tag:blogger.com,1999:blog-38511507802065123522024-03-21T21:02:06.699+07:00mangdepe(demi aku dan untuk sebuah nama)Unknownnoreply@blogger.comBlogger41125tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-51477155784128971482009-04-05T20:20:00.002+07:002009-04-07T17:47:51.554+07:00SENYUMANKata senyum adalah kata yang indah dan menarik hati, menyenangkan, dan menggembirakan. Bagaimana seorang muslim tidak tersenyum sementar dia telah meridhoi Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad Saw. Adalah nabinya? Bagaimana ia tidak tersenyum sementara baginya telah ditumbuhkan taman-taman yang menyenangkan, dan kebun yang hijau, yang padanya terdapat pohon-pohon yang indah menyegarkan, dan tetumbuhan yang penuh keindahan. Bagaimana ia tidak tersenyum sementara Allah telah mengadakan baginya bintang-bintang yang terang, lautan yang luas, tanah yang berkelok-kelok, dan planet-planet yang berputar di porosnya?<br /><br />Bagaimana ia tidak tersenyum, sementara burung-burung bernyanyi, merpati berdendang, matahari bersinar, bulan bercahaya indah, pagi hari yang datang dalam terang cahaya, dan hujan yang datang dibalik awan di langit? Bagaimana ia tidak tersenyum, sementara angin sepoi bertiup, daun-daun gemerisik, burung kenari bersiul, aroma indah bertiup, air jatuh di antara bebatuan mendendangkan lagu cinta, dan menceritakan pagar keindahan?Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-51164168609379065892009-04-05T19:52:00.001+07:002009-04-05T20:18:39.881+07:00Di balik nikmatnya es teh manis ......!!<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CWARNET%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="State"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="PlaceType"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Comic Sans MS"; panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:script; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><span style=";font-family:";" ><o:p></o:p></span><b style=""><span style=";font-family:";" >Pernahkah kita berpikir tentang kebersihan es batu saat kita meminumnya??<o:p></o:p></span></b> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >Setelah pengungkapan- pengungkapan peristiwa-peristiwa yang cukup mengagetkan seperti, pemakaian boraks pada beberapa jajanan favorit dipinggir jalan, pemakaian formalin yang berlebihan, pemakaian deterjen pada ikan asin biar keliatan lebih bersih dan putih atau pemakaian pewarna pada ikan kakap putih biar menjadi kakap merah yang di pasaran lebih mahal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >Nah tayangan kali ini mengungkap kasus es batu yang banyak digunakan di warung-warung seluruh <st1:city st="on"><st1:place st="on">Jakarta</st1:place></st1:city> .Es batu ini ternyata berasal dari air "SUNGAI CILIWUNG" yang kinclong banget warnanya itu.Pada awalnya mereka menggunakan zat pemutih agar air keliatan lebih jernih.. Kemudian dimasukkan kedalam pendingin dan jadilah peti-peti es yang besar dan bening. Awalnya es ini hanya digunakan untuk mengawetkan makanan (ikan, buah dan sayuran) atau mendinginkan minuman botol pada kotak2 yang tidak memiliki sistem refrigerator. Tapi sialnya, para penjaja makanan dan minuman di <st1:city st="on"><st1:place st="on">jakarta</st1:place></st1:city> (bahkan warung-warung yang besar) menggunakan es ini pada minuman dingin yang mereka jual. Es teh manis, aneka juice, es campur, es doger, dan lainnya yang membuat kita menelan ludah ketika melihat minuman ini kala terik menyengat.. HANYA dengan alasan MURAH, OMG!<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >Taukah kalian, setelah tim investigasi TransTV mencoba mengambil sampel secara acak di beberapa penjual yang menggunakan es ini pada aneka minuman, dan kemudian mengetesnya di laboratorium, terbukti dalam es itu mengandung bakteri E-COLI jauh diatas batas normal (10.000 - 20.000 per 100 mL).. Dengan kata lain es ini mengandung bakteri hampir setara dengan (maaf) kotoran manusia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >Nah... Masih mau jajan sembarangan? ?? Emang Home made jauhhhhh lebih enak dan Sehat!!!!<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:state st="on"><st1:place st="on"><span style=";font-family:";" >
<br /></span></st1:place></st1:state></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:state st="on"><st1:place st="on"><span style=";font-family:";" >
<br /></span></st1:place></st1:state></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:state st="on"><st1:place st="on"><span style=";font-family:";" >FLORIDA</span></st1:place></st1:state><span style=";font-family:";" > PUN TERKENA<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >Es Batu Lebih Kotor Ketimbang Air Toilet.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >Anda suka meminum minuman dingin dari restoran siap saji? Mulai sekarang Anda harus berhati-hati karena lewat penelitian telah terbukti es batu yang disediakan restoran fast food mengandung lebih banyak kuman daripada air toilet. Ihh....<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >Anda kerap merasa kurang nyaman menggunakan air yang berada di kamar mandi umum? Tentunya Anda tak bisa menjamin kebersihan air tersebut bukan? Tapi apakah Anda pernah berpikir dari mana asal air yang dibekukan menjadi es batu di restoran siap saji?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >Sepertinya Anda harus mengubah anggapan bahwa es batu yang berasal dari restoran siap saji aman untuk dikonsumsi. Sebuah penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa 70% es batu restoran siap saji lebih memiliki banyak kuman dibandingkan air toilet. Penelitian ini dilakukan oleh seorang anak perempuan yang baru berusia 12 tahun, Jasmine Roberts. Lewat penelitian ini Jasmine berhasil mendapatkan penghargaan proyek sekolah menengah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >Jasmine membuktikan penelitian ini dengan mengambil contoh es batu dan air toilet dari <st1:city st="on"><st1:place st="on">lima</st1:place></st1:city> restoran siap saji yang berada di wilayah Florida Selatan. Setelah lengkap, ia melakukan pengecekan bakteri dari contoh es batu dan air toilet itu di <st1:place st="on"><st1:placetype st="on">University</st1:placetype> of <st1:placename st="on">South Florida</st1:placename></st1:place> . Dari hasil tes positif ditemukan bakteri E.coli yang biasanya terdapat dari sisa air pembuangan yang menyebabkan timbulnya beberapa jenis penyakit. 'Bakteri ini seharusnya tak berada di dalam es batu. Jasmine membantu kita memperingatkan adanya bahaya kesehatan yang bisa disebabkan oleh es batu ini,'ungkap Dr. David Katz kontributor masalah kesehatan 'Good Morning Amerika' seperti dilansir detikhot dari ABC News, Senin (27/2/2006).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >Baik Jasmin dan Dr. David mengatakan bahwa "ES BATU TERSEBUT DINILAI LEBIH KOTOR DARI AIR TOILET"karena mesin es batunya tidak bersih dan orang menggunakan tangan yang kotor untuk mengambil es. Sedangkan air toilet dinilai lebih bersih karena berasal dari sumber air yang telah melalui proses penyaringan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >(diambil dari detikHot)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" > <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" > <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" > <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" > <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" > <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" > <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></p> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-82674063306273980752009-03-29T15:13:00.010+07:002010-10-29T19:33:17.131+07:00Materi 1 IKATAN KIMIA<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold; "><blockquote></blockquote><blockquote></blockquote><div style="text-align: center;">STRUKTUR ATOM</div></span></div><span style="font-weight:bold;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight:bold;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;">PENGERTIAN DASAR</div></span><div style="text-align: justify;">a. Partikel dasar : partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari elektron, proton dan neutron.</div><ol><li style="text-align: justify;">Proton : partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan satu sma (amu) dan bermuatan +1.</li><li style="text-align: justify;">Neutron : partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.</li><li style="text-align: justify;">Elektron : partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -1.</li></ol><div style="text-align: justify;">b. Nukleus : Inti atom yang bermuatan positif, terdiri dari proton den neutron.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;">c. Notasi unsur : </div><div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold; ">z<span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;">A</span> X</span></div><div style="text-align: justify;"> dengan X : tanda atom (unsur)</div><div style="text-align: justify;"> Z : nomor atom = jumlah elektron (e) = jumlah proton (p)</div><div style="text-align: justify;"> A : bilangan massa = jumlah proton + neutron</div><div style="text-align: justify;"> </div></div><div><div style="text-align: justify;"> Pada atom netral, berlaku: jumlah elektron = jumlah proton.</div> <div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">d. Atom tak netral : atom yang bermuatan listrik karena kelebihan atau kekurangan elektron bila dibandingkan dengan atom netralnya.</div><div style="text-align: justify;">Atom bermuatan positif bila kekurangan elektron, disebut kation.</div><div style="text-align: justify;">Atom bermuatan negatif bila kelebihan elektron, disebut anion.</div><div style="text-align: justify;">Contoh:</div><div style="text-align: justify;">- Na+ : kation dengan kekurangan 1 elektron</div><div style="text-align: justify;">- Mg2- : kation dengan kekurangan 2 elektron</div><div style="text-align: justify;">- Cl- : anion dengan kelebihan 1 elektron</div><div style="text-align: justify;">- O2+ : anion dengan kelebihan 2 elektron</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div><div style="text-align: justify;">e. Isotop : unsur yang nomor atomnya sama, tetapi berbeda bilangan massanya.</div> <div style="text-align: justify;">Contoh: Isotop oksigen: 816O ; 817O ; 818O</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div><div style="text-align: justify;">f. Isobar : unsur yang bilangan massanya sama, tetapi berbeda nomor atomnya.</div> <div style="text-align: justify;">Contoh: 2759CO dengan 2859Ni</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div><div style="text-align: justify;">g. Isoton : unsur dengan jumlah neutron yang sama.</div> <div style="text-align: justify;">Contoh: 613C dengan 714N</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div><div style="text-align: justify;">h. Iso elektron: atom/ion dengan jumlah elektron yang sama.</div> <div style="text-align: justify;">Contoh: Na+ dengan Mg2+</div><div style="text-align: justify;">K+ dengan Ar</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><span style="font-weight:bold;"><div style="text-align: justify;">MODEL ATOM</div></span><div style="text-align: justify;">A. MODEL ATOM JOHN DALTON</div><ul><li style="text-align: justify;">Atom adalah bagian terkecil suatu unsur.</li><li style="text-align: justify;">Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, terbagi lagi, atau diubah menjadi zat lain.</li><li style="text-align: justify;">Atom-atom suatu unsur adalah same dalam segala hal, tetapi berbeda dengan atom-atom dari unsur lain.</li><li style="text-align: justify;">Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari unsur-unsur yang terlihat.</li></ul><div style="text-align: justify;">Kelemahan teori atom Dalton: tidak dapat membedakan pengertian atom den molekul. Dan atom ternyata bukan partikel yang terkecil.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">B. MODEL ATOM J.J. THOMPSON</div><ul><li style="text-align: justify;">Atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron-elektron seperti kismis.</li><li style="text-align: justify;">Jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat netral.</li></ul><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">C. MODEL ATOM RUTHERFORD</div><ul><li style="text-align: justify;">Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang massanya merupakan massa atom tersebut.</li><li style="text-align: justify;">Elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut.</li><li style="text-align: justify;">Banyaknya elektron dalam atom sama dengan banyaknya proton dalam inti dan ini sesuai dengan nomor atomnya.</li></ul><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">D. MODEL ATOM BOHR</div><ul><li style="text-align: justify;">Elektron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energi (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi</li><li style="text-align: justify;">Elektron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan memancarkan energi, atau sebaliknya.</li></ul></div><div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><span style="font-weight:bold;"><div style="text-align: justify;">BILANGAN KUANTUM</div></span><div style="text-align: justify;">Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div><div style="text-align: justify;">1. Bilangan kuantum utama (n) : mewujudkan lintasan elektron dalam atom.</div><div style="text-align: justify;">n mempunyai harga 1, 2, 3, .....</div><div style="text-align: justify;">- n = 1 sesuai dengan kulit K</div><div style="text-align: justify;">- n = 2 sesuai dengan kulit L</div><div style="text-align: justify;">- n = 3 sesuai dengan kulit M, ..... dan seterusnya.</div><div style="text-align: justify;">Tiap kulit atau setiap tingkat energi ditempati oleh sejumlah elektron. Jumlah elektron maksimmm yang dapat menempati tingkat energi itu harus memenuhi rumus Pauli = 2n2.</div><div style="text-align: justify;">Contoh:</div><div style="text-align: justify;">kulit ke-4 (n=4) dapat ditempati maksimum= 2 x 42 elektron = 32 elektron</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. Bilangan kuantum azimuth (l) : menunjukkan sub kulit dimana elektron itu bergerak sekaligus menunjukkan sub kulit yang merupakan penyusun suatu kulit.</div><div style="text-align: justify;">Bilangan kuantum azimuth mempunyai harga dari 0 sampai dengan (n-1).</div><div style="text-align: justify;">n = 1 ; l = 0 ; sesuai kulit K</div><div style="text-align: justify;">n = 2 ; l = 0, 1 ; sesuai kulit L</div><div style="text-align: justify;">n = 3 ; l = 0, 1, 2 ; sesuai kulit M</div><div style="text-align: justify;">n = 4 ; l = 0, 1, 2, 3 ; sesuai kulit N, ......dan seterusnya.</div><div style="text-align: justify;">Sub kulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus:</div><div style="text-align: justify;">l = 0 ; sesuai sub kulit s (s = sharp)</div><div style="text-align: justify;">l = 1 ; sesuai sub kulit p (p = principle)</div><div style="text-align: justify;">l = 2 ; sesuai sub kulit d (d = diffuse)</div><div style="text-align: justify;">l = 3 ; sesuai sub kulit f (f = fundamental)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div><div style="text-align: justify;">3. Bilangan kuantum magnetik (m) : mewujudkan adanya satu atau beberapa tingkatan energi di dalam satu sub kulit. Bilangan kuantum magnetik (m) mempunyai harga (-l) sampai harga (+l).</div><div style="text-align: justify;">Untuk:</div><div style="text-align: justify;">l = 0 (sub kulit s), harga m = 0 (mempunyai 1 orbital)</div><div style="text-align: justify;">l = 1 (sub kulit p), harga m = -1, 0, +1 (mempunyai 3 orbital)</div><div style="text-align: justify;">l = 2 (sub kulit d), harga m = -2, -1, 0, +1, +2 (mempunyai 5 orbital)</div><div style="text-align: justify;">l = 3 (sub kwit f) , harga m = -3, -2, 0, +1, +2, +3 (mempunyai 7 orbital)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. Bilangan kuantum spin (s) : menunjukkan arah perputaran elektron pada sumbunya.</div><div style="text-align: justify;">Dalam satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pertanyaan:</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana menyatakan keempat bilangan kuantum dari elektron 3s1 ?</div><div style="text-align: justify;">Jawab:</div><div style="text-align: justify;">Keempat bilangan kuantum dari kedudukan elektron 3s1 dapat dinyatakan sebagai,</div><div style="text-align: justify;">n= 3 ; l = 0 ; m = 0 ; s = +1/2 ; atau -1/2</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><span style="font-weight:bold;"><div style="text-align: justify;">KONFIGURASI ELEKTRON</div></span><div style="text-align: justify;">Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu semua orbital ini terisi penuh. Bagaimanakah pengisian elektron dalam orbital-orbital tersebut ?</div><div style="text-align: justify;">Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa peraturan. antara lain:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div><div style="text-align: justify;"><b>1. Prinsip Aufbau</b> : elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat energi terendah dan seterusnya. Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:</div><div style="text-align: justify;">Atom H : mempunyai 1 elektron, konfigurasinya 1s1</div><div style="text-align: justify;">Atom C : mempunyai 6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p2</div><div style="text-align: justify;">Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p6 3S2 3p64s1</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><b><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b>2. Prinsip Pauli</b> : tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan keempat bilangan kuantum yang sama.</span></div></b><div style="text-align: justify;">Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth dan magnetik yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><b><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b>3. Prinsip Hund</b> : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron.</span></div></b><div style="text-align: justify;">Contoh:</div><div style="text-align: justify;">- Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara Pengisian orbitalnya adalah:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah ke lintasan 2pz, sehingga sekarang ada 4 elektron yang tidak berpasangan. Oleh karena itu agar semua orbitalnya penuh, maka atom karbon berikatan dengan unsur yang dapat memberikan 4 elektron. Sehingga di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4, tetapi tidak terdapat senyawa CCl3 atau CCl5.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-26139233152780923352009-03-29T15:13:00.005+07:002010-10-29T19:08:44.705+07:00SPEKTROFOTOMETRISpektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube.<br />Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri.<br />Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda.<br />Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum Lambert-Beer, yaitu :<br /><br /><span style="font-weight:bold;">A = log ( Io / It ) = a b c</span><br /><br />Keterangan : Io = Intensitas sinar datang<br />It = Intensitas sinar yang diteruskan<br />a = Absorptivitas<br />b = Panjang sel/kuvet<br />c = konsentrasi (g/l)<br />A = Absorban<br /><br />Spektrofotometri merupakan bagian dari fotometri dan dapat dibedakan dari filter fotometri sebagai berikut :<br />1. Daerah jangkauan spektrum<br />Filter fotometr hanya dapat digunakan untuk mengukur serapan sinar tampak (400-750 nm). Sedangkan spektrofotometer dapat mengukur serapan di daerah tampak, UV (200-380 nm) maupun IR (> 750 nm).<br />2. Sumber sinar<br />Sesuai dengan daerah jangkauan spektrumnya maka spektrofotometer menggunakan sumber sinar yang berbeda pada masing-masing daerah (sinar tampak, UV, IR). Sedangkan sumber sinar filter fotometer hanya untuk daerah tampak.<br />3. Monokromator<br />Filter fotometere menggunakan filter sebagai monokrmator. Tetapi pada spektro digunakan kisi atau prisma yang daya resolusinya lebih baik.<br />4. Detektor<br />- Filter fotometer menggunakan detektor fotosel<br />- Spektrofotometer menggunakan tabung penggandaan foton atau fototube<br /><br />Komponen utama dari spektrofotometer yaitu :<br />1. Sumber cahaya<br />Untuk radisi kontinue :<br />- Untuk daerah UV dan daerah tampak :<br />- Lampu wolfram (lampu pijar) menghasilkan spektrum kontiniu pada gelombang 320-2500 nm.<br />- Lampu hidrogen atau deutrium (160-375 nm)<br />- Lampu gas xenon (250-600 nm)<br /> Untuk daerah IR<br /> Ada tiga macam sumber sinar yang dapat digunakan :<br /> - Lampu Nerst,dibuat dari campuran zirkonium oxida (38%) Itrium oxida (38%) dan erbiumoxida (3%)<br /> - Lampu globar dibuat dari silisium Carbida (SiC).<br /> - Lampu Nkrom terdiri dari pita nikel krom dengan panjang gelombang 0,4 – 20 nm<br /> - Spektrum radiasi garis UV atau tampak :<br /> - Lampu uap (lampu Natrium, Lampu Raksa)<br /> - Lampu katoda cekung/lampu katoda berongga<br /> - Lampu pembawa muatan dan elektroda (elektrodeless dhischarge lamp)<br /> - Laser<br /><br />2. Pengatur Intensitas<br />Berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang dihasilkan oleh sumber cahaya agar sinar yang masuk tetap konstan.<br /><br />3. Monokromator<br />Berfungsi untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis sesuai yang dibutuhkan oleh pengukuran<br />Macam-macam monokromator :<br />- Prisma<br />- Kaca untuk daerah sinar tampak<br />- Kuarsa untuk daerah UV<br />- Rock salt (kristal garam) untuk daerah IR<br />- Kisi difraksi<br />Keuntungan menggunakan kisi :<br />- Dispersi sinar merata<br />- Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama<br />- Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum<br /><br />4. Kuvet<br />Pada pengukuran di daerah sinar tampak digunakan kuvet kaca dan daerah UV digunakan kuvet kuarsa serta kristal garam untuk daerah IR.<br /><br />5. Detektor<br />Fungsinya untuk merubah sinar menjadi energi listrik yang sebanding dengan besaran yang dapat diukur.<br />Syarat-syarat ideal sebuah detektor :<br />- Kepekan yang tinggi<br />- Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi<br />- Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.<br />- Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.<br />- Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.<br />Macam-macam detektor :<br />- Detektor foto (Photo detector)<br />- Photocell<br />- Phototube<br />- Hantaran foto<br />- Dioda foto<br />- Detektor panas<br /><br />6. Penguat (amplifier)<br />Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat dibaca oleh indikator.<br /><br />7. Indikator<br />Dapat berupa :<br />- Recorder<br />- Komputer<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">Prosedur Percobaan Spektrofotometri<br /></span><br />Nyalakan peralatan, Pilih panjang gelombang yang akan dipakai dengan mengatur tombol panjang gelombang (480 s/d 250 nm). Set nol jarum penunjuk dengan mengatur tombol 1. Buat larutan dengan mencampurkan setetes Na asetat 0,2 M, 2,5 ml Hidroksilamin khlorida 10 %, dan 2,5 ml Penantrolin 0,25 %. Encerkan sampai tepat 50 ml, lalu kocok dan biarkan selama + 1 jam<br /><br />Masukkan larutan Blangko ke dalam sel/kuvet lalu atur jarum hingga menunjuk ke 100% T atau A = 0,00. Buat larutan standart Fe(II) baku 1 ml ke dalam labu takar 50 ml, lalu tambahkan setetes Na asetat 0,2 M, 2,5 ml Hidroksilamin khlorida 10 %, dan 2,5 ml fenantrolin 0,25 %. Encerkan sampai tepat 50 ml, lalu kocok dan biarkan selama + 1 jam.<br /><br />Buat juga larutan standart dengan Fe(II) baku 2 ml, 3 ml, 4 ml, 5 ml, dan 6 ml, Masukkan berbagai macam larutan Standart tersebut ke dalam sel/kuvet maka jarumakan menunjuk /memperlihatkan %T dan besarnya A (Absorbansi). Buat kurva kaliberasi absorbansi terhadap konsentrasi pada kertas millimeter. Masukkan sampel larutan yang akan dicari konsentrasinya ke dalam sel/kuvet, dari %T yang diperoleh, tentukan konsentrasinya dengan memakai kurva kaliberasi yang telah dibuat.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-13856974093971013192009-03-07T14:29:00.001+07:002009-03-15T20:52:13.714+07:00Facebook dan Dampaknya,,,,,,,<div style="text-align: justify;">Beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda orang kecanduan <span id="lw_1236246825_0" class="yshortcuts">Facebook</span> atau situs jejaring sosial lainnya, misalnya Anda mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status teman. Anda juga rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag Anda di fotonya.<br /><br />Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan, kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau <span id="lw_1236246825_1" class="yshortcuts">MySpace</span> juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Hal ini memang bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring sosial, di mana pengguna diiming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan Anda saat ini.<br /><br />Suatu hubungan mulai menjadi kering ketika para individunya tak lagi menghadiri social gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena "berpisah" dari komputernya.<br /><br />Si pengguna akhirnya tertarik ke dalam dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing yang baru ditemui di Facebook atau <span id="lw_1236246825_2" class="yshortcuts">Friendster</span> akan menemui kesulitan dalam berkomunikasi secara face-to-face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan), demikian menurut Dr Aric Sigman dalam The Biologist, jurnal yang dirilis oleh The Institute of Biology.<br /><br />Pertemuan secara face-to-face memiliki pengaruh pada tubuh yang tidak terlihat ketika mengirim e-mail. Level hormon seperti oxytocin yang mendorong orang untuk berpelukan atau saling berinteraksi berubah, tergantung dekat atau tidaknya para pengguna. Beberapa gen, termasuk gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan dan respons terhadap stres, beraksi secara berbeda, tergantung pada seberapa sering interaksi sosial yang dilakukan seseorang dengan yang lain.<br /><br />Menurutnya, media elektronik juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca <span id="lw_1236246825_3" class="yshortcuts">bahasa tubuh</span>. "Salah satu perubahan yang paling sering dilontarkan dalam kebiasaan sehari-hari penduduk Inggris adalah pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari. Kurang dari dua dekade, jumlah orang yang mengatakan bahwa tidak ada orang yang dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting menjadi berlipat."<br /><br />Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, Anda dapat mengalami cidera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer. Jika pada malam hari Anda masih sibuk mengomentari status teman Anda, Anda juga kekurangan waktu tidur. Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer juga akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.<br /><br />Tidak heran jika Dr Sigman mengkhawatirkan arah dari masalah ini. "Situs jejaring sosial seharusnya dapat menjadi bumbu dari kehidupan sosial kita, namun yang kami temukan sangat berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah," tegasnya.<br /><br />Namun, bila aktivitas Facebook Anda masih sekadar sign in, mengonfirmasi friend requests, membaca message ini, lalu sign out, tampaknya Anda tak perlu khawatir bakal terkena risiko kanker, stroke, bahkan menderita pikun.<br /><br />Terlepas dari itu semua, saya memang sangat menggemari jejaring sosial khususnya Facebook ini, boleh add di<span style="font-weight: bold; font-style: italic;"> eka dharmaputra</span>.<br /><br />Bagaimana dengan anda.....????<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-80734194890614919512009-02-27T20:47:00.005+07:002009-02-27T21:12:43.105+07:00ketika hujan<p>disebuah gubuk kecil aku berdiri</p><p>tak tau apa yang harus kulakukan</p><p>hanya bisa terdiam dan membisu</p><p>kadang aku berpikir</p><p>ada kamu yang menemaniku</p><p>saling canda dan bersua dalam kata</p><p>sambil menunggu hujan kembali reda</p><p><em><span style="font-size:85%;"></span></em></p><p><em><span style="font-size:85%;">depe, bdg 270209</span></em></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-16908381888399790032009-02-27T20:02:00.001+07:002009-02-27T20:43:18.265+07:00Seperti Ularseperti ular ku mengembara di antara semak-semak basah
<br />merayap dalam dingin kabut, mendesiskan kerinduan pada
<br />gua tempatku berdiam. hingga mendengar lagu hujan
<br />senandungkan gembiramu yang turun dari langit,tanpa busana
<br />seperti kanak-kanak yang berlompatan menangkap katak
<br />
<br />engkau malu bertelanjang depanku, lalu kubelit tubuhmu
<br />agar tak malu dan membuka pintu bumi yang tertutup
<br />rimbunan.kau pun melihat keluasan telaga dan menjebur
<br />lalu mainkan seribu tarian dalam tenang telaga
<br />
<br />oh aku merasa jadi satu sebab yang membuat engkau
<br />terlempar dari langit dan surga tempatmu nyanyikan rindu
<br />pada bumi. hingga kau ciprati aku dengan beribu liter
<br />air terlarang, aku basah, aku kuyup. dan aku dosa
<br />aku melata dalam sunyi telaga menemani engkau
<br />menjalani kutukan menjadi dewi penghuni telaga sepi
<br />
<br />seperti ular, aku lingkari hidupmu dengan ilusi yang tak habis
<br />tersembur dari mulut manisku, lidah apiku membakar sepimu.
<br />engkau melupakan surga lalu menghampiriku, tinggalkan asal
<br />engkau berlari membawa parang, menebas kepala,tubuh, ekor.
<br />kau telah menebas sepiku, dan darah sepi kau hisap
<br />kau mendekam dalam tenang telaga setelah aku menyatu
<br />dalam rimbun daun-daun
<br />
<br />suatu malam, engkau akan melata seperti ular
<br />setelah berganti baju. lalu kau mendesiskan kerinduan
<br />pada katak yang menanti hujan turun.
<br />
<br /><p>Bekasi, 20022009</p><p><em><span style="font-size:85%;">"fitrahanugrah" <fitrahanugrah com=""></span>
<br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-47722980477374454362009-02-27T20:01:00.000+07:002009-02-27T20:02:35.222+07:00Ponari VS SupermanDi final sebuah lomba<br />menentukan siapa yang paling digdaya<br />berhadapan dua jawara<br />Ponari di sudut sana<br />dan Superman di sudut seberangnya<br />"Menyerah saja kau bocah ingusan!" gertak Superman<br />"Ho ho, jangan sombong, Oom Clark Kent."<br />"Apa sih kehebatan ember air dan batumu?" Superman mengejek Ponari<br />"Mau coba, Oom?" tutur Ponari tanpa emosi<br />Ponari melempar percikan air dari ember kecilnya<br />langsung ke tubuh Superman yang tak menyangkanya<br />"Aaah sakit! perih!..."Superman merintih, badannya terguncang sakit parah<br />"Mmm, jadi sekarang Oom menyerah?"<br />"Enak saja, sakit ini bisa aku tahan." Superman menggerutu<br />Dari ember kecilnya, Ponari mengeluarkan sebuah batu<br />"Batu Krypton? darimana kau tahu kelemahanku? "<br />"Dari BK, guruku."<br />Superman menggigil ketakutan<br />di wajah Ponari senyum kemenangan<br />"OK...OK...aku menyerah kalah...<br />gelar juara bertahanku kuberikan untukmu, Bocah."<br />"Aku tak haus gelar juara...<br />dariku hanya sebuah pinta..."<br />"Katakan, pasti kuturuti yang kau titah...<br />apakah perlu kau kusembah?"<br />"Tidak perlu...aku cuma minta Oom hentikan kebiasaan buruk."<br />"Aku merasa tak melakukan hal terkutuk."<br />"Memang tidak, Oom...sekarang dengar...<br />mulai saat ini nyatakan sebuah ikrar...<br />tak kan pernah pakai celana dalam di luar..."<br /> <br />Bung Kelinci, Feb 2009<br /> <br /> <br /> Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-32427409988919074542009-02-27T19:58:00.000+07:002009-02-27T20:01:02.250+07:00Ijinkan Aku BerkhianatHai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan<br />Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah<br />yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. [Al Anfal(8) : 27]<br /><br />Ijinkan Aku Berkhianat<br /><br />Hujan telah turun<br />tanah telah basah<br />awan menumpahkan bebannya<br />lautan menampung amanah<br />manusia berjalan tanpa arah<br />mengikuti pemimpin mereka yang salah<br />tertawa dan terus berhujjah<br />tanpa sadar terjerumus dan sesat<br />tak mengenal siasat<br />membaca tanpa mengerti<br />mengamalkan yang tidak dipahami<br /><br />Ijinkan aku berkhianat<br />pada sesuatu yang sesat<br />pada raja yang khianat<br />pada daulah yang kafir<br />pada Iblis dan para pengikutnya<br /><br />memahami kebenaran tanpa mengamalkan<br />bersuara untuk menyesatkan<br />bercerita tentang kemunafikan<br />berjanji untuk kesia-siaan<br />perubahan yang salah jalan<br />telah membawa manusia pada kerakusan<br />mengibarkan bendera-bendera perpecahan<br />hanya untuk merasakan kekuasaan<br />geriak ombak memecah karang<br />angin bertiup membuka jalan<br />menanti detik-detik yang dijanjikan<br />untuk kembali pada perjuangan<br /><br />Ijinkan aku berkhianat<br />terhadap musuh-musuh MU<br />terhadap daulah yang tak menegakan syariat MU<br />terhadap mereka yang mendustakan Agama MU<br />terhadap iblis dan para pengikutnya<br /><br />Februari 27, 2009<br />Salam Cinta<br /><br />Syamil<br /><br />Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang<br />Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di<br />antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah,<br />Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa<br />yang kamu kerjakan. [At Taubah (9) : 16]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-1568391008056737352009-02-27T19:55:00.000+07:002009-02-27T19:58:49.291+07:00Lara Kusapa (Bonjour Tristesse)Cécile, gadis manis 17 tahun, membatin, di sini berkumpul unsur-unsur<br />sebuah drama ...<br />Seorang pria penebar pesona: Raymond, ayah Cécile. Dalam balutan tubuh<br />duda keren berusia 40 tahun ini bersemayam seorang bocah abadi yang<br />tak kenal tanggung jawab, doyan dugem hingga subuh untuk memuaskan<br />dahaganya akan alkohol dan wanita.<br /><br />Seorang wanita binal: Elsa, kekasih Raymond. Berambut merah dan<br />berotak cetek, usianya hanya terpaut 12 tahun di atas Cécile. Ia tak<br />pernah berniat menjadi ibu tiri gadis itu.<br /><br />Seorang perempuan intelek: Anne, kawan lama mendiang ibu Cécile. Tak<br />ada yang tahu sejak kapan ia mengincar Raymond untuk dijadikan suami.<br />Menurut Cécile, Anne terlalu cerdas untuk ayahnya, dan terlalu lurus<br />pula! Betapa membosankan jika harus hidup seatap dengannya ...<br /><br />Di bawah terik mentari selatan Prancis, pesisir Laut Tengah, dalam<br />suasana liburan yang cocok untuk bermalas-malasan, untuk pertama<br />kalinya Cécile mencicipi berbagai hal yang tadinya asing dalam<br />kehidupannya sebagai gadis belia yang manja: gairah asmara bersama<br />pemuda berparas Latin dan angkara terhadap ayah yang mencintainya. Dan<br />di tengah usahanya menggagalkan upaya Anne untuk menggaet Raymond<br />dalam ikatan pernikahan, Cécile pun berjumpa dengan lara ...<br /><br />Lara Kusapa (Bonjour Tristesse) adalah novel pertama Françoise Sagan<br />yang terbit pada 1954 di Prancis. Buku yang ditulis ketika usianya<br />baru 18 tahun ini segera menjadi best-seller dan menyulut skandal<br />heboh lantaran bertutur tentang seksualitas gadis remaja tanpa<br />malu-malu. Novel ini melejitkan Sagan sebagai sosok terkemuka dalam<br />sastra Prancis dan menjadi karya abadi yang terus dibaca orang. Sebuah<br />buku yang asyik dibaca dan mengesankan.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-16480047956963321872009-02-27T19:53:00.001+07:002009-02-27T19:55:02.643+07:00ponariponari dukun cilik<br />dari desa Balongsari Jombang<br />ketika bermain di tanah lapang<br />sebuah kilat petir menyambar<br />ponari jatuh terpental<br />tiba tiba di tangannya ada sebuah batu oval<br /> <br />batu itu dibuang bapaknya<br />kembali ketangannya<br />batu itu dibuang ibunya<br />kembali ketangannya<br />batu itu membuatnya<br />jadi dukun tiban<br /> <br />ponari bukan anak sembarangan<br />ponari bukan dukun sembarangan<br />semua penyakit disembuhkan<br />orang gila dinormalkan<br />ke dalam air batu dimasukkan<br />air diminum si pesakitan<br />berbagai penyakit hilang<br />10000 ribu orang datang<br />seluruh desa senang<br />rejeki datang<br /> <br />ponari menari nari<br />bawa batu kesana kemari<br />mengobok air berlari lari<br />beribu orang mencari ponari<br />mau menunggu berhari hari<br /> <br />empat orang telah mati<br />gara gara berebut ngantri<br />ponari karena capai sakit sendiri<br />kerja dukun langsung berhenti<br /> <br />orang orang tetap ngantri<br />menunggu kapan ponari kerja lagi<br />kemampuan ponari memang misteri<br />indera keenam ia punyai<br /> <br />agar mengurangi pasien ngantri<br />ponari masukan batu petir ke kali<br />air kali dimasukkan ke kaleng lagi<br />namanya "ponari sweat"<br />mau coba ? di supermarket bisa dibeli<br /> <br /><em><span style="font-size:85%;">puisi dari slamet widodo, 20 februari 2009</span></em>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-29285606894638403952009-02-15T21:16:00.001+07:002009-02-15T21:20:47.707+07:00Valentine<div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;">Tulisan ini akan memaparkan sedikit panjang lebar tentang CINTA, yang ternyata eksploitasi cinta tanpa tuntunan agama akan bermuara kepada pergaulan seks bebas dan merusak tatanan, bahkan eksploitasi cinta akan dapat menggiring pelakunya ke sikap pendewaan cinta yang akhirnya akan dapat menggiring seseorang kepada kesyirikan yang tidak disadarinya.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Valentine yang secara kebetulan perkembangannya paralel dengan eksploitasi cinta, seks bebas dan materialisme. Tahun demi tahun hiruk-pikuk valentine makin bertambah instensitasnya, dahulu hanya muda-mudi kota-kota besar seperti Jakarta yang mengenal Valentine dan merayakannya, kini sudah mulai merambah ke muda-mudi desa-desa kecil yang ada di Indonesia ini, Valentine tidak saja dikenal oleh para remaja tetapi juga sudah dikenal dan dirayakan oleh anak-anak SD.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Dari sudut pandang ke-Islam-an, ternyata Valentine adalah sebuah perayaan yang harus dijauhi oleh para muda-mudi dan anak-anak muslim dan muslimah, dan sebaiknya para orang tua memberikan informasi kepada anak-anaknya bahwa Valentine bertentangan dengan nilai-nilai ke-Islam-an, memang bukan merupakan hal yang mudah karena sesungguhnya kita berhadapan dengan arus modernisme yang telah mengglobal dan salah kaprah. Opini tidak ketinggalan zaman dan tidak gaul bila tidak merayakan Valentine adalah salah satu kendalanya, namun dengan cara yang baik dan informasi yang akurat, Insya Allah informasi tersebut akan menjadi nasehat yang akan mudah untuk diikuti dan ditaati.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Untuk itu dalam kajian ini, akan dikupas tentang Valentine sedikit panjang lebar agar kita mendapatkan informasi yang komprehensif dan akurat sehingga kita dapat mensikapi hiruk-pikuk Valentine yang tahun-demi-tahun harus kita akui memang telah bertambah intensitasnya.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:130%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> <b>Sejarah Valentine</b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:130%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Valentine adalah nama seseorang pemimpin agama Katolik yang telah dianggap menjadi martir ?Islam : Syuhada- oleh orang-orang Kristen (katolik) dan Valentine telah diberi gelar sebagai orang suci (Santo) oleh orang-orang Kristen.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Kisahnya bermula ketika raja Claudius II (268 - 270 M) mempunyai kebijakan yang melarang prajurit-prajurit-nya untuk menikah. Menurut raja Claudius II, bahwa dengan tidak menikah maka para prajurit akan agresif dan potensial dalam berperang.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Kebijakan ini ditentang oleh Santo Valentine dan Santo Marius, mereka berdua secara diam-diam tetap menikahkan para parujurit dan muda-mudi, lama-kelamaan tindakan mereka diketahui oleh raja Claudius, sang rajapun marah dan memutuskan untuk memberikan sangsi kepada Valentine dan santo Marius yaitu berupa hukuman mati.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Sebelum dihukum mati, Santo Valentine dan Santo Marius dipenjarakan dahulu, dalam penjara Valentine berkenalan dengan seorang gadis anak sipir penjara, kemudian gadis ini setia menjenguk valentine hingga menjelang kematian Valentine. Sebelum Valentine dihukum mati, Valentine masih sempat menulis pesan kepada gadis kenalannya, yang isinya :</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><center style="color: rgb(255, 102, 102);"><span style="font-family:verdana;font-size:6;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><b>' From Your Valentine ' </b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></center> <br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, orang-orang selalu mengingat kedua santo tersebut dan merayakannya sebagai bentuk ekspresi cinta kasih Valentine, dua-ratus tahun kemudian yaitu tahun 496 Masehi setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, Paus Galasius meresmikan tanggal 14 Pebruari 496 sebagai hari Velentine. </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Itulah sejarah hari Valentine yang ternyata untuk mengenang dan memperingati dua orang suci Kristen Katolik yang mengorbankan jiwanya demi kasih sayang.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Ada versi lain tentang sejarah Valentine, yaitu pada masa Romawi Kuno, tanggal 14 Pebruari merupakan hari raya untuk memperingati dewi Juno, dewi Juno adalah ratu dari segala dewa dan dewi, orang-orang Romawi kuno juga meyakini bahwa dewi Juno adalah dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan ?dewi cinta.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Pada tanggal 14 Pebruari orang-orang Romawi kuno mengadakan perayaan untuk memperingati Dewi Juno dengan cara memisahkan kaum laki-laki dan perempuan. Nama-nama remaja perempuan ditulis pada potongan kertas lalu digulung dan dimasukkan ke dalam botol, setelah itu para laki-laki mengambil satu kertas sebagai, setiap laki-laki akan mendapatkan pasangan sesuai nama yang didapat dalam undian tersebut, bila kemudian mereka ada kecocokan maka mereka akan melangsungkan pernikahan dihari-hari berikutnya.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:130%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> <b>Valentine dan Barat</b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Pada abad ke 16 Masehi, perayaan Valentine yang semula merupakan ritual milik agama Kristen Katolik telah berangsur-angsur bergeser, yang semula untuk memperingati kematian santo Valentine dan Marius telah bergeser menjadi hari ?Jamuan Kasih Sayang? yang disebut sebagai ?Supercalis? seperti yang dirayakan oleh bangsa Romawi Kuno pada tiap tanggal 15 Pebruari.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Sedangkan pada abad pertengahan di dalam bahasa Perancis-Normandia terdapat kata ?Galentine? yang berasal dari kata Galant yang berarti cinta, persamaan bunyi antara Galentine dan Valentine disinyalir telah memberikan ide kepada orang-orang Eropa bahwa sebaiknya pada tanggal 14 Pebruari digunakan untuk mencari pasangan. Dan kini Valentine telah tersinkretisasi dengan peradaban Barat.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Valentine telah menjadi bentuk pesta hura-hura, simbol modernitas, sekedar simbol cinta, dan sudah mulai bernuansa pergaulan bebas dan seks bebas.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Banyak para muda-mudi yang mengadakan pesta Valentine hanya karena ikut-ikutan supaya tidak dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul, orang yang ikut-ikutan pesta valentine seakanakan telah menyandang predikat sebagai orang yang modern dan maju, padahal dia tidak tahu apa-apa tentang sejarah Valentine dan Valentine itu sendiri, padahal Valentine sendiri bukanlah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Tentu saja Barat adalah yang paling diuntungkan dengan hiruk-pikuk pesta Valentine, karena di dalam pesta valentine orang didukung untuk hura-hura, mencari cinta sesaat dan instan, seks bebas, galmour yang semuanya itu mengarah ke peradaban Barat.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Ketika Al-Islah mengadakan survey via telepon terhadap beberapa masyarakat kota, ada seorang koresponden yang pernah berada di luar negeri memberikan pandangannya bahwa Valentine telah menjadi media Barat untuk memasarkan produknya, merebaknya Valentine di kalangan muda-mudi, menjadikan mereka ramah dan permisif terhadap produk-produk Barat, antara lain fashion, kafe, hotel, film, seks pranikah, dan lain sebagainya.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Namun kalau kita mau jeli dan teliti, Valentine memang bisa menjadikan seseorang merasa tidak ketinggalan zaman, gaul, fashionable dan segudang simbol peradaban Barat lainnya, salah satu faktor besarnya daya jual produk-produk Barat adalah terbangunnya opini tersebut dikalangan muda-mudi, contoh, orang ingin mengganti Hp-nya dengan HP baru hanya dengan satu alasan saja yaitu ?model baru lebih trendy atau fashionable yang lama telah ketinggalan jaman dan memalukan? , opini semacam itulah yang ingin dibangun barat melaui acara-acara Valentine. </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:130%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><b>PANDANGAN ISLAM TENTANG VALENTINE</b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /> <span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Dari uraian sejarah Valentine dan hubungannya dengan peradaban Barat saat ini dapat diringkas bahwa Valentine merupakan : </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /> <span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div><ol style="text-align: justify; color: rgb(255, 102, 102);"><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><br /> <li>Ritual yang bersumber dari Kristen yang dikukuhkan oleh Paus Galasius untuk mengenang orang suci Kristen yaitu Santo Valentine dan Santo Marius.<br /></li><li>Ritual orang-orang Romawi kuno yang pagan (penyembah berhala) untuk memperingati dewi Juno yaitu ratu dari segala dewa-dewi bagi perempuan dan perkawinan ( dewi cinta).<br /></li><li>Ritual bangsa Eropa pada abad pertengahan untuk mencari jodoh.<br /></li><li>Media Barat untuk mengkokohkan cengkraman peradaban Barat.,<br /></li><br /></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></ol><div style="color: rgb(255, 102, 102); text-align: justify;"><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Dari keempat jatidiri Valentine tersebut, tidak satupun yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, alasannya :</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> <b>Pertama,</b> Valentine merupakan ritual keagamaan yaitu agama Kristen, sehingga Valentine merupakan ibadah bagi agama Kristen, bukti bahwa Valentine sebagai ritual agama Kristen adalah ritual Valentine tersebut dikukuhkan oleh seorang Paus yaitu Paus Galasius untuk memperingati dua orang yang diberi gelar orang suci oleh orang-orang Kristen. Bagi Muslim mengikuti Valentine tersebut adalah sama dengan mengikuti peribadatan orang Kristen, di samping itu ada bahaya yang lain yaitu sinkretisasi antara agama Islam dan Kristen, Allah I telah memerintahkan kita untuk tidak mencampuradukkan ajaran agama Islam dengan ajaran agama manapun termasuk Kristen :</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> <i>Bagimu agamamu, bagiku agamaku. </i> QS. 109:1-6</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> <b>Kedua,</b> Valentine untuk memperingati/memuja dewi Juno adalah ritual yang dilakukan oleh orang-orang romawi Kuno yang menyembah berhala/dewa, sehingga mengikuti ritual ini dapat bernilai kesyirikan seperti yang dilakukan oleh orang-orang Romawi Kuno yang menyembah berhala. </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> <i>Bedakan diri kalian dari orang-orang Musyrik. </i> HR. Bukhari-Muslim</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> <b>Ketiga,</b> Valentine sebagai sarana untuk mencari jodoh oleh orang-orang Eropa, mereka bertahayul bahwa kasih sayang akan mulai bersemi pada tanggal 14 Pebruari, tahayul adalah salah satu bentuk kesyirikan, sehingga haram hukumnya bagi umat Islam untuk mengikutinya.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> <b>Keempat,</b> Valentine sebagai media barat telah diakui daya rusaknya terhadap tatanan masyarakat timur apalagi Islam, mengiktui Valentine bukan saja sekedar pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi juga pesta yang mau-tidak-mau harus mengikutkan budaya yang lainnya, pergaulan bebas, fashion, pakaian minim, ciuman antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya, hidup glamour, materialistis, dansa-dansa, mengumbar nafsu dan lain-lain.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> <i>Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, ia akan termasuk golongan mereka. </i> HR. Ahmad</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Tidak dapat dipungkiri lagi, Valentine adalah salah satu pintu masuk untuk menjadi sama dengan mereka.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> Itulah jatidiri Valentine dan kedudukannya terhadap agama Islam, banyak para muda-mudi yang mengikuti Valentine hanya sekedar ikut-ikutan dan tidak mengetahui apa dan bagaimana Valentine yang sesungguhnya, mereka ikut hanya karena pernah melihat ada yang jualan kartu Valentine atau menerima kartu valentine, atau karena pernah diajak temannya ikut acara Valentine, atau karena pernah melihat propaganda Valentine di majalah-majalah, tv, film dan lain sebagainya, terhadap sikap para muda-mudi yang mengikut saja terhadap apa yang tidak diketahuinya, Allah SWT telah memberikan peringatan :</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> <i>Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. </i> QS. 17:36</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><i>Wallahu allam.</i></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(102, 102, 102); font-style: italic;">www.al-islahonline.com</span><br /></div><span style="color: rgb(255, 102, 102);font-family:verdana;font-size:85%;" ><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"><span style="font-family:verdana;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-2663872955991059242009-02-15T20:38:00.002+07:002009-02-15T21:26:10.066+07:00Sejarah Kerajaan PANJALU<div style="text-align: justify;"><b style="font-style: italic;">Saha urang PANJALU???<br /></b><span style="font-style: italic;font-size:100%;" >Yang merasa urang PANJALU atau yang ingin mengetahui sejarah PANJALU, berikut akan saya paparkan.</span><b><br /><br />Panjalu</b> adalah sebuah kerajaan bercorak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu" class="mw-redirect">Hindu</a> yang terletak di kaki <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gunung_Sawal&action=edit&redlink=1" class="new" title="Gunung Sawal (belum dibuat)">Gunung Sawal</a> (1764 m dpl) <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" title="Jawa Barat">Jawa Barat</a>. Secara geografis pada abad ke-13 sampai abad ke-16 (tahun 1200-an sampai dengan tahun 1500-an) <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Panjalu" title="Kerajaan Panjalu">Kerajaan Panjalu</a> berbatasan dengan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerajaan_Talaga&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kerajaan Talaga (belum dibuat)">Kerajaan Talaga</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerajaan_Kuningan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kerajaan Kuningan (belum dibuat)">Kerajaan Kuningan</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cirebon" title="Cirebon" class="mw-redirect">Cirebon</a> di sebelah utara. Di sebelah timur Kerajaan Panjalu berbatasan dengan Kawali (Ibukota Kemaharajaan Sunda 1333-1482), wilayah selatannya berbatasan dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Galuh" title="Kerajaan Galuh">Kerajaan Galuh</a>, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerajaan_Galunggung&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kerajaan Galunggung (belum dibuat)">Kerajaan Galunggung</a> dan Kerajaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumedang_Larang" title="Sumedang Larang" class="mw-redirect">Sumedang Larang</a>.</div><h2 style="text-align: justify;"><span class="mw-headline">Asal mula</span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Panjalu berasal dari kata <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jalu&action=edit&redlink=1" class="new" title="Jalu (belum dibuat)">jalu</a></i> (bhs. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sunda" title="Sunda">Sunda</a>) yang berarti <i>jantan, jago, maskulin</i>, yang didahului dengan awalan pa (n). Kata <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panjalu" title="Panjalu">panjalu</a> berkonotasi dengan kata-kata: <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jagoan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Jagoan (belum dibuat)">jagoan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jawara&action=edit&redlink=1" class="new" title="Jawara (belum dibuat)">jawara</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendekar&action=edit&redlink=1" class="new" title="Pendekar (belum dibuat)">pendekar</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Warrior" title="Warrior" class="mw-redirect">warrior</a></i> (bhs. Inggeris: pejuang, ahli olah perang), dan <i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Knight&action=edit&redlink=1" class="new" title="Knight (belum dibuat)">knight</a></i> (bhs. Inggeris: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesatria" title="Kesatria">kesatria</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perwira" title="Perwira">perwira</a>).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Ada pula orang Panjalu yang mengatakan bahwa kata panjalu berarti "perempuan" karena berasal dari kata <i>jalu</i> yang diberi awalan <i>pan</i>, sama seperti kata <i>male</i> (bhs. Inggeris : laki-laki) yang apabila diberi prefiks <i>fe</i> + <i>male</i> menjadi <i>female</i> (bhs.Inggeris : perempuan). Konon nama ini disandang karena Panjalu pernah diperintah oleh seorang ratu bernama Ratu Permanadewi.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Mengingat anggapan umum watak orang Panjalu sampai sekarang di mata orang Sunda pada umumnya, atau dibandingkan dengan watak orang Sunda pada umumnya, orang Panjalu dikenal lebih keras, militan juga disegani karena konon memiliki banyak ilmu kanuragan warisan dari nenek moyang mereka, oleh karena itu arti kata Panjalu yang pertama sepertinya lebih mendekati kesesuaian.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut Munoz (2006) Kerajaan Panjalu Ciamis (Jawa Barat) adalah penerus Kerajaan Panjalu Kediri (Jawa Timur) karena setelah Prabu Kertajaya Raja Panjalu Kediri terakhir tewas di tangan Ken Angrok pada tahun 1222, sisa-sisa keluarga dan pengikut Prabu Kertajaya itu melarikan diri ke kawasan Panjalu Ciamis. Itulah sebabnya kedua kerajaan ini mempunyai nama yang sama dan Kerajaan Panjalu Ciamis adalah penerus peradaban Panjalu Kediri.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Nama Panjalu sendiri mulai dikenal ketika wilayah itu berada dibawah pemerintahan Prabu Sanghyang Rangga Sakti dan penerusnya Prabu Sanghyang Rangga Gumilang; sebelumnya kawasan Panjalu lebih dikenal dengan sebutan <b>Kabuyutan Sawal</b> atau Kabuyutan Gunung Sawal. Istilah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabuyutan" title="Kabuyutan">Kabuyutan</a> identik dengan daerah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabataraan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kabataraan (belum dibuat)">Kabataraan</a> yaitu daerah yang memiliki kewenangan keagamaan (Hindu) seperti Kabuyutan Galunggung atau Kabataraan Galunggung.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kabuyutan adalah suatu tempat atau kawasan yang dianggap suci dan biasanya terletak di lokasi yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya, biasanya di bekas daerah Kabuyutan juga ditemukan situs-situs <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Megalitik" title="Megalitik" class="mw-redirect">megalitik</a> (batu-batuan purba) peninggalan masa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prasejarah" title="Prasejarah">prasejarah</a>.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Kekuasaan_Kabataraan_.28Tahta_Suci.29" id="Kekuasaan_Kabataraan_.28Tahta_Suci.29"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Kekuasaan Kabataraan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tahta_Suci" title="Tahta Suci">Tahta Suci</a>)</span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pendiri Kerajaan Panjalu adalah Batara Tesnajati yang petilasannya terdapat di Karantenan Gunung Sawal. Mengingat gelar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batara" title="Batara" class="mw-redirect">Batara</a> yang disandangnya, maka kemungkinan besar pada awal berdirinya Panjalu adalah suatu daerah Kabataraan sama halnya dengan Kabataraan Galunggung yang didirikan oleh Batara Semplak Waja putera dari Sang Wretikandayun (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=670-702&action=edit&redlink=1" class="new" title="670-702 (belum dibuat)">670-702</a>), pendiri Kerajaan Galuh.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Daerah Kabataraan adalah tahta suci yang lebih menitikberatkan pada bidang keagamaan atau spiritual, dengan demikian seorang Batara selain berperan sebagai Raja juga berperan sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Brahmana" title="Brahmana">Brahmana</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Resiguru&action=edit&redlink=1" class="new" title="Resiguru (belum dibuat)">Resiguru</a>. Seorang Batara di Kemaharajaan Sunda mempunyai kedudukan yang sangat penting karena ia mempunyai satu kekuasaan istimewa yaitu kekuasaan untuk mengabhiseka atau mentahbiskan atau menginisiasi penobatan seorang Maharaja yang naik tahta Sunda.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut sumber sejarah Kerajaan Galunggung, para Batara yang pernah bertahta di Galunggung adalah Batara Semplak Waja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, Batara Wastuhayu, dan Batari Hyang. Berdasarkan keterangan Prasasti Geger Hanjuang, Batari Hyang dinobatkan sebagai penguasa Galunggung pada tanggal 21 Agustus 1111 M atau 13 Bhadrapada 1033 Caka. Kabataraan Galunggung adalah cikal bakal Kerajaan Galunggung yang dikemudian hari menjadi Kabupaten <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sukapura&action=edit&redlink=1" class="new" title="Sukapura (belum dibuat)">Sukapura</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalaya" title="Tasikmalaya" class="mw-redirect">Tasikmalaya</a>).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Besar kemungkinan setelah berakhirnya periode kabataraan di Galunggung itu kekuasaan kabataraan di Kemaharajaan Sunda dipegang oleh Batara Tesnajati dari Karantenan Gunung Sawal Panjalu. Adapun para batara yang pernah bertahta di Karantenan Gunung Sawal adalah Batara Tesnajati, Batara Layah dan Batara Karimun Putih. Pada masa kekuasaan Prabu Sanghyang Rangga Sakti, putera Batara Karimun Putih, Panjalu berubah dari kabataraan menjadi sebuah daerah kerajaan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Diperkirakan kekuasaan kabataraan Sunda kala itu dilanjutkan oleh Prabu Guru Aji Putih di Gunung Tembong Agung, Prabu Guru Aji Putih adalah seorang tokoh yang menjadi perintis Kerajaan Sumedang Larang. Prabu Guru Aji Putih digantikan oleh puteranya yang bernama Prabu Resi <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tajimalela&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tajimalela (belum dibuat)">Tajimalela</a>, menurut sumber sejarah Sumedang Larang, Prabu Resi Tajimalela hidup sejaman dengan Maharaja Sunda yang bernama Ragamulya Luhurprabawa (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1340-1350&action=edit&redlink=1" class="new" title="1340-1350 (belum dibuat)">1340-1350</a>). Prabu Resi Tajimalela digantikan oleh puteranya yang bernama Prabu Resi Lembu Agung, kemudian Prabu Resi Lembu Agung digantikan oleh adiknya yang bernama Prabu Gajah Agung yang berkedudukan di Ciguling. Dibawah pemerintahan Prabu Gajah Agung, Sumedang Larang bertransisi dari daerah kabataraan menjadi kerajaan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kekuasaan kabataraan kemudian dilanjutkan oleh Batara Gunung Picung yang menjadi cikal bakal Kerajaan Talaga (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Majalengka" title="Majalengka" class="mw-redirect">Majalengka</a>). Batara Gunung Picung adalah putera Suryadewata, sedangkan Suryadewata adalah putera bungsu dari Maharaja Sunda yang bernama Ajiguna Linggawisesa (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1333-1340&action=edit&redlink=1" class="new" title="1333-1340 (belum dibuat)">1333-1340</a>), Batara Gunung Picung digantikan oleh puteranya yang bernama Pandita Prabu Darmasuci, sedangkan Pandita Prabu Darmasuci kemudian digantikan oleh puteranya yang bernama Begawan Garasiang. Begawan Garasiang digantikan oleh adiknya sebagai Raja Talaga yang bernama Sunan Talaga Manggung dan sejak itu Talaga menjadi sebuah kerajaan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Hubungan_dengan_Kemaharajaan_Sunda" id="Hubungan_dengan_Kemaharajaan_Sunda"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Hubungan dengan Kemaharajaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sunda" title="Sunda">Sunda</a></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Panjalu adalah salah satu kerajaan daerah yang termasuk dalam kekuasaan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemaharajaan_Sunda&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kemaharajaan Sunda (belum dibuat)">Kemaharajaan Sunda</a> karena wilayah Kemaharajaan Sunda sejak masa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sanjaya" title="Sanjaya">Sanjaya</a> Sang Harisdarma (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/723" title="723">723</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/732" title="732">732</a>) sampai dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Baduga_Maharaja" title="Sri Baduga Maharaja">Sri Baduga Maharaja</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1482-1521&action=edit&redlink=1" class="new" title="1482-1521 (belum dibuat)">1482-1521</a>) adalah seluruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" title="Jawa Barat">Jawa Barat</a> termasuk Provinsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Banten" title="Banten">Banten</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DKI_Jakarta" title="DKI Jakarta" class="mw-redirect">DKI Jakarta</a> serta bagian barat Provinsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah" title="Jawa Tengah">Jawa Tengah</a>, yaitu mulai dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ujung_Kulon" title="Ujung Kulon" class="mw-redirect">Ujung Kulon</a> di sebelah barat sampai ke Sungai Cipamali (Kali Brebes) dan Sungai Ciserayu (Kali Serayu) di sebelah timur.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Naskah_Wangsakerta" title="Naskah Wangsakerta">Naskah Wangsakerta</a>, wilayah Kemaharajaan Sunda juga mencakup Provinsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lampung" title="Lampung">Lampung</a> sekarang sebagai akibat dari pernikahan antar penguasa daerah itu, salah satunya adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Niskala_Wastu_Kancana&action=edit&redlink=1" class="new" title="Niskala Wastu Kancana (belum dibuat)">Niskala Wastu Kancana</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1371-1475&action=edit&redlink=1" class="new" title="1371-1475 (belum dibuat)">1371-1475</a>) yang menikahi Nay Rara Sarkati puteri penguasa Lampung, dan dari pernikahan itu melahirkan Sang Haliwungan yang naik tahta Pakwan Pajajaran (Sunda) sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prabu_Susuktunggal&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prabu Susuktunggal (belum dibuat)">Prabu Susuktunggal</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1475-1482&action=edit&redlink=1" class="new" title="1475-1482 (belum dibuat)">1475-1482</a>), sedangkan dari Nay Ratna Mayangsari puteri sulung <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hyang_Bunisora&action=edit&redlink=1" class="new" title="Hyang Bunisora (belum dibuat)">Hyang Bunisora</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1357-1371&action=edit&redlink=1" class="new" title="1357-1371 (belum dibuat)">1357-1371</a>), Niskala Wastu Kancana berputera Ningrat Kancana yang naik tahta Kawali (Galuh) sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prabu_Dewa_Niskala&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prabu Dewa Niskala (belum dibuat)">Prabu Dewa Niskala</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1475-1482&action=edit&redlink=1" class="new" title="1475-1482 (belum dibuat)">1475-1482</a>).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Lokasi Kerajaan Panjalu yang berbatasan langsung dengan Kawali dan Galuh juga menunjukkan keterkaitan yang erat dengan Kemaharajaan Sunda karena menurut Ekadjati (93:75) ada empat kawasan yang pernah menjadi ibukota Sunda yaitu: <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Galuh&action=edit&redlink=1" class="new" title="Galuh (belum dibuat)">Galuh</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Parahajyan_Sunda&action=edit&redlink=1" class="new" title="Parahajyan Sunda (belum dibuat)">Parahajyan Sunda</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kawali" title="Kawali">Kawali</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pakwan_Pajajaran&action=edit&redlink=1" class="new" title="Pakwan Pajajaran (belum dibuat)">Pakwan Pajajaran</a>.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kerajaan-kerajaan lain yang menjadi bagian dari Kemaharajaan Sunda adalah: Cirebon Larang, Cirebon Girang, Sindangbarang, Sukapura, Kidanglamatan, Galuh, Astuna Tajeknasing, Sumedang Larang, Ujung Muhara, Ajong Kidul, Kamuning Gading, Pancakaki, Tanjung Singguru, Nusa Kalapa, Banten Girang dan Ujung Kulon (Hageman,1967:209). Selain itu Sunda juga memiliki daerah-daerah pelabuhan yang dikepalai oleh seorang Syahbandar yaitu Bantam (Banten), Pontang (Puntang), Chegujde (Cigede), Tanggerang, Kalapa (Sunda Kalapa), dan Chimanuk (Cimanuk) (Armando Cortesao, 1944:196).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kaitan lain yang menarik antara Kemaharajaan Sunda dengan Kerajaan Panjalu adalah bahwa berdasarkan catatan sejarah Sunda, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hyang_Bunisora&action=edit&redlink=1" class="new" title="Hyang Bunisora (belum dibuat)">Hyang Bunisora</a> digantikan oleh keponakan sekaligus menantunya yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Niskala_Wastu_Kancana&action=edit&redlink=1" class="new" title="Niskala Wastu Kancana (belum dibuat)">Niskala Wastu Kancana</a> yang setelah mangkat dipusarakan di <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nusa_Larang&action=edit&redlink=1" class="new" title="Nusa Larang (belum dibuat)">Nusa Larang</a>, sementara menurut Babad Panjalu tokoh yang dipusarakan di <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nusa_Larang&action=edit&redlink=1" class="new" title="Nusa Larang (belum dibuat)">Nusa Larang</a> adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prabu_Rahyang_Kancana&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prabu Rahyang Kancana (belum dibuat)">Prabu Rahyang Kancana</a> putera dari <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prabu_Sanghyang_Borosngora&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prabu Sanghyang Borosngora (belum dibuat)">Prabu Sanghyang Borosngora</a>.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Ada dugaan Sanghyang Borosngora yang menjadi Raja Panjalu adalah Hyang Bunisora Suradipati, ia adalah adik Maharaja Linggabuana yang gugur di palagan Bubat melawan tentara Majapahit pada tahun 1357. Hyang Bunisora menjabat sebagai Mangkubumi Suradipati mewakili keponakannya yaitu Niskala Wastu Kancana yang baru berusia 9 tahun atas tahta Kawali . Hyang Bunisora juga dikenal sebagai Prabu Kuda Lelean dan Batara Guru di Jampang karena menjadi seorang petapa atau resi yang mumpuni di Jampang (Sukabumi). Tentunya perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan dugaan ini.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sementara itu sumber lain dari luar mengenai kaitan Panjalu dengan Sunda yakni dari <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wawacan_Sajarah_Galuh&action=edit&redlink=1" class="new" title="Wawacan Sajarah Galuh (belum dibuat)">Wawacan Sajarah Galuh</a> memapaparkan bahwa setelah runtuhnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pajajaran" title="Kerajaan Pajajaran">Pajajaran</a>, maka putera-puteri raja dan rakyat Pajajaran itu melarikan diri ke Panjalu, Kawali, dan Kuningan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Kaitan_dengan_Kerajaan_Panjalu_.28Kediri.29_di_Jawa_Timur" id="Kaitan_dengan_Kerajaan_Panjalu_.28Kediri.29_di_Jawa_Timur"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Kaitan dengan Kerajaan Panjalu (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kediri" title="Kediri" class="mw-redirect">Kediri</a>) di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" title="Jawa Timur">Jawa Timur</a></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pendiri Kerajaan Kahuripan adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Airlangga" title="Airlangga">Airlangga</a> atau sering pula disingkat Erlangga, yang memerintah tahun 1009-1042, dengan gelar abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa. Nama Airlangga berarti air yang melompat. Ia lahir tahun 990. Ibunya bernama Mahendradatta, seorang putri Wangsa Isyana dari Kerajaan Medang. Ayahnya bernama Udayana, raja Kerajaan Bedahulu, Bali dari Wangsa Warmadewa.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Airlangga memiliki dua orang adik, yaitu Marakata (menjadi raja Bali sepeninggal ayah mereka) dan Anak Wungsu (naik takhta sepeninggal Marakata).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasasti_Pucangan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prasasti Pucangan (belum dibuat)">Prasasti Pucangan</a>, pada tahun 1006 Airlangga menikah dengan putri pamannya yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dharmawangsa" title="Dharmawangsa">Dharmawangsa</a> (saudara Mahendradatta) di Watan, ibu kota <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Medang" title="Kerajaan Medang">Kerajaan Medang</a>. Tiba-tiba kota Watan diserbu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Raja_Wurawari&action=edit&redlink=1" class="new" title="Raja Wurawari (belum dibuat)">Raja Wurawari</a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lwaram&action=edit&redlink=1" class="new" title="Lwaram (belum dibuat)">Lwaram</a>, yang merupakan sekutu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Sriwijaya" title="Kerajaan Sriwijaya">Kerajaan Sriwijaya</a>. Dalam serangan itu, Dharmawangsa tewas, sedangkan Airlangga lolos ke hutan pegunungan (wanagiri) ditemani pembantunya yang bernama Mpu Narotama. Saat itu ia berusia 16 tahun, dan mulai menjalani hidup sebagai pertapa. Salah satu bukti petilasan Airlangga sewaktu dalam pelarian dapat dijumpai di Sendang Made, Kudu, Jombang, Jawa Timur.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Nama kerajaan yang didirikan Airlangga pada umumnya lazim disebut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kahuripan" title="Kerajaan Kahuripan">Kerajaan Kahuripan</a>. Padahal sesungguhnya, Kahuripan hanyalah salah satu nama ibukota kerajaan yang pernah dipimpin Airlangga. Setelah tiga tahun hidup di hutan, Airlangga didatangi utusan rakyat yang memintanya supaya membangun kembali Kerajaan Medang. Mengingat kota Watan sudah hancur, Airlangga pun membangun ibukota baru bernama Watan Mas di dekat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Penanggungan" title="Gunung Penanggungan">Gunung Penanggungan</a>. Nama kota ini tercatat dalam <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasasti_Cane&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prasasti Cane (belum dibuat)">Prasasti Cane</a> (1021).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasasti_Terep&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prasasti Terep (belum dibuat)">Prasasti Terep</a> (1032), Watan Mas kemudian direbut musuh, sehingga Airlangga melarikan diri ke desa Patakan. Berdasarkan prasasti Kamalagyan (1037), ibu kota kerajaan sudah pindah ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kahuripan" title="Kahuripan" class="mw-redirect">Kahuripan</a> (daerah Sidoarjo sekarang).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasasti_Pamwatan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prasasti Pamwatan (belum dibuat)">Prasasti Pamwatan</a> (1042), pusat kerajaan kemudian pindah ke Daha (daerah Kediri sekarang). Berita ini sesuai dengan naskah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_Calon_Arang" title="Serat Calon Arang" class="mw-redirect">Serat Calon Arang</a> yang menyebut Airlangga sebagai raja Daha. Bahkan, Nagarakretagama juga menyebut Airlangga sebagai raja <b>Panjalu</b> yang berpusat di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daha" title="Daha">Daha</a>.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Ketika Airlangga naik takhta tahun 1009, wilayah kerajaannya hanya meliputi daerah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sidoarjo" title="Sidoarjo" class="mw-redirect">Sidoarjo</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasuruan" title="Pasuruan" class="mw-redirect">Pasuruan</a> saja, karena sepeninggal Dharmawangsa, banyak daerah bawahan yang melepaskan diri. Mula-mula yang dilakukan Airlangga adalah menyusun kekuatan untuk menegakkan kembali kekuasaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wangsa_Isyana" title="Wangsa Isyana">Wangsa Isyana</a> atas pulau Jawa.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada tahun 1023 Kerajaan Sriwijaya yang merupakan musuh besar Wangsa Isyana dikalahkan Rajendra Coladewa, Raja <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Colamandala&action=edit&redlink=1" class="new" title="Colamandala (belum dibuat)">Colamandala</a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India">India</a>. Hal ini membuat Airlangga merasa lebih leluasa mempersiapkan diri menaklukkan pulau Jawa. Penguasa pertama yang dikalahkan oleh Airlangga adalah Raja Hasin. Pada tahun 1030 Airlangga mengalahkan Wisnuprabhawa Raja Wuratan, Wijayawarma Raja Wengker, kemudian Panuda Raja Lewa.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada tahun 1031 putera Panuda mencoba membalas dendam namun dapat dikalahkan oleh Airlangga. Ibu kota Lewa dihancurkan pula.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada tahun 1032 seorang raja wanita dari daerah Tulungagung sekarang berhasil mengalahkan Airlangga. Istana Watan Mas dihancurkannya. Airlangga terpaksa melarikan diri ke Desa Patakan ditemani Mapanji Tumanggala. Airlangga membangun ibu kota baru di Kahuripan. Raja wanita itu akhirnya dapat dikalahkannya. Dalam tahun 1032 itu pula Airlangga dan Mpu Narotama mengalahkan Raja Wurawari, membalaskan dendam Wangsa Isyana.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Terakhir, pada tahun 1035 Airlangga menumpas pemberontakan Wijayawarma Raja Wengker yang pernah ditaklukannya dulu. Wijayawarma melarikan diri dari kota Tapa namun kemudian mati dibunuh rakyatnya sendiri.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Setelah keadaan aman, Airlangga mulai mengadakan pembangunan-pembangunan demi kesejahteraan rakyatnya. Pembangunan yang dicatat dalam prasasti-prasasti peninggalannya antara lain.</p><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li>Membangun Sri Wijaya Asrama tahun 1036.</li><li>Membangun Bendungan Waringin Sapta tahun 1037 untuk mencegah banjir musiman.</li><li>Memperbaiki Pelabuhan Hujung Galuh, yang letaknya di muara Kali Brantas, dekat Surabaya sekarang.</li><li>Membangun jalan-jalan yang menghubungkan daerah pesisir ke pusat kerajaan.</li><li>Meresmikan pertapaan Gunung Pucangan tahun 1041.</li><li>Memindahkan ibukota dari Kahuripan ke Daha.</li></ul><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Airlangga juga menaruh perhatian terhadap seni sastra. Tahun 1035 Mpu Kanwa menulis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arjuna_Wiwaha" title="Arjuna Wiwaha" class="mw-redirect">Arjuna Wiwaha</a> yang diadaptasi dari epik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mahabharata" title="Mahabharata">Mahabharata</a>. Kitab tersebut menceritakan perjuangan Arjuna mengalahkan Niwatakawaca, sebagai kiasan Airlangga mengalahkan Wurawari.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada tahun 1042 Airlangga turun takhta menjadi pendeta. Menurut Serat Calon Arang ia kemudian bergelar Resi Erlangga Jatiningrat, sedangkan menurut Babad Tanah Jawi ia bergelar Resi Gentayu. Namun yang paling dapat dipercaya adalah prasasti Gandhakuti (1042) yang menyebut gelar kependetaan Airlangga adalah Resi Aji Paduka Mpungku Sang Pinaka Catraning Bhuwana.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut cerita rakyat, putri mahkota Airlangga menolak menjadi raja dan memilih hidup sebagai pertapa bernama Dewi Kili Suci. Nama asli putri tersebut dalam prasasti Cane (1021) sampai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasasti_Turun_Hyang&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prasasti Turun Hyang (belum dibuat)">Prasasti Turun Hyang</a> (1035) adalah Sanggramawijaya Tunggadewi.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut Serat Calon Arang, Airlangga kemudian bingung memilih pengganti karena kedua putranya bersaing memperebutkan takhta. Mengingat dirinya juga putra raja Bali, maka ia pun berniat menempatkan salah satu putranya di pulau itu. Gurunya yang bernama Mpu Bharada berangkat ke Bali mengajukan niat tersebut namun mengalami kegagalan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Fakta sejarah menunjukkan Udayana digantikan putra keduanya yang bernama Marakata sebagai Raja Bali, dan Marakata kemudian digantikan adik yang lain yaitu Anak Wungsu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Airlangga terpaksa membagi dua wilayah kerajaannya. Mpu Bharada ditugasi menetapkan perbatasan antara bagian barat dan timur. Peristiwa pembelahan ini tercatat dalam Serat Calon Arang, Nagarakretagama, dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasasti_Turun_Hyang_II&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prasasti Turun Hyang II (belum dibuat)">Prasasti Turun Hyang II</a>. Maka terciptalah dua kerajaan baru. Kerajaan barat disebut <b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panjalu" title="Panjalu">Panjalu</a></b> atau Kadiri berpusat di kota baru, yaitu Daha, diperintah oleh Sri Samarawijaya. Sedangkan kerajaan timur bernama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Janggala" title="Janggala" class="mw-redirect">Janggala</a> berpusat di kota lama, yaitu Kahuripan, diperintah oleh Mapanji Garasakan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dalam prasasti Pamwatan, 20 November 1042, Airlangga masih bergelar Maharaja, sedangkan dalam <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasasti_Gandhakuti&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prasasti Gandhakuti (belum dibuat)">Prasasti Gandhakuti</a>, 24 November 1042, ia sudah bergelar Resi Aji Paduka Mpungku. Dengan demikian, peristiwa pembelahan kerajaan diperkirakan terjadi di antara kedua tanggal tersebut. Tidak diketahui dengan pasti kapan Airlangga meninggal. <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasasti_Sumengka&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prasasti Sumengka (belum dibuat)">Prasasti Sumengka</a> (1059) peninggalan Kerajaan Janggala hanya menyebutkan, Resi Aji Paduka Mpungku dimakamkan di <i>tirtha</i> atau pemandian.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kolam pemandian yang paling sesuai dengan berita prasasti Sumengka adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Candi_Belahan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Candi Belahan (belum dibuat)">Candi Belahan</a> di lereng Gunung Penanggungan. Pada kolam tersebut ditemukan arca Wisnu disertai dua dewi. Berdasarkan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasasti_Pucangan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prasasti Pucangan (belum dibuat)">Prasasti Pucangan</a> (1041) diketahui Airlangga adalah penganut Hindu Wisnu yang taat. Maka, ketiga patung tersebut dapat diperkirakan sebagai lambang Airlangga dengan dua istrinya, yaitu ibu Sri Samarawijaya dan ibu Mapanji Garasakan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada Candi Belahan ditemukan angka tahun 1049. Tidak diketahui dengan pasti apakah tahun itu adalah tahun kematian Airlangga, ataukah tahun pembangunan candi pemandian tersebut.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Maharaja <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jayabhaya" title="Jayabhaya" class="mw-redirect">Jayabhaya</a> adalah Raja Kadiri yang memerintah sekitar tahun 1135-1157. Nama gelar lengkapnya adalah Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa. Pemerintahan Jayabhaya dianggap sebagai masa kejayaan Kadiri. Peninggalan sejarahnya berupa prasasti Hantang (1135), prasasti Talan (1136), dan prasasti Jepun (1144), serta Kakawin Bharatayuddha (1157).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada prasasti Hantang, atau biasa juga disebut prasasti Ngantang, terdapat semboyan <b>Panjalu Jayati</b>, yang artinya Kadiri menang. Prasasti ini dikeluarkan sebagai piagam pengesahan anugerah untuk penduduk desa Ngantang yang setia pada Kadiri selama perang melawan Janggala. Dari prasasti tersebut dapat diketahui kalau Jayabhaya adalah raja yang berhasil mengalahkan Janggala dan mempersatukannya kembali dengan Kadiri. Kemenangan Jayabhaya atas Janggala ini disimbolkan sebagai kemenangan Pandawa atas Korawa dalam kakawin Bharatayuddha yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh tahun 1157.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sri Maharaja <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kertajaya" title="Kertajaya">Kertajaya</a> adalah raja terakhir Kadiri yang memerintah sekitar tahun 1194-1222. Pada akhir pemerintahannya, ia dikalahkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ken_Arok" title="Ken Arok">Ken Arok</a> dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumapel" title="Tumapel" class="mw-redirect">Tumapel</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singhasari" title="Singhasari" class="mw-redirect">Singhasari</a>, yang menandai berakhirnya masa Kerajaan Kadiri.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Nama Kertajaya terdapat dalam Nagarakretagama (1365) yang dikarang ratusan tahun setelah zaman Kadiri. Bukti sejarah keberadaan tokoh Kertajaya adalah dengan ditemukannya <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasasti_Galunggung&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prasasti Galunggung (belum dibuat)">Prasasti Galunggung</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1194" title="1194">1194</a>), <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasasti_Kamulan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prasasti Kamulan (belum dibuat)">Prasasti Kamulan</a> (1194), <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasasti_Palah&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prasasti Palah (belum dibuat)">Prasasti Palah</a> (1197), dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prasasti_Wates_Kulon&action=edit&redlink=1" class="new" title="Prasasti Wates Kulon (belum dibuat)">Prasasti Wates Kulon</a> (1205). Dari prasasti-prasasti tersebut dapat diketahui nama gelar abhiseka Kertajaya adalah Sri Maharaja Sri Sarweswara Triwikramawatara Anindita Srenggalancana Digjaya Uttunggadewa.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pararaton" title="Pararaton">Pararaton</a>, Kertajaya disebut dengan nama Prabu Dandhang Gendis. Dikisahkan pada akhir pemerintahannya ia menyatakan ingin disembah para pendeta Hindu dan Buddha. Tentu saja keinginan itu ditolak, meskipun Dandhang Gendis pamer kesaktian dengan cara duduk di atas sebatang tombak yang berdiri.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Para pendeta memilih berlindung pada Ken Arok, bawahan Dandhang Gendis yang menjadi akuwu di Tumapel. Ken Arok lalu mengangkat diri menjadi raja dan menyatakan Tumapel merdeka, lepas dari Kadiri. Dandhang Gendis sama sekali tidak takut. Ia mengaku hanya bisa dikalahkan oleh Siwa. Mendengar hal itu, Ken Arok pun memakai gelar Bhatara Guru (nama lain Siwa) dan bergerak memimpin pasukan menyerang Kadiri.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Perang antara Tumapel dan Kadiri terjadi dekat Desa Ganter tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1222" title="1222">1222</a>. Para panglima Kadiri yaitu Mahisa Walungan (adik Dandhang Gendis) dan Gubar Baleman mati di tangan Ken Arok. Dandhang Gendis sendiri melarikan diri dan bersembunyi naik ke kahyangan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Nagarakretagama juga mengisahkan secara singkat berita kekalahan Kertajaya tersebut. Disebutkan bahwa Kertajaya melarikan diri dan bersembunyi dalam dewalaya (tempat dewa). Kedua naskah tersebut (Pararaton dan Nagarakretagama) memberitakan tempat pelarian Kertajaya adalah alam dewata. Kiranya yang dimaksud adalah Kertajaya bersembunyi di dalam sebuah candi pemujaan, atau mungkin Kertajaya tewas dan menjadi penghuni alam halus (akhirat)</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sejak tahun 1222 Kadiri menjadi daerah bawahan Tumapel (Singhasari). Menurut Nagarakretagama, putra Kertajaya yang bernama Jayasabha diangkat Ken Arok sebagai Bupati Kadiri. Tahun 1258 Jayasabha digantikan putranya, yang bernama Sastrajaya. Kemudian tahun 1271 Sastrajaya digantikan putranya yang bernama Jayakatwang. Pada tahun 1292 Jayakatwang memberontak dan mengakhiri riwayat Tumapel.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Berita tersebut tidak sesuai dengan naskah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Mula_Malurung" title="Prasasti Mula Malurung">Prasasti Mula Malurung</a> (1255), yang mengatakan kalau penguasa Kadiri setelah Kertajaya adalah Bhatara Parameswara putra <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bhatara_Siwa" title="Bhatara Siwa" class="mw-redirect">Bhatara Siwa</a> (alias Ken Arok). Adapun Jayakatwang menurut prasasti Penanggungan adalah Bupati Gelang-Gelang yang kemudian menjadi Raja Kadiri setelah menghancurkan Tumapel tahun 1292.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sumber-sumber sejarah Kerajaan Panjalu Ciamis sedikitpun tidak ada yang menyebutkan secara gamblang hubungannya dengan Kerajaan Panjalu Kediri, akan tetapi kesamaan nama kedua kerajaan ini sedikit-banyak menunjukkan adanya benang merah antara keduanya, apalagi nama Raja Panjalu Kediri Prabu Kertajaya (1194-1222) juga disebut-sebut dalam Prasasti Galunggung (1194).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Paul Michel Munoz (2006) mengemukakan bahwa sisa-sisa keluarga dan pengikut Prabu Kertajaya (Raja terakhir Dinasti Sanjaya di Jawa Timur) melarikan diri ke daerah <b>Panjalu (Sukapura/Ciamis)</b> pada tahun 1222 untuk menghindari pembantaian Ken Angrok, pendiri Kerajaan Singhasari/Dinasti Rajasa. Prabu Kertajaya sendiri sebagai Raja Kediri terakhir tewas dalam pertempuran di Tumapel melawan pemberontakan Akuwu Tumapel, Ken Angrok.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Berdasarkan kitab Nagarakretagama, Prabu Kertajaya bersembunyi di Dewalaya (tempat Dewa) atau tempat suci, maka bukan tidak mungkin Prabu Kertajaya sebenarnya tidak tewas di tangan Ken Arok, melainkan melarikan diri ke Kabataraan Gunung Sawal (Panjalu Ciamis) yang merupakan tempat suci dimana bertahtanya Batara (Dewa) Tesnajati.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Ibukota_Panjalu" id="Ibukota_Panjalu"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Ibukota Panjalu</span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Ibukota atau pusat kerajaan Panjalu berpindah-pindah sesuai dengan perkembangan jaman, beberapa lokasi yang pernah menjadi pusat kerajaan adalah :</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Karantenan_Gunung_Sawal" id="Karantenan_Gunung_Sawal"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Karantenan Gunung Sawal</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Karantenan Gunung Sawal menjadi pusat kerajaan semasa Panjalu menjadi daerah Kebataraaan, yaitu semasa kekuasaan Batara Tesnajati, Batara Layah dan Batara Karimun Putih. Di Karantenan Gunung Sawal ini terdapat mata air suci dan sebuah artefak berupa situs megalitik berbentuk batu pipih berukuran kira-kira 1,7 m x 1,5 m x 0,2 m. Batu ini diduga kuat digunakan sebagai sarana upacara-upacara keagamaan, termasuk penobatan raja-raja Panjalu bahkan mungkin penobatan Maharaja Sunda.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Dayeuhluhur_Maparah" id="Dayeuhluhur_Maparah"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Dayeuhluhur Maparah</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dayeuhluhur menjadi pusat pemerintahan sejak masa Prabu Sanghyang Rangga Sakti sampai dengan Prabu Sanghyang Cakradewa. Kaprabon Dayeuhluhur terletak di bukit Citatah tepi Situ Bahara (Situ Sanghyang). Tidak jauh dari Dayeuhluhur terdapat hutan larangan Cipanjalu yang menjadi tempat bersemadi Raja-raja Panjalu. Konon Presiden I RI <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ir_Soekarno&action=edit&redlink=1" class="new" title="Ir Soekarno (belum dibuat)">Ir Soekarno</a> juga pernah berziarah ke tempat ini sewaktu mudanya untuk mencari petunjuk Tuhan YME dalam rangka perjuangan pergerakan kemerdekaan RI.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Nusa_Larang" id="Nusa_Larang"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Nusa Larang</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Prabu Sanghyang Borosngora memindahkan kaprabon (kediaman raja) dari Dayeuhluhur ke <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nusa_Larang&action=edit&redlink=1" class="new" title="Nusa Larang (belum dibuat)">Nusa Larang</a>. Nusa Larang adalah sebuah pulau yang terdapat di tengah-tengah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Situ_Lengkong&action=edit&redlink=1" class="new" title="Situ Lengkong (belum dibuat)">Situ Lengkong</a>. Dinamai juga <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nusa_Gede&action=edit&redlink=1" class="new" title="Nusa Gede (belum dibuat)">Nusa Gede</a> karena pada jaman dulu ada juga pulau yang lebih kecil bernama Nusa Pakel (sekarang sudah tidak ada karena menyatu dengan daratan sehingga menyerupai tanjung). Untuk menyeberangi situ menuju Keraton Nusa Larang dibangun sebuah <i>Cukang Padung</i> (jembatan) yang dijaga oleh Gulang-gulang (penjaga gerbang) bernama Apun Otek. Sementara Nusa Pakel dijadikan Tamansari dan Hujung Winangun dibangun Kapatihan untuk Patih Sanghyang Panji Barani.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Dayeuh_Nagasari" id="Dayeuh_Nagasari"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Dayeuh Nagasari</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dayeuh Nagasari dijadikan kediaman raja pada masa pemerintahan Prabu Rahyang Kancana sampai dengan pemerintahan Bupati Raden Arya Wirabaya. Dayeuh Nagasari sekarang termasuk kedalam wilayah Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu, Ciamis.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Dayeuh_Panjalu" id="Dayeuh_Panjalu"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Dayeuh Panjalu</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Raden Tumenggung Wirapraja kemudian memindahkan kediaman bupati ke Dayeuh Panjalu sekarang.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sementara itu pusat kerajaan Panjalu ditandai dengan sembilan <i>tutunggul gada-gada perjagaan</i> yaitu patok-patok yang menjadi batas pusat kerajaan sekaligus berfungsi sebagai pos penjagaan yang dikenal dengan Batara Salapan, yaitu terdiri dari:</p><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li>Sri Manggelong di Kubang Kelong, Rinduwangi</li><li>Sri Manggulang di Cipalika, Bahara</li><li>Kebo Patenggel di Muhara Cilutung, Hujungtiwu</li><li>Sri Keukeuh Saeukeurweuleuh di Ranca Gaul, Tengger</li><li>Lembu Dulur di Giut Tenjolaya, Sindangherang</li><li>Sang Bukas Tangan di Citaman, Citatah</li><li>Batara Terus Patala di Ganjar Ciroke, Golat</li><li>Sang Ratu Lahuta di Gajah Agung Cilimus, Banjarangsana</li><li>Sri Pakuntilan di Curug Goong, Maparah</li></ol><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><br /></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Masuknya_Islam_dan_Pengaruh_Cirebon" id="Masuknya_Islam_dan_Pengaruh_Cirebon"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Masuknya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam">Islam</a> dan Pengaruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cirebon" title="Cirebon" class="mw-redirect">Cirebon</a></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut cerita yang disampaikan secara turun-temurun, masuknya Islam ke Panjalu dibawa oleh Sanghyang Borosngora yang tertarik menuntut ilmu sampai ke Mekkah lalu di-Islamkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sayidina_Ali_bin_Abi_Thalib_R.A.&action=edit&redlink=1" class="new" title="Sayidina Ali bin Abi Thalib R.A. (belum dibuat)">Sayidina Ali bin Abi Thalib R.A.</a> Legenda rakyat ini mirip dengan kisah Pangeran <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kian_Santang&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kian Santang (belum dibuat)">Kian Santang</a> atau Sunan Godog Garut, yaitu ketika Kian Santang atau Raja Sangara (adik Pangeran Cakrabuana Walangsungsang) yang setelah diislamkan oleh Baginda Ali di Mekkah kemudian berusaha mengislamkan ayahnya Sang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prabu_Siliwangi" title="Prabu Siliwangi" class="mw-redirect">Prabu Siliwangi</a>.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sementara itu menurut <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Babad_Panjalu&action=edit&redlink=1" class="new" title="Babad Panjalu (belum dibuat)">Babad Panjalu</a>: dari Baginda Ali, Sanghyang Borosngora mendapatkan cinderamata berupa <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Air_zamzam&action=edit&redlink=1" class="new" title="Air zamzam (belum dibuat)">air zamzam</a>, pedang, cis (tongkat) dan pakaian kebesaran. Air zamzam tersebut kemudian dijadikan cikal-bakal air Situ Lengkong, sedangkan pusaka-pusaka pemberian Baginda Ali itu sampai sekarang masih tersimpan di <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pasucian&action=edit&redlink=1" class="new" title="Pasucian (belum dibuat)">Pasucian</a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bumi_Alit&action=edit&redlink=1" class="new" title="Bumi Alit (belum dibuat)">Bumi Alit</a> dan dikirabkan setelah disucikan setiap bulan Mulud dalam upacara <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nyangku&action=edit&redlink=1" class="new" title="Nyangku (belum dibuat)">Nyangku</a> di Panjalu pada hari Senin atau hari Kamis terakhir bulan Maulud (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rabiul_Awal" title="Rabiul Awal" class="mw-redirect">Rabiul Awal</a>).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Penyebaran Islam secara serentak dan menyeluruh di tatar Sunda sesungguhnya dimulai sejak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Syarif_Hidayatullah" title="Syarif Hidayatullah" class="mw-redirect">Syarif Hidayatullah</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1448-1568&action=edit&redlink=1" class="new" title="1448-1568 (belum dibuat)">1448-1568</a>) diangkat sebagai penguasa Cirebon oleh Pangeran Cakrabuana bergelar Gusti Susuhunan Jati dan menyatakan melepaskan diri dari Kemaharajaan Sunda dengan menghentikan pengiriman upeti pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1479" title="1479">1479</a>. Peristiwa ini terjadi ketika wilayah Sunda dipimpin oleh Sang Haliwungan Prabu Susuktunggal (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1475-1482&action=edit&redlink=1" class="new" title="1475-1482 (belum dibuat)">1475-1482</a>) di Pakwan Pajajaran dan Ningrat Kancana Prabu Dewa Niskala (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1475-1482&action=edit&redlink=1" class="new" title="1475-1482 (belum dibuat)">1475-1482</a>) di Kawali. Jauh sebelum itu, para pemeluk agama Islam hanya terkonsentrasi di daerah-daerah pesisir atau pelabuhan yang penduduknya banyak melakukan interaksi dengan para pedagang dari Gujarat, Persia dan Timur Tengah.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Puteri Prabu Susuktunggal yang bernama Nay Kentring Manik Mayang Sunda kemudian dinikahkan dengan putera Prabu Dewa Niskala yang bernama Jayadewata. Jayadewata kemudian dinobatkan sebagai penguasa Pakwan Pajajaran dan Kawali bergelar Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakwan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata, dengan demikian maka seperti juga mendiang kakeknya yang bernama Niskala Wastu Kancana ia menyatukan Pakwan Pajajaran (Sunda) dan Kawali (Galuh) dalam satu mahkota Maharaja Sunda.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sri Baduga Maharaja juga memindahkan ibokota Sunda dari Kawali ke Pakwan Pajajaran, meskipun hal ini bukan kali pertama ibukota Kemaharaajaan Sunda berpindah antara Sunda dan Galuh, namun salah satu alasan perpindahan ibukota negara ini diduga kuat sebagai antisipasi semakin menguatnya kekuasaan Demak dan Cirebon.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1481" title="1481">1481</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1521" title="1521">1521</a>) kerajaan-kerajaan yang masih mengirimkan upetinya ke Pakwan Pajajaran adalah Galunggung, Denuh, Talaga, Geger Bandung, Windu Galuh, Malaka, Mandala, Puma, Lewa dan Kandangwesi (Pleyte, 1911:172). Akan tetapi hal itu tidak bertahan lama karena satu persatu daerah bawahan Sunda itu ditaklukan Cirebon.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Raja Talaga Sunan Parunggangsa ditaklukkan Cirebon pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1529" title="1529">1529</a> dan kemudian bersama puterinya Ratu Sunyalarang, juga menantunya Ranggamantri Pucuk Umun secara sukarela memeluk Islam. Di Sumedang Larang Ratu Setyasih atau Ratu Inten Dewata atau Ratu Pucuk Umun (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1530" title="1530">1530</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1579" title="1579">1579</a>) mengakui kekuasaan Cirebon dan memeluk Islam.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Di Kerajaan Kuningan Ratu Selawati menyerah kepada pasukan Cirebon, salah seorang puterinya kemudian dinikahkan dengan anak angkat Gusti Susuhunan Jati yang bernama Suranggajaya, Suranggajaya kemudian diangkat menjadi Bupati Kuningan bergelar Sang Adipati Kuningan karena Kuningan menjadi bagian dari Cirebon.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Di kerajaan Galuh, penguasa Galuh yang bernama Sanghyang di Galuh berusaha mempertahankan wilayahnya dari serbuan pasukan Cirebon, tapi karena kekuatan yang tidak seimbang maka ia bersama puteranya yang bernama Prabu di Galuh Cipta Permana (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1610-1618&action=edit&redlink=1" class="new" title="1610-1618 (belum dibuat)">1610-1618</a>) juga mau tak mau harus mengakui kekuasaan Cirebon serta akhirnya memeluk Islam dengan sukarela. Demikian juga yang terjadi di Kerajaan Sindangkasih (Majalengka). Berdasarkan rentetan peristiwa-peristiwa yang terjadi di kerajaan-kerajaan tetangganya tersebut, maka diperkirakan Kerajaan Panjalu juga mengalami keadaan yang sama, menjadi taklukan Cirebon dan menerima penyebaran Islam.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kemaharajaan Sunda sendiri posisinya semakin lama semakin terjepit oleh kekuasaan Cirebon-Demak di sebelah timur dan Banten di sebelah barat. Pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1579" title="1579">1579</a> pasukan koalisi Banten-Cirebon dipimpin oleh Sultan Banten Maulana Yusuf berhasil mengalahkan pertahanan terakhir pasukan Sunda, kaprabon dan ibukota Kemaharajaan Sunda yaitu Pakwan Pajajaran berhasil diduduki, benda-benda yang menjadi simbol Kemaharajaan Sunda diboyong ke Banten termasuk batu singgasana penobatan Maharaja Sunda berukuran 200cm x 160cm x 20cm yang bernama <i>Palangka Sriman Sriwacana</i> (orang Banten menyebutnya <i>Watu Gilang</i> atau batu berkilau) . Akibat peristiwa ini, Prabu Ragamulya Surya Kancana (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1567-1579&action=edit&redlink=1" class="new" title="1567-1579 (belum dibuat)">1567-1579</a>) beserta seluruh anggota keluarganya menyelamatkan diri dari kaprabon yang menandai berakhirnya Kemaharajaan Sunda.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut sumber sejarah Sumedang Larang, ketika peristiwa itu terjadi empat orang kepercayaan Prabu Ragamulya Surya Kancana yang dikenal dengan <i>Kandaga Lante</i> yang terdiri dari Sanghyang Hawu (Jayaperkosa), Batara Adipati Wiradijaya (Nangganan), Sanghyang Kondanghapa dan Batara Pancar Buana (Terong Peot) berhasil menyelamatkan atribut pakaian kebesaran Maharaja Sunda yang terdiri dari mahkota emas simbol kekuasaan Raja Pakwan, kalung bersusun dua dan tiga, serta perhiasan lainnya seperti benten, siger, tampekan, dan kilat bahu. Atribut-atribut kebesaran tersebut kemudian diserahkan kepada Raden Angkawijaya putera Ratu Inten Dewata (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1530-1579&action=edit&redlink=1" class="new" title="1530-1579 (belum dibuat)">1530-1579</a>) yang kemudian naik tahta Sumedang Larang dengan gelar Prabu Geusan Ulun (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1579-1601&action=edit&redlink=1" class="new" title="1579-1601 (belum dibuat)">1579-1601</a>).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Pengaruh_Mataram" id="Pengaruh_Mataram"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Pengaruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mataram" title="Mataram">Mataram</a></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1595" title="1595">1595</a> Sutawijaya atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panembahan_Senopati" title="Panembahan Senopati" class="mw-redirect">Panembahan Senopati</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1586" title="1586">1586</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1601" title="1601">1601</a>) memperluas wilayah kekuasaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mataram" title="Mataram">Mataram</a> ke wilayah Jawa Barat sehingga berhasil menaklukkan Cirebon beserta daerah-daerah bawahannya yang meliputi wilayah Jawa Barat kecuali Banten dan Batavia. Untuk mempererat hubungan Mataram-Cirebon ini, Senopati menikahkan salah seorang saudarinya bernama Ratu Harisbaya dengan pengusasa Cirebon waktu itu, Panembahan Ratu (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1570" title="1570">1570</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1649" title="1649">1649</a>).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Panembahan Senopati digantikan puteranya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prabu_Hanyokrowati" title="Prabu Hanyokrowati" class="mw-redirect">Prabu Hanyokrowati</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1601-1613&action=edit&redlink=1" class="new" title="1601-1613 (belum dibuat)">1601-1613</a>), Prabu Hanyokrowati lalu digantikan oleh puteranya, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Agung" title="Sultan Agung" class="mw-redirect">Sultan Agung</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1613-1645&action=edit&redlink=1" class="new" title="1613-1645 (belum dibuat)">1613-1645</a>). Pada tahun 1618 Sultan Agung mengangkat putera Prabu di Galuh Cipta Permana yang bernama Adipati Panaekan (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1618-1625&action=edit&redlink=1" class="new" title="1618-1625 (belum dibuat)">1618-1625</a>) sebagai Wedana Bupati yang mengepalai Bupati-bupati Priangan (Jawa Barat) sekaligus sebagai Bupati Galuh menggantikan Prabu di Galuh karena Galuh bukan lagi sebuah kerajaan melainkan sebuah kabupaten dibawah Kesultanan Mataram.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Peristiwa pendudukan Mataram ini di Panjalu diperkirakan terjadi pada masa pemerintaha Prabu Rahyang Kunang Natabaya karena puteranya yaitu Raden Arya Sumalah tidak lagi memakai gelar Prabu seperti ayahnya, hal ini menunjukkan bahwa Panjalu juga sudah menjadi salah satu kabupaten di bawah Mataram.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada tahun 1620 Sultan Agung mengangkat Arya Suryadiwangsa (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1620-1624&action=edit&redlink=1" class="new" title="1620-1624 (belum dibuat)">1620-1624</a>) sebagai Bupati Sumedang Larang bergelar Pangeran Rangga Gempol Kusumahdinata. Pada tahun 1624 Rangga Gempol ditunjuk sebagai panglima pasukan Mataram utuk menaklukkan daerah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sampang" title="Sampang" class="mw-redirect">Sampang</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Madura" title="Madura">Madura</a>. Oleh karena itu jabatan Bupati Sumedang Larang dipegang adiknya yang bernama Pangeran Rangga Gede sekaligus merangkap sebagai Wedana Bupati Priangan menggantikan Adipati Panaekan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada waktu itu Sultan Agung tengah menyiapkan serangan besar-besaran untuk merebut Benteng Batavia dari tangan Kompeni Belanda dan meminta para bupati Priangan menunjukkan kesetiaannya dengan mengirimkan pasukan gabungan untuk menggempur Batavia. Rencana Sultan Agung ini menimbulkan perbedaan pendapat diantara para bupati Priangan, tahun 1625 Adipati Panaekan yang berselisih paham dengan Bupati Bojonglopang bernama Adipati Kertabumi tewas di tangan adik iparnya itu. Kedudukan mendiang Adipati Panaekan sebagai Bupati Galuh lalu digantikan oleh puteranya yang bernama Adipati Imbanagara.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pangeran Rangga Gede sebagai Wedana Bupati Priangan oleh Sultan Agung dianggap tidak mampu mengatasi serangan-serangan Banten di daerah perbatasan sekitar Sungai Citarum yang saling bersaing berebut pengaruh dengan Mataram, oleh karena itu kedudukan Wedana Bupati Priangan pada tahun 1628 digantikan oleh Bupati <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung" title="Bandung" class="mw-redirect">Bandung</a> bernama <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adipati_Ukur&action=edit&redlink=1" class="new" title="Adipati Ukur (belum dibuat)">Adipati Ukur</a>, sedangkan Rangga Gede dijebloskan ke dalam tahanan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Adipati Ukur juga sekaligus diangkat menjadi menjadi Panglima pasukan Mataram yang terdiri dari gabungan pasukan kabupaten-kabupaten bawahan Mataram di Priangan untuk merebut Benteng Batavia dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/VOC" title="VOC" class="mw-redirect">VOC</a> (<i>Vereenigde Oostindische Compagnie</i> atau Perkumpulan Dagang India Timur) yang dipimpin Gubernur <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jan_Pieterszoon_Coen" title="Jan Pieterszoon Coen">Jan Pieterszoon Coen</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1619-1623&action=edit&redlink=1" class="new" title="1619-1623 (belum dibuat)">1619-1623</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1627-1629&action=edit&redlink=1" class="new" title="1627-1629 (belum dibuat)">1627-1629</a>). Setiap Kabupaten mengirimkan kontingen pasukannya dalam penyerbuan itu dan pemimpin kontingen pasukan dari Galuh adalah Bagus Sutapura.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sejarah mencatat bahwa Adipati Ukur bersama pasukannya itu ternyata tidak berhasil merebut Batavia, oleh karena kegagalannya itu Sultan Agung menjatuhkan hukuman mati kepada Adipati Ukur. Akibatnya Adipati Ukur berbalik memberontak terhadap Mataram (1628-1632). Perlawanan Adipati Ukur baru berhasil dihentikan setelah Mataram mendapatkan bantuan Ki Wirawangsa dari Umbul Sukakerta, Ki Astamanggala dari Umbul Cihaurbeuti dan Ki Somahita dari Umbul Sindangkasih.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Atas jasa-jasa mereka memadamkan pemberontakan Adipati Ukur itu, pada tahun 1633 Sultan Agung mengangkat Ki Wirawangsa menjadi Bupati Sukapura dengan Gelar <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Wiradadaha&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tumenggung Wiradadaha (belum dibuat)">Tumenggung Wiradadaha</a>, Ki Astamanggala menjadi Bupati Bandung dengan gelar <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Wiraangun-angun&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tumenggung Wiraangun-angun (belum dibuat)">Tumenggung Wiraangun-angun</a>, dan Ki Somahita menjadi Bupati Parakan Muncang dengan gelar <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Tanubaya&action=edit&redlink=1" class="new" title="Tumenggung Tanubaya (belum dibuat)">Tumenggung Tanubaya</a>. Bagus Sutapura yang juga berjasa kepada Mataram diangkat sebagai Bupati Kawasen.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sementara itu Bupati Galuh Adipati Imbanagara dijatuhi hukum mati oleh Sultan Agung karena dianggap terlibat dalam pemberontakan Adipati Ukur. Jabatan Wedana Bupati Priangan kemudian dikembalikan kepada Pangeran Rangga Gede sekaligus menjabat sebagai Bupati Sumedang Larang.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sewaktu tahta Mataram dipegang oleh putera Sultan Agung yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sunan_Amangkurat_I&action=edit&redlink=1" class="new" title="Sunan Amangkurat I (belum dibuat)">Sunan Amangkurat I</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1645-1677&action=edit&redlink=1" class="new" title="1645-1677 (belum dibuat)">1645-1677</a>) jabatan Wedana Bupati Priangan dihapuskan dan wilayah Mataram Barat (Priangan) dibagi menjadi 12 <i>Ajeg</i> (daerah setingkat kabupaten) yaitu: Sumedang, Parakan Muncang (Bandung Timur), Bandung, Sukapura (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalaya" title="Tasikmalaya" class="mw-redirect">Tasikmalaya</a>), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karawang" title="Karawang" class="mw-redirect">Karawang</a>, Imbanagara (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ciamis" title="Ciamis" class="mw-redirect">Ciamis</a>), Kawasen (Ciamis Selatan), <b><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wirabaya&action=edit&redlink=1" class="new" title="Wirabaya (belum dibuat)">Wirabaya</a></b> (Ciamis Utara termasuk wilayah Kabupaten Panjalu, Utama dan Bojonglopang), Sindangkasih, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Banyumas" title="Banyumas" class="mw-redirect">Banyumas</a>, Ayah/Dayeuhluhur (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebumen" title="Kebumen" class="mw-redirect">Kebumen</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cilacap" title="Cilacap" class="mw-redirect">Cilacap</a>), dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Banjar" title="Banjar">Banjar</a> (Ciamis Timur).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1677" title="1677">1677</a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sunan_Amangkurat_II&action=edit&redlink=1" class="new" title="Sunan Amangkurat II (belum dibuat)">Sunan Amangkurat II</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1677-1703&action=edit&redlink=1" class="new" title="1677-1703 (belum dibuat)">1677-1703</a>) menyerahkan wilayah Priangan barat dan tengah kepada VOC, menyusul kemudian pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1705" title="1705">1705</a> Cirebon beserta Priangan Timur juga diserahkan Mataram kepada VOC sebagai imbalan atas bantuan VOC dalam menumpas pemberontakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Trunojoyo" title="Trunojoyo">Trunojoyo</a> yang pernah membantunya dalam usaha perebutan tahta Mataram dari Amangkurat I.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dalam masa pendudukan Mataram selama 110 tahun ini (1595-1705), yang menjabat menjadi Bupati Panjalu secara berturut-turut adalah:</p><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li>Raden Arya Sumalah</li><li>Pangeran Arya Sacanata alias Pangeran Arya Salingsingan</li><li>Raden Arya Wirabaya</li><li>Raden Tumenggung Wirapraja</li></ol><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Masa_VOC_dan_Hindia_Belanda" id="Masa_VOC_dan_Hindia_Belanda"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Masa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/VOC" title="VOC" class="mw-redirect">VOC</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belanda" title="Hindia Belanda" class="mw-redirect">Hindia Belanda</a></span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Berdasarkan perjanjian VOC dengan Mataram tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=5_Oktober_1705&action=edit&redlink=1" class="new" title="5 Oktober 1705 (belum dibuat)">5 Oktober 1705</a>, maka seluruh wilayah Jawa Barat kecuali Banten jatuh ke tangan Kompeni. Untuk mengawasi dan memimpin bupati-bupati Priangan ini, maka pada tahun 1706 VOC mengangkat <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Arya_Cirebon&action=edit&redlink=1" class="new" title="Pangeran Arya Cirebon (belum dibuat)">Pangeran Arya Cirebon</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1706-1723&action=edit&redlink=1" class="new" title="1706-1723 (belum dibuat)">1706-1723</a>) sebagai <i>opzigter</i> atau Pemangku Wilayah Priangan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada masa kepemimpinan Pangeran Arya Cirebon ini, Raden Prajasasana (putera Raden Arya Wiradipa bin Pangeran Arya Sacanata) yang menjadi pamong praja bawahan Pangeran Arya Cirebon diangkat sebagai Bupati Panjalu dengan gelar Raden Tumenggung Cakranagara menggantikan Raden Tumenggung Wirapraja.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1819" title="1819">1819</a>, Gubernur Jenderal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belanda" title="Hindia Belanda" class="mw-redirect">Hindia Belanda</a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=G.A.G.Ph._Baron_Van_der_Capellen&action=edit&redlink=1" class="new" title="G.A.G.Ph. Baron Van der Capellen (belum dibuat)">G.A.G.Ph. Baron Van der Capellen</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1816" title="1816">1816</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1826" title="1826">1826</a>) menggabungkan Kabupaten Panjalu dan Kabupaten Kawali kedalam Kabupaten Galuh. Dengan demikian pada tahun itu Raden Tumenggung Cakranagara III dipensiunkan sebagai Bupati Panjalu, sementara di kabupaten Galuh, Bupati Wiradikusumah juga digantikan oleh puteranya yang bernama Adipati Adikusumah (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1819-1839&action=edit&redlink=1" class="new" title="1819-1839 (belum dibuat)">1819-1839</a>).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Semenjak itu Panjalu menjadi daerah kademangan di bawah kabupaten Galuh dan putera tertua Tumenggung Cakranagara III yang bernama Raden Demang Sumawijaya diangkat sebagai Demang Panjalu (Demang adalah jabatan setingkat Wedana) sedangkan putera ketujuh Cakranagara III yang bernama Raden Arya Cakradikusumah diangkat sebagai Wedana Kawali. Pada masa itu wedana adalah jabatan satu tingkat diatas camat (asisten wedana).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Raden Demang Sumawijaya setelah mangkat digantikan oleh putera tertuanya yang bernama Raden Demang Aldakusumah sebagai Demang Panjalu, semantara putera tertua dari Wedana Kawali Raden Arya Cakradikusumah yang bernama Raden Tumenggung Argakusumah diangkat menjadi Bupati Dermayu (sekarang Indramayu) dengan gelar Raden Tumenggung Cakranagara IV.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada tahun 1915 Kabupaten Galuh berganti nama menjadi Kabupaten Ciamis dan dimasukkan kedalam Keresidenan Priangan setelah dilepaskan dari wilayah administrasi Cirebon. Antara tahun 1926-1942 Ciamis dimasukkan kedalam <i>afdeeling</i> Priangan Timur bersama-sama dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Garut dengan ibukota <i>afdeeling</i> di Tasikmalaya. Pada tanggal 1 Januari 1926 Pemerintah Hindia Belanda membagi Pulau Jawa menjadi tiga provinsi yaitu: Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Panjalu dewasa ini adalah sebuah kecamatan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ciamis" title="Kabupaten Ciamis">Kabupaten Ciamis</a> Provinsi Jawa Barat.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Raden Tumenggung Cakranagara III, Raden Demang Sumawijaya, Raden Demang Aldakusumah dan Raden Tumenggung Argakusumah (Cakranagara IV) dimakamkan di Nusa Larang Situ Lengkong Panjalu, berada satu lokasi dengan pusara Prabu Rahyang Kancana putera Prabu Sanghyang Borosngora.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dewasa ini Nusa Larang dan Situ Lengkong Panjalu menjadi obyek wisata alam dan wisata ziarah Islami utama di Kabupaten Ciamis dan selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dari seluruh Indonesia terutama dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" title="Jawa Timur">Jawa Timur</a>, apalagi setelah Presiden IV RI <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=K.H._Abdurrahman_Wahid&action=edit&redlink=1" class="new" title="K.H. Abdurrahman Wahid (belum dibuat)">K.H. Abdurrahman Wahid</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gus_Dur" title="Gus Dur" class="mw-redirect">Gus Dur</a> diketahui beberapa kali berziarah di Nusa Larang dan mengaku bahwa dirinya juga adalah keturunan Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Silsilah_Panjalu" id="Silsilah_Panjalu"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Silsilah Panjalu</span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Batara_Tesnajati" id="Batara_Tesnajati"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Batara Tesnajati</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Batara Tesnajati adalah tokoh pendiri Kabataraan Gunung Sawal, ia mempunyai seorang putera bernama Batara Layah. Petilasan Batara Tesnajati terdapat di Karantenan Gunung Sawal.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Batara_Layah" id="Batara_Layah"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Batara Layah</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Batara Layah menggantikan ayahnya sebagai Batara di Karantenan Gunung Sawal Panjalu, ia mempunyai seorang putera bernama Batara Karimun Putih.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Batara_Karimun_Putih" id="Batara_Karimun_Putih"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Batara Karimun Putih</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Ia menggantikan ayahnya menjadi Batara di Gunung Sawal Panjalu, ia mempunyai seorang putera bernama Prabu Sanghyang Rangga Sakti.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Prabu_Sanghyang_Rangga_Sakti" id="Prabu_Sanghyang_Rangga_Sakti"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Prabu Sanghyang Rangga Sakti</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Prabu Sanghyang Rangga Sakti naik tahta sebagai Raja Panjalu, sejak saat itu periode kebataraan di Panjalu berakhir. Ia membangun kaprabon di Dayeuhluhur, Maparah dan mempunyai seorang putera bernama Sanghyang Rangga Gumilang. Sanghyang Rangga Sakti petilasannya terletak di Cipanjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Prabu_Sanghyang_Rangga_Gumilang" id="Prabu_Sanghyang_Rangga_Gumilang"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Prabu Sanghyang Rangga Gumilang</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sanghyang Rangga Gumilang naik tahta Panjalu menggantikan ayahnya. Ia menikahi seorang puteri Galuh bernama Ratu Permanadewi dan mempunyai seorang putera bernama Sanghyang Lembu Sampulur.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Prabu_Sanghyang_Lembu_Sampulur_I" id="Prabu_Sanghyang_Lembu_Sampulur_I"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Prabu Sanghyang Lembu Sampulur I</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sanghyang Lembu Sampulur I naik tahta sebagai Raja Panjalu, ia mempunyai seorang putera bernama Sanghyang Cakradewa.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Prabu_Sanghyang_Cakradewa" id="Prabu_Sanghyang_Cakradewa"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Prabu Sanghyang Cakradewa</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sanghyang Cakradewa memperisteri seorang puteri Galuh bernama Ratu Sari Kidang Pananjung dan mempunyai enam orang anak yaitu: 1) Sanghyang Lembu Sampulur II, 2) <b>Sanghyang Borosngora</b>, 3) Sanghyang Panji Barani, 4) Sanghyang Anggarunting, 5) Ratu Mamprang Kancana, dan 6) Ratu Pundut Agung (diperisteri Maharaja Sunda). Petilasan Prabu Sanghyang Cakradewa taerdapat di Cipanjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut kisah dalam Babad Panjalu, Prabu Sanghyang Cakradewa adalah seorang raja yang adil dan bijaksana, di bawah pimpinannya Panjalu menjadi sebuah kerajaan yang makmur dan disegani. Suatu ketika sang raja menyampaikan keinginannya di hari tua nanti untuk meninggalkan singgasana dan menjadi Resi atau petapa (<i>lengser kaprabon ngadeg panditho</i>). Untuk itu sang prabu mengangkat putera tertuanya Sanghyang Lembu Sampulur II menjadi putera mahkota, sedangkan putera keduanya yaitu Sanghyang Borosngora dipersiapkan untuk menjadi patih dan senapati kerajaan (panglima perang). Oleh karena itu Sanghyang Borosngora pergi berkelana, berguru kepada para brahmana, petapa,resi, guru dan wiku sakti di seluruh penjuru tanah Jawa untuk mendapatkan berbagai ilmu kesaktian dan ilmu olah perang.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Beberapa tahun kemudian sang pangeran pulang dari pengembaraannya dan disambut dengan upacara penyambutan yang sangat meriah di kaprabon Dayeuhluhur, Prabu Sanghyang Cakradewa sangat terharu menyambut kedatangan puteranya yang telah pergi sekian lama tersebut. Dalam suatu acara, sang prabu meminta kepada Sanghyang Borosngora untuk mengatraksikan kehebatannya dalam olah perang dengan bermain adu pedang melawan kakaknya yaitu Sanghyang Lembu Sampulur II dihadapan para pejabat istana dan para hadirin. Ketika kedua pangeran itu tengah mengadu kehebatan ilmu pedang itu, tak sengaja kain yang menutupi betis Sanghyang Borosngora tersingkap dan tampaklah sebentuk rajah (<i>tattoo</i>) yang menandakan pemiliknya menganut ilmu kesaktian aliran hitam.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Prabu Sanghyang Cakradewa sangat kecewa mendapati kenyataan tersebut, karena ilmu itu tidak sesuai dengan <i><b>Anggon-anggon Kapanjaluan</b></i> (falsafah hidup orang Panjalu) yaitu <i>mangan kerana halal, pake kerana suci, tekad-ucap-lampah sabhenere</i>. Sang Prabu segera memerintahkan Sanghyang Borosngora untuk membuang ilmu terlarang itu dan segera mencari <i>"Ilmu Sajati"</i> yaitu ilmu yang menuntun kepada jalan keselamatan. Sebagai indikator apakah Sanghyang Borosngora telah menguasai <i>ilmu sajati</i> atau belum, maka sang prabu membekalinya sebuah gayung batok kelapa yang dasarnya diberi lubang-lubang sehingga tidak bisa menampung cidukan air. Apabila sang pangeran telah menguasai <i>ilmu sajati</i>, maka ia bisa menciduk air dengan gayung berlubang-lubang tersebut.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Untuk kedua kalinya Sanghyang Borosngora pergi meninggalkan kaprabon, dan kali ini ia berjalan tak tentu arah karena tidak tahu kemana harus mencari ilmu yang dimaksudkan oleh ayahnya itu. Letih berjalan tak tentu arah akhirnya ia duduk bersemadi, mengheningkan cipta, memohon kepada Sanghyang Tunggal agar diberikan petunjuk untuk mendapatkan Ilmu Sajati. Sekian lama bersemadi akhirnya ia mendapat petunjuk bahwa pemilik ilmu yang dicarinya itu ada di seberang lautan, yaitu di tanah suci <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mekkah" title="Mekkah">Mekkah</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jazirah_Arab" title="Jazirah Arab">Jazirah Arab</a>. Dengan ilmu kesaktiannya Sanghyang Borosngora tiba di Mekkah dalam sekejap mata.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Di Mekkah itu Sanghyang Borosngora bertanya kepada setiap orang yang ditemuinya agar dapat bertemu dengan seseorang yang mewarisi <i>Ilmu Sajati</i> yang dimaksud. Orang-orang yang tidak mengerti maksud sang pangeran menunjukkan agar ia menemui seorang pria yang tinggal dalam sebuah tenda di gurun pasir. Sanghyang Borosngora bergegas menuju tenda yang dimaksud dan ketika ia membuka tabir tenda itu dilihatnya seorang pria tua yang sedang menulis dengan pena. Karena terkejut dengan kedatangan tamunya, pena yang ada di tangan pria tua itu terjatuh menancap di tanah berpasir.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Lelaki misterius itu menegur sang pangeran karena telah datang tanpa mengucapkan salam sehingga mengejutkannya, setelah bertanya apa keperluannya datang ke tendanya, lelaki itu hanya meminta Sanghyang Borosngora agar mengambilkan penanya yang menancap di tanah. Sang pangeran segera memenuhi permintaan pria itu, tetapi terjadi kejanggalan, pena yang menancap di tanah itu seperti sudah menyatu dengan bumi sehingga walaupun segenap kekuatannya telah dikerahkan, namum pena itu tak bergeming barang sedikitpun.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sanghyang Borosngora segera menyadari bahwa orang yang ada di hadapannya bukanlah orang sembarangan. Sebagai seorang kesatria ia mengakui kehebatan pria itu dan memohon ampun atas kelancangan sikapnya tadi. Sang pangeran juga memohon kesediaan pria misterius itu mengajarinya ilmu yang sangat mengagumkannya ini. Lelaki yang kemudian diketahui adalah Sayidina Ali bin Abi Thalib R.A.*) ini hanya meminta Sanghyang Borosngora mengucapkan kalimat syahadat seperti yang dicontohkannya dan sungguh ajaib, pena yang menancap di tanah itu bisa dicabut dengan mudah olehnya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Setelah peristiwa itu Sanghyang Borosngora menetap beberapa lama di Mekkah untuk menimba <i>Ilmu Sajati</i> kepada Baginda Ali R.A. yang ternyata adalah <i>Dien Al Islam</i> (Agama Islam). Di akhir masa pendidikannya Sanghyang Borosngora diberi wasiat oleh Baginda Ali agar melaksanakan syiar Islam di tanah asalnya. Sanghyang Borosngora yang sekarang bernama Syeikh Haji Abdul Iman ini kemudian diberi cinderamata berupa Pedang, Cis (tongkat), pakaian kebesaran. Sebelum pulang Syeikh Haji Abdul Iman juga menciduk air zam-zam dengan gayung berlubang pemberian ayahnya dan ternyata air zam-zam itu tidak menetes yang berarti ia telah berhasil menguasai <i>ilmu sajati</i> dengan sempurna.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Ringkas cerita Sanghyang Borosngora kembali ke kaprabon dan disambut dengan suka cita oleh sang prabu beserta seluruh kerabatnya. Sanghyang Borosngora juga menyampaikan syiar Islam kepada seluruh kerabat istana. Sang Prabu yang telah uzur menolak dengan halus ajakan puteranya itu dan memilih hidup sebagai pendeta sebagaimana kehendaknya dahulu dan menyerahkan singgasana kepada putera mahkota Sanghyang Lembu Sampulur II.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Air zam-zam yang dibawa Sanghyang Borosngora dijadikan cikal bakal air Situ Lengkong yang sebelumnya merupakan sebuah lembah yang mengelilingi bukit bernama Pasir Jambu. Gayung berlubang pemberian ayahnya dilemparkan ke Gunung Sawal dan kemudian menjadi sejenis tanaman paku yang bentuknya seperti gayung. Sanghyang Borosngora melanjutkan syiar Islamnya dengan mengembara ke arah barat melewati daerah-daerah yang sekarang bernama Tasikmalaya, Garut, Bandung, Cianjur dan Sukabumi.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Prabu Sanghyang Lembu Sampulur II tidak lama memerintah di Kerajaan Panjalu, ia kemudian hijrah ke daerah Cimalaka di kaki Gunung Tampomas, Sumedang dan mendirikan kerajaan baru di sana. Sanghyang Borosngora yang menempati urutan kedua sebagai pewaris tahta Panjalu meneruskan kepemimpinan kakaknya itu dan menjadikan Panjalu sebagai kerajaan Islam yang sebelumnya bercorak Hindu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sebagai media syiar Islam, Sanghyang Borosngora mempelopori tradisi upacara adat <i>Nyangku</i> yang diadakan setiap Bulan Maulud (Rabiul Awal), yaitu sebuah prosesi ritual penyucian pusaka-pusaka yang diterimanya dari Baginda Ali R.A. yang setelah disucikan kemudian dikirabkan dihadapan kumpulan rakyatnya. Acara yang menarik perhatian khalayak ramai ini dipergunakan untuk memperkenalkan masyarakat dengan agama Islam dan mengenang peristiwa masuk Islamnya Sanghyang Borosngora.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Prabu_Sanghyang_Lembu_Sampulur_II" id="Prabu_Sanghyang_Lembu_Sampulur_II"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Prabu Sanghyang Lembu Sampulur II</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sanghyang Lembu Sampulur II naik tahta menggantikan Prabu Sanghyang Cakradewa, akan tetapi ia kemudian menyerahkan singgasana kerajaan kepada adiknya yaitu Sanghyang Borosngora,sedangkan ia sendiri hijrah dan mendirikan kerajaan baru di Cimalaka <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tampomas" title="Gunung Tampomas">Gunung Tampomas</a> (Sumedang).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Prabu_Sanghyang_Borosngora" id="Prabu_Sanghyang_Borosngora"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Prabu Sanghyang Borosngora</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sanghyang Borosngora naik tahta Panjalu menggantikan posisi kakaknya, ia kemudian membangun keraton baru di Nusa Larang. Adiknya yang bernama Sanghyang Panji Barani diangkat menjadi Patih Panjalu. Di dalam Babad Panjalu tokoh Prabu Sanghyang Borosngora ini dikenal sebagai penyebar Agama Islam dan Raja Panjalu pertama yang menganut Islam, benda-benda pusaka peninggalannya masih tersimpan di Pasucian Bumi Alit dan dikirabkan pada setiap bulan Maulud setelah terlebih dulu disucikan dalam rangkaian prosesi acara adat Nyangku.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sanghyang Borosngora mempunyai dua orang putera yaitu: 1) Rahyang Kuning dan 2) <b>Rahyang Kancana.</b> Prabu Sanghyang Borosngora juga didamping oleh Guru Aji Kampuhjaya dan Bunisakti, dua orang ulama kerajaan yang juga merupakan senapati-senapati pilih tanding.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Petilasan Prabu Sanghyang Borosngora terdapat di Jampang Manggung (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sukabumi" title="Kabupaten Sukabumi">Sukabumi</a>), sedangkan petilasan Sanghyang Panji Barani terdapat di Cibarani (Banten).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Sanghyang_Borosngora_dan_Hyang_Bunisora" id="Sanghyang_Borosngora_dan_Hyang_Bunisora"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h4 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Sanghyang Borosngora dan Hyang Bunisora</span></h4><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Hyang Bunisora Suradipati adalah adik Maharaja Sunda yang bernama Maharaja Linggabuana. Sang Maharaja terkenal sebagai Prabu Wangi yang gugur sebagai pahlawan di palagan Bubat melawan tentara Majapahit pada tahun 1357. Ketika peristiwa memilukan itu terjadi puteranya yang bernama Niskala Wastu Kancana baru berusia 9 tahun, untuk itu Hyang Bunisora menjabat sebagai Mangkubumi Suradipati mewakili keponakannya itu atas tahta Kawali .</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Hyang Bunisora juga dikenal sebagai Prabu Kuda Lelean dan Batara Guru di Jampang karena menjadi seorang petapa atau resi yang mumpuni di Jampang (Sukabumi). Nama Hyang Bunisora yang mirip dengan Sanghyang Borosngora dan gelarnya sebagai Batara Guru di Jampang menyiratkan adanya keterkaitan antara kedua tokoh ini, meskipun belum bisa dipastikan apakah kedua tokoh ini adalah orang yang sama. Jika ternyata kedua tokoh ini adalah orang yang sama, pastinya akan membuka salah satu lembar yang tersembunyi dari Sejarah Sunda.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Sanghyang_Borosngora_dan_Baginda_Ali_RA" id="Sanghyang_Borosngora_dan_Baginda_Ali_RA"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h4 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Sanghyang Borosngora dan Baginda Ali RA</span></h4><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Legenda pertemuan antara Sanghyang Borosngora dengan Baginda Ali R.A. ini sampai sekarang masih kontroversial mengingat keduanya hidup di jaman yang berbeda. Sayidina Ali hidup pada abad ke-7 M (tahun 600-an) sedangkan pada periode masa itu di tatar Sunda tengah berdiri Kerajaan Tarumanagara dan nama Panjalu belum disebut-sebut dalam sejarah. Nama Panjalu (Kabuyutan Sawal) mulai disebut-sebut ketika Sanjaya (723-732) hendak merebut Galuh dari tangan Purbasora, ketika itu Sanjaya mendapat bantuan pasukan khusus dari Rabuyut Sawal (Panjalu) yang merupakan sahabat ayahnya, Sena (709-716).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sementara itu jika dirunut melalui catatan silsilah Panjalu sampai keturunannya sekarang, maka Sanghyang Borosngora diperkirakan hidup pada tahun 1400-an atau paling tidak sejaman dengan Sunan Gunung Jati Cirebon (1448-1568). Namun demikian, bukti-bukti cinderamata dari Sayidina Ali R.A. yang berupa pedang, tongkat dan pakaian kebesaran masih dapat dilihat dan tersimpan di Pasucian Bumi Alit. Kabarnya pedang pemberian Baginda Ali itu pernah diteliti oleh para ahli dan hasilnya menunjukkan bahwa kandungan logam dan besi yang membentuk pedang itu bukan berasal dari jenis bahan pembuatan senjata yang biasa dipakai para Empu dan Pandai Besi di Nusantara.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Sanghyang_Borosngora.2C_Walangsungsang_dan_Kian_Santang" id="Sanghyang_Borosngora.2C_Walangsungsang_dan_Kian_Santang"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h4 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Sanghyang Borosngora, Walangsungsang dan Kian Santang</span></h4><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Kisah masuk Islamnya Sanghyang Borosngora yang diislamkan oleh Sayidina Ali R.A. ini mirip dengan kisah Kian Santang. Kian Santang adalah putera Prabu Siliwangi dari isteri keduanya yang bernama Nyai Subang Larang binti Ki Gedeng Tapa yang beragama Islam. Dari isteri keduanya ini Prabu Siliwangi mempunyai tiga orang putera-puteri yaitu Walangsungsang (Pangeran Cakrabuana), Nyai Rara Santang, dan Kian Santang (Raja Sangara). Walangsungsang dan Rara Santang menuntut ilmu agama Islam mulai dari Pasai, Makkah, sampai ke Mesir; bahkan Rara Santang kemudian dinikahi oleh penguasa Mesir Syarif Abdullah atau Sultan Maulana Mahmud dan berputera Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Setelah naik haji Pangeran Cakrabuana berganti nama menjadi Syeikh Abdullah Iman, sedangkan Rara Santang setelah menikah berganti nama menjadi Syarifah Mudaim.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sementara itu, berbeda dengan kedua kakaknya; Kian Santang dikisahkan memeluk Islam setelah bertemu dengan Baginda Ali lalu kembali ke tanah air untuk menyampaikan syiar Islam kepada sang ayah: Prabu Siliwangi. Prabu Siliwangi yang tidak bersedia memeluk Islam lalu menghilang beserta seluruh pengikutnya. Kian Santang yang juga berganti nama menjadi Syeikh Mansyur, melanjutkan syiar Islamnya dan kemudian dikenal sebagai Sunan Rahmat Suci atau Sunan Godog yang petilasannya terdapat di Garut.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Sanghyang_Borosngora_versi_Sejarah_Cianjur" id="Sanghyang_Borosngora_versi_Sejarah_Cianjur"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h4 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Sanghyang Borosngora versi Sejarah Cianjur</span></h4><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut versi Sejarah Cianjur, Sanghyang Borosngora dikenal sebagai Prabu Jampang Manggung. Nama aslinya adalah Pangeran Sanghyang Borosngora, ia putera kedua Adipati Singacala (Panjalu) yang bernama Prabu Cakradewa. Prabu Cakradewa sendiri adalah putera Sedang Larang, Sedang Larang adalah putera Ratu Prapa Selawati.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sanghyang Borosngora adalah putera Prabu Cakradewa dari permaisuri yang bernama Ratu Sari Permanadewi. Ratu Sari Permanadewi adalah putera keenam dari Adipati Wanaperi Sang Aria Kikis, jadi Sanghyang Borosngora adalah saudara ipar Dalem Cikundul.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sanghyang Borosngora mempunyai empat orang saudara dan pada usia 14 tahun ia diperintah sang ayah untuk berziarah ke tanah suci Mekkah. Pada bulan Safar 1101 H Sanghyang Borosngora berangkat ke Mekkah yang lama perjalanannya adalah 6 tahun.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sepulang dari tanah suci, Sanghyang Borosngora mendapat julukan Syeikh Haji Sampulur Sauma Dipa Ulama. Tiba di kampung halamannya Kerajaan Singacala, sang ayah ternyata telah meninggal dunia. Borosngora kemudian berniat menurunkan ilmunya dan menyampaikan ajaran Islam kepada rakyat Pajajaran Girang dan Pajajaran Tengah, karena itu Borosngora mengembara ke nagari Sancang dan tanah Jampang.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada hitungan windu pertama, Sanghyang Borosngora melakukan perjalanan kunjungan ke tanah leluhurnya di Karantenan Gunung Sawal, nagari Sancang, Parakan Tilu, Kandangwesi, Gunung Wayang, Gunung Kendan (Galuh Wiwitan), Dayeuhkolot (Sagalaherang), nagari Wanayasa Rajamantri, Bayabang (menemui Kyai Nagasasra), Paringgalaya (sekarang sudah terbenam oleh Waduk Jatiluhur) dan kemudian kembali ke Gunung Wayang.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada windu kedua ia berangkat ke Jampang Wetan, Gunung Patuha, Gunung Pucung Pugur, Pasir Bentang, Gunung Masigit, Pager Ruyung, Pagelarang, Jampang Tengah, Curug Supit, Cihonje, Teluk Ratu, Gunung Sunda, Cipanegah, Cicatih kemudian mengunjungi Salaka Domas di Sela Kancana, Cipanengah, Cimandiri.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Windu ketiga Sanghyang Borosngora pergi ke Jampang Tengah mendirikan padepokan di Hulu Sungai Cikaso, Taman Mayang Sari (kuta jero), Jampang Kulon. Di tempat ini ia dikenal dengan nama Haji Soleh dan Haji Mulya. Setelah itu ia kembali ke Cipanengah, Gunung Rompang, di tempat ini ia dikenal sebagai Syeikh Haji Dalem Sepuh.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sanghyang Borosngora menikahi seorang gadis yatim, cucu angkat Kanjeng Kiai Cinta Linuwih di Gunung Wayang. Gadis yatim ini adalah turunan langsung Senapati Amuk Murugul Sura Wijaya, Mantri Agung Mareja, wakil Sri Maharaja Pajajaran untuk wilayah Cirebon Girang dan Tengah.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Padaa windu ketiga, ia memiliki dua orang putra yaitu Hariang Sancang Kuning dan Pangeran Hariang Kancana. Sanghyang Borosngora hidup sampai usia lanjut, ia wafat setelah dari Gunung Rompang serta dimakamkan di suatu tempat di tepi Sungai Cileuleuy, Kp Langkob, Desa Ciambar, Kecamatan Nagrak, Sukabumi.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Putra cikalnya yaitu Hariang Sancang Kuning melakukan napak tilas perjalanan mendiang ayahnya ke Pajajaran Girang dan Tengah, kemudian ke Singacala (Panjalu). Ia wafat dan dimakamkan di Cibungur, selatan Panjalu. Salah seorang keturunannya yang terkenal adalah Raden Alit atau Haji Prawata Sari yang gigih menentang penjajah Belanda. Ia dikenal sebagai pemberontak yang sangat ditakuti berjuluk "Karaman Jawa".</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pemberontakan Raden Haji Alit Prawata Sari dimulai pada bulan Maret 1703 dan terjadi sangat dahsyat. Haji Prawatasari sanggup memobilisasi rakyat menjadi pasukannya sebanyak 3000 orang sehingga membuat VOC kalang kabut. Pada suatu ketika tersebar berita bahwa Haji Prawati Sari telah tewas. Pieter Scorpoi komandan pasukan VOC segera saja menawan dan menggiring seluruh warga Jampang yang mencapai 1354 orang untuk menjalani hukuman mati di Batavia melewati Cianjur. Tujuan VOC tidak lain adalah untuk menghancurkan semangat dan kekuatan pengikut H Prawata Sari. Penduduk Jampang yang berbaris sepanjang jalan itu sebagian besar tewas diperjalanan, yang tersisa hanyalah 582 orang dengan kondisi yang menyedihkan, mereka kemudian digiring terus menuju ke bayabang. Pada waktu itu sesungguhnya H Prawata Sari tidak tewas melainkan sedang mengumpulkan wadya balad (pengikut) yang sangat besar, ia kemudian memimpin penyerbuan ke kabupaten priangan wetan (timur). Pada tahun 1705 H Prawata Sari muncul lagi di Jampang dan kemudian mengepung sekeliling Batavia, pada sekitar Januari di dekat Bogor.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dikarenakan VOC tak mampu menangkap H Prawata Sari, 3 orang tokoh masyarakat yang ditangkap di Kampung Baru, Bogor dieksekusi mati oleh VOC. Pada bulan Maret Prawata Sari mengacaukan Sumedang utara, kemudian pada Agustus 1705 H Prawata Sari terhitung tiga kali mengalahkan pasukan Belanda yang mencoba mengejar dan menangkapnya. Akibatnya hukuman berat dijatuhkan kepada siapa saja yang disangka membantu Prawata Sari, namun jumlah pengikutnya bukan berkurang malah semakin bertambah banyak karena rakyat bersimpati kepada perjuangannyata.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pihak Belanda lalu mengeluarkan ultimatum dan tenggat waktu selama enam bulan kepada para bupati di Tatar Sunda agar menangkap H Prawata Sari. Pada tahun 1706 H Prawata Sari meninggalkan Tatar Sunda menuju ke Jawa Tengah. H Prawata Sari akhirnya tertangkap di Kartasura setelah ditipu oleh Kebo Bule (Belanda) pada tangal 12 Juli 1707. Makam pahlawan yang terlupakan ini terletak di Dayeuh Luhur, Cilacap. Penduduk setempat menyebutnya sebagai makam turunan Panjalu, makamnya ini sampai sekarang masih sering diziarahi oleh penduduk sekitar dan peziarah dari Ciamis.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sedangkan adik Sancang Kuning yakni Pangeran Hariang Kancana menjadi Adipati Singacala kemudian hijrah ke Panjalu, setelah wafat ia dimakamkan di Giri Wanakusumah, Situ Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Prabu_Rahyang_Kuning" id="Prabu_Rahyang_Kuning"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Prabu Rahyang Kuning</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Rahyang Kuning menggantikan Sanghyang Borosngora menjadi Raja Panjalu, akibat kesalahpahaman dengan adiknya yang bernama Rahyang Kancana sempat terjadi perseteruan yang akhirnya dapat didamaikan oleh Guru Aji Kampuh Jaya dari Cilimus. Rahyang Kuning kemudian mengundurkan diri dan menyerahkan tahta Panjalu kepada Rahyang Kancana.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Menurut Babad Panjalu, perselisihan ini dikenal dengan peristiwa <i>Ranca Beureum</i>. Peristiwa ini terjadi sewaktu Prabu Rahyang Kuning bermaksud menguras air Situ Lengkong untuk diambil ikannya (Sunda:<i>ngabedahkeun</i>). Rahyang Kuning mengutus patih kerajaan untuk menjemput sang ayah Sanghyang Borosngora di Jampang Manggung agar menghadiri acara itu. Namun karena Sanghyang Borosngora berhalangan, maka ia menunjuk Rahyang Kancana untuk mewakili sang ayah menghadiri acara tersebut.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Berhubung hari yang telah ditentukan untuk perayaan itu semakin dekat, Rahyang Kuning memerintahkan para abdinya untuk mulai membobol Situ Lengkong sambil menunggu kedatangan ayahnya, air pembuangannya dialirkan melalui daerah jalan Sriwinangun sekarang. Sang Prabu turun langsung memimpin para abdi dan rakyatnya berbasah-basahan di tengah cuaca dingin di pagi buta itu. Untuk sekedar menghangatkan badan, Rahyang Kuning menyalakan api unggun sambil berdiang menghangatkan telapak tangannya menghadap ke arah barat.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada saat yang bersamaan dari arah barat, sang adik Rahyang Kancana bersama rombongan pasukan pengawalnya tiba di sekitar daerah Sriwinangun yang akan dilewati dan terkejut mendapati Situ Lengkong telah mulai dikeringkan tanpa menunggu kedatangannya sebagai wakil sang ayah. Rahyang Kancana yang tersinggung lalu membendung saluran pembuangan air itu dengan tergesa-gesa. Akibatnya meskipun sudah dibendung, tetapi tempat itu masih dipenuhi rembesan air dan gundukan tanah tak beraturan sehingga sampai sekarang tempat itu dikenal dengan nama Cibutut (Bhs. Sunda: <i>butut</i> artinya jelek).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Rahyang Kuning yang tengah menghangatkan telapak tangannya menghadapi api unggun terkejut melihat kedatangan Rahyang Kancana bersama pasukan pengawalnya yang dipenuhi emosi. Sebaliknya Rahyang Kancana mengira kakaknya itu sedang menunggu untuk menantangnya adu kesaktian karena ia telah membendung air Situ Lengkong supaya tidak kering. Singkat cerita, akibat kesalahpahaman tersebut terjadilah duel pertarungan antara Rahyang Kancana bersama pasukan pengawalnya melawan Rahyang Kuning bersama pasukan pengawal kerajaan, akibat pertempuran itu banyak korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak, akibatnya sebuah <i>ranca</i> (rawa atau danau dangkal) airnya menjadi berwarna merah oleh genangan darah sehingga sampai sekarang dikenal dengan nama Ranca Beureum (Bhs. Sunda: <i>beureum</i> artinya merah).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Perang saudara ini baru berakhir setelah didamaikan oleh Guru Aji Kampuhjaya, ulama kerajaan yang sangat dihormati sekaligus sahabat Prabu Sanghyang Borosngora. Rahyang Kuning yang menyesal karena telah menimbulkan perselisihan tersebut menyerahkan tahta Panjalu kepada Rahyang Kancana dan meninggalkan kaprabon lalu mengembara ke wilayah selatan Galuh.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Rahyang Kuning di akhir hayatnya menjadi Raja di Kawasen (Ciamis Selatan), jasadnya dibawa pulang ke Panjalu dan dimakamkan di Kapunduhan Cibungur, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kertamandala,_Panjalu,_Ciamis" title="Kertamandala, Panjalu, Ciamis">Desa Kertamandala</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panjalu,_Ciamis" title="Panjalu, Ciamis">Kecamatan Panjalu</a>.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Prabu_Rahyang_Kancana" id="Prabu_Rahyang_Kancana"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Prabu Rahyang Kancana</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Rahyang Kancana melanjutkan tahta Panjalu dari kakaknya, untuk melupakan peristiwa berdarah perang saudara di Ranca Beureum ia memindahkan kaprabon dari Nusa Larang ke Dayeuh Nagasari, sekarang termasuk wilayah Desa Ciomas Kecamatan Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Rahyang Kancana mempunyai dua orang putera yaitu: 1) <b>Rahyang Kuluk Kukunangteko</b>, dan 2) Rahyang Ageung.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Prabu Rahyang Kancana setelah mangkat dipusarakan di Nusa Larang Situ Lengkong. Pusara Prabu Rahyang Kancana sampai sekarang selalu ramai didatangi para peziarah dari berbagai daerah di Indonesia.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Prabu_Rahyang_Kuluk_Kukunangteko" id="Prabu_Rahyang_Kuluk_Kukunangteko"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Prabu Rahyang Kuluk Kukunangteko</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Rahyang Kuluk Kukunangteko menggantikan Rahyang Kancana menduduki tahta Panjalu, ia didampingi oleh adiknya yang bernama Rahyang Ageung sebagai Patih Panjalu. Sang Prabu mempunyai seorang putera bernama Rahyang Kanjut Kadali Kancana.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pusara Rahyang Kuluk Kukunangteko terletak di Cilanglung, Simpar, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Prabu_Rahyang_Kanjut_Kadali_Kancana" id="Prabu_Rahyang_Kanjut_Kadali_Kancana"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Prabu Rahyang Kanjut Kadali Kancana</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Rahyang Kanjut Kadali Kancana menggantikan ayahnya sebagai Raja Panjalu, ia mempunyai seorang putera bernama Rahyang Kadacayut Martabaya. Rahyang Kanjut Kadali Kancana setelah mangkat dipusarakan di Sareupeun Hujungtiwu, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Prabu_Rahyang_Kadacayut_Martabaya" id="Prabu_Rahyang_Kadacayut_Martabaya"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Prabu Rahyang Kadacayut Martabaya</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Rahyang Kadacayut Martabaya naik tahta menggantikan ayahnya, ia mempunyai seorang anak bernama Rahyang Kunang Natabaya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Rahyang Kadacayut Martabaya jasadnya dipusarakan di Hujungwinangun, Situ Lengkong Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Prabu_Rahyang_Kunang_Natabaya" id="Prabu_Rahyang_Kunang_Natabaya"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Prabu Rahyang Kunang Natabaya</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Rahyang Kunang Natabaya menduduki tahta Panjalu menggantikan ayahnya, ia menikah dengan Nyai Apun Emas. Nyai Apun Emas adalah anak dari Nyai Tanduran di Anjung yang menikah dengan Prabu di Galuh Cipta Permana (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1610" title="1610">1610</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1618" title="1618">1618</a>), jadi Apun Emas adalah saudari dari Bupati Galuh Adipati Panaekan. Sementara Nyai Tanduran di Anjung adalah puteri Maharaja Kawali.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dari perkawinannya dengan Nyai Apun Emas, Prabu Rahyang Kunang Natabaya mempunyai tiga orang putera yaitu : 1) Raden Arya Sumalah, 2) <b>Raden Arya Sacanata</b>, dan Raden Arya Dipanata (kelak diangkat menjadi Bupati Pagerageung oleh Mataram).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada masa kekuasaan Prabu Rahyang Kunang Natabaya ini, Panembahan Senopati (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1586" title="1586">1586</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1601" title="1601">1601</a>) berhasil menaklukkan Cirebon beserta daerah-daerah bawahannya termasuk Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pusara Prabu Rahyang Kunang Natabaya terletak di Ciramping, Desa Simpar, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Raden_Arya_Sumalah" id="Raden_Arya_Sumalah"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Raden Arya Sumalah</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Arya Sumalah naik tahta Panjalu bukan sebagai Raja, tapi sebagai Bupati di bawah kekuasaan Mataram. Ia menikah dengan Ratu Tilarnagara puteri dari Bupati Talaga yang bernama Sunan Ciburuy atau yang dikenal juga dengan nama Pangeran Surawijaya, dari pernikahannya itu Arya Sumalah mempunyai dua orang anak, yaitu: 1) Ratu Latibrangsari dan 2) Raden Arya Wirabaya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Arya Sumalah setelah wafat dimakamkan di Buninagara Simpar, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Pangeran_Arya_Sacanata_atau_Pangeran_Arya_Salingsingan" id="Pangeran_Arya_Sacanata_atau_Pangeran_Arya_Salingsingan"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Pangeran Arya Sacanata atau Pangeran Arya Salingsingan</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Raden Arya Sumalah wafat dalam usia muda dan meninggalkan putera-puterinya yang masih kecil. Untuk mengisi kekosongan kekuasaan di Kabupaten Panjalu Raden Arya Sacanata diangkat oleh Sultan Agung (1613-1645) sebagai Bupati menggantikan kakaknya dengan gelar Pangeran Arya Sacanata.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pangeran Arya Sacanata juga memperisteri Ratu Tilarnagara puteri Bupati Talaga Sunan Ciburuy yang merupakan janda Arya Sumalah. Pangeran Arya Sacanata mempunyai banyak keturunan, baik dari garwa padminya yaitu Ratu Tilarnagara maupun dari isteri-isteri selirnya (ada sekitar 20 orang anak), anak-anaknya itu dikemudian hari menjadi pembesar-pembesar di tanah Pasundan.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Dua belas diantara putera-puteri Pangeran Arya Sacanata itu adalah: 1) Raden Jiwakrama (Cianjur), 2) Raden Ngabehi Suramanggala, 3) Raden Wiralaksana (Tengger, Panjalu), 4) Raden Jayawicitra (Pamekaran, Panjalu), 5) Raden Dalem Singalaksana (Cianjur), 6) Raden Dalem Jiwanagara (Bogor), 7) <b>Raden Arya Wiradipa</b> (Maparah, Panjalu), 8) Nyi Raden Lenggang, 9) Nyi Raden Tilar Kancana, 10) Nyi Raden Sariwulan (Gandasoli, Sukabumi), 11) Raden Yudaperdawa (Gandasoli, Sukabumi), dan 12) Raden Ngabehi Dipanata.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Putera Sultan Agung, Sunan Amangkurat I (1645-1677) pada tahun 1656-1657 secara sepihak mencopot jabatan Pangeran Arya Sacanata sebagai Bupati Panjalu yang diangkat oleh Sultan Agung serta menghapuskan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Panjalu&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kabupaten Panjalu (belum dibuat)">Kabupaten Panjalu</a> dengan membagi wilayah Priangan menjadi 12 <i>Ajeg</i>; salah satunya adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ajeg_Wirabaya&action=edit&redlink=1" class="new" title="Ajeg Wirabaya (belum dibuat)">Ajeg Wirabaya</a> yang meliputi wilayah Kabupaten Panjalu, Utama dan Bojonglopang serta dikepalai oleh keponakan sekaligus anak tirinya yaitu Raden Arya Wirabaya sehingga membuat Pangeran Arya Sacanata mendendam kepada Mataram.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Suatu ketika Pangeran Arya Sacanata ditunjuk oleh mertuanya yang juga Bupati Talaga Sunan Ciburuy untuk mewakili Talaga mengirim seba (upeti) ke Mataram. Pada kesempatan itu Pangeran Arya Sacanata menyelinap ke peraduan Sinuhun Mataram dan mempermalukanya dengan memotong sebelah kumisnya sehingga menimbulkan kegemparan besar di Mataram. Segera saja Pangeran Arya Sacanata menjadi buruan pasukan Mataram, namun hingga akhir hayatnya Pangeran Arya Sacanata tidak pernah berhasil ditangkap oleh pasukan Mataram sehingga ia mendapat julukan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Arya_Salingsingan&action=edit&redlink=1" class="new" title="Pangeran Arya Salingsingan (belum dibuat)">Pangeran Arya Salingsingan</a> (dalam Bahasa Sunda kata "<i>salingsingan</i>" berarti saling berpapasan tapi tidak dikenali).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pangeran Arya Sacanata menghabiskan hari tuanya dengan meninggalkan kehidupan keduniawian dan memilih hidup seperti petapa mengasingkan diri di tempat-tempat sunyi di sepanjang hutan pegunungan dan pesisir Galuh. Mula-mula ia mendirikan padepokan di Gandakerta sebagai tempatnya berkhalwat (menyepi), Sang Pangeran kemudian berkelana ke Palabuhan Ratu, Kandangwesi, Karang, Lakbok, kemudian menyepi di Gunung Sangkur, Gunung Babakan Siluman, Gunung Cariu, Kuta Tambaksari dan terakhir di Nombo, Dayeuhluhur. Pangeran Arya Sacanata wafat dan dipusarakan di Nombo, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kecamatan_Dayeuhluhur&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kecamatan Dayeuhluhur (belum dibuat)">Kecamatan Dayeuhluhur</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Cilacap" title="Kabupaten Cilacap">Kabupaten Cilacap</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah" title="Jawa Tengah">Jawa Tengah</a>.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Raden_Arya_Wirabaya" id="Raden_Arya_Wirabaya"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Raden Arya Wirabaya</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sewaktu Sunan Amangkurat I berkuasa (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1645-1677&action=edit&redlink=1" class="new" title="1645-1677 (belum dibuat)">1645-1677</a>) pada sekitar tahun <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1656-1657&action=edit&redlink=1" class="new" title="1656-1657 (belum dibuat)">1656-1657</a> wilayah <i>Mancanagara Kilen</i> (Mataram Barat) dibagi menjadi dua belas <i>Ajeg</i> (daerah setingkat kabupaten) serta menghapuskan jabatan Wedana Bupati Priangan, keduabelas Ajeg itu adalah: Sumedang, Parakan Muncang (Bandung Timur), Bandung, Sukapura (Tasikmalaya), Karawang, Imbanagara (Ciamis), Kawasen (Ciamis Selatan), <b>Wirabaya</b> (Ciamis Utara termasuk Kabupaten Panjalu, Utama dan Bojonglopang), Sindangkasih, Banyumas, Ayah/Dayeuhluhur (Kebumen, Cilacap) dan Banjar (Ciamis Timur).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada waktu itulah Arya Wirabaya diangkat oleh Sunan Amangkurat I menjadi Kepala Ajeg Wirabaya sekaligus menggantikan Pangeran Arya Sacanata yang tidak lagi menjabat Bupati karena Kabupaten Panjalu telah dihapuskan dan dimasukkan kedalam Ajeg Wirabaya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Arya Wirabaya mempunyai seorang putera yang bernama Raden Wirapraja, setelah wafat jasad Arya Wirabaya dimakamkan di Cilamping, Panjalu, Ciamis</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Raden_Tumenggung_Wirapraja" id="Raden_Tumenggung_Wirapraja"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Raden Tumenggung Wirapraja</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Raden Wirapraja menggantikan ayahnya menjadi Bupati Panjalu dengan gelar Raden Tumenggung Wirapraja. Pada masa pemerintahannya kediaman bupati dipindahkan dari Dayeuh Nagasari, Ciomas ke Dayeuh Panjalu sekarang.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Tumenggung Wirapraja setelah mangkat dimakamkan di Kebon Alas Warudoyong, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Raden_Tumenggung_Cakranagara_I" id="Raden_Tumenggung_Cakranagara_I"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Raden Tumenggung Cakranagara I</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Salah seorang putera Pangeran Arya Sacanata yang bernama Arya Wiradipa memperisteri Nyi Mas Siti Zulaikha puteri Tandamui dari Cirebon, ia bersama kerabat dan para <i>kawula-balad</i> (abdi dan rakyatnya) dari keraton Talaga mendirikan pemukiman yang sekarang menjadi Desa Maparah, Panjalu. Dari pernikahannya itu Arya Wiradipa mempunyai empat orang anak, yaitu: 1) Raden Ardinata, 2) Raden Cakradijaya, 3) <b>Raden Prajasasana</b>, dan 4) Nyi Raden Ratna Gapura.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Raden Prajasasana yang setelah dewasa dikenal juga dengan nama Raden Suragostika mengabdi sebagai pamong praja bawahan Pangeran Arya Cirebon (1706-1723) yang menjabat sebagai <i>Opzigter</i> (Pemangku Wilayah) VOC untuk wilayah Priangan (Jawa Barat) dan bertugas mengepalai dan mengatur para bupati Priangan. Raden Suragostika yang dianggap berkinerja baik dan layak menduduki jabatan bupati kemudian diangkat oleh Pangeran Arya Cirebon menjadi Bupati Panjalu dengan gelar Raden Tumenggung Cakranagara menggantikan Tumenggung Wirapraja.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Tumenggung Cakranagara I memperisteri Nyi Raden Sojanagara puteri Ratu Latibrang Sari (kakak Arya Wirabaya) sebagai <i>garwa padmi</i> (permaisuri) dan menurunkan tiga orang putera, yaitu: 1) <b>Raden Cakranagara II</b>, 2) Raden Suradipraja, dan 3) Raden Martadijaya. Sementara dari <i>garwa ampil</i> (isteri selir) Tumenggung Cakranagara I juga mempunyai empat orang puteri, yaitu: 1) Nyi Raden Panatamantri, 2) Nyi Raden Widaresmi. 3) Nyi Raden Karibaningsih, dan 4) Nyi Raden Ratnaningsih.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Tumenggung Cakranagara I setelah wafat dimakamkan di Cinagara, Desa Simpar, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Raden_Tumenggung_Cakranagara_II" id="Raden_Tumenggung_Cakranagara_II"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Raden Tumenggung Cakranagara II</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Raden Cakranagara II menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Bupati Panjalu dengan gelar Raden Tumenggung Cakranagara II, sedangkan adiknya yang bernama Raden Suradipraja diangkat menjadi Patih Panjalu dengan gelar Raden Demang Suradipraja.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Tumenggung Cakranagara II mempunyai enam belas orang anak dari <i>garwa padmi</i> dan isteri selirnya, keenambelas putera-puterinya itu adalah: 1) Nyi Raden Wijayapura, 2) Nyi Raden Natakapraja, 3) Nyi Raden Sacadinata, 4) Raden Cakradipraja, 5) Raden Ngabehi Angreh, 6) <b>Raden Dalem Cakranagara III</b>, 7) Nyi Raden Puraresmi, 8) Nyi Raden Adiratna, 9) Nyi Raden Rengganingrum, 10) Nyi Raden Janingrum, 11) Nyi Raden Widayaresmi, 12) Nyi Raden Murdaningsih, 13) Raden Demang Kertanata, 14) Raden Demang Argawijaya, 15) Nyi Raden Adipura, dan 16) Nyi Raden Siti Sarana.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Tumenggung Cakranagara II setelah wafat dimakamkan di Puspaligar, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Raden_Tumenggung_Cakranagara_III" id="Raden_Tumenggung_Cakranagara_III"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Raden Tumenggung Cakranagara III</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Raden Cakranagara III sebagai putera tertua dari <i>garwa padmi</i> (permaisuri) menggantikan posisi ayahnya sebagai Bupati Panjalu dengan gelar Raden Tumenggung Cakranagara III.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1819" title="1819">1819</a> ketika Pemerintah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belanda" title="Hindia-Belanda">Hindia-Belanda</a> dibawah pimpinan Gubernur Jenderal <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=G.A.G.Ph._Baron_Van_der_Capellen&action=edit&redlink=1" class="new" title="G.A.G.Ph. Baron Van der Capellen (belum dibuat)">G.A.G.Ph. Baron Van der Capellen</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1816-1836&action=edit&redlink=1" class="new" title="1816-1836 (belum dibuat)">1816-1836</a>) dikeluarkanlah kebijakan untuk <b>menggabungkan Kabupaten Panjalu dan Kabupaten Kawali kedalam Kabupaten Galuh</b>. Berdasarkan hal itu maka Tumenggung Cakranagara III dipensiunkan dari jabatannya sebagai Bupati Panjalu dan sejak itu Panjalu menjadi kademangan (daerah setingkat wedana) di bawah Kabupaten Galuh.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada tahun itu Bupati Galuh Wiradikusumah digantikan oleh puteranya yang bernama Adipati Adikusumah (1819-1839), sedangkan di Panjalu pada saat yang bersamaan putera tertua Tumenggung Cakranagara III yang bernama Raden Sumawijaya diangkat menjadi Demang (Wedana) Panjalu dengan gelar <b>Raden Demang Sumawijaya</b>, sementara itu putera ketujuh Tumenggung Cakranagara III yang bernama Raden Cakradikusumah diangkat menjadi Wedana Kawali dengan gelar <b>Raden Arya Cakradikusumah</b>.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Tumenggung Cakranagara III mempunyai dua belas orang putera-puteri, yaitu: 1) Raden Sumawijaya (Demang Panjalu), 2) Raden Prajasasana Kyai Sakti (Nusa Larang, Panjalu), 3) Raden Aldakanata, 4) Raden Wiradipa, 5) Nyi Raden Wijayaningrum, 6) Raden Jibjakusumah, 7) Raden Cakradikusumah (Wedana Kawali), 8) Raden Cakradipraja, 9) Raden Baka, 10) Nyi Raden Kuraesin, 11) Raden Raksadipraja (Kuwu Ciomas, Panjalu), dan 12) Raden Prajadinata (Kuwu Maparah, Panjalu).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><b>Tumenggung Cakranagara III wafat pada tahun 1853 dan dipusarakan di Nusa Larang Situ Lengkong Panjalu berdekatan dengan pusara Prabu Rahyang Kancana putera Prabu Sanghyang Borosngora.</b></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Raden_Demang_Sumawijaya" id="Raden_Demang_Sumawijaya"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Raden Demang Sumawijaya</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Raden Sumawijaya pada tahun 1819 diangkat menjadi Demang Panjalu dengan gelar Raden Demang Sumawijaya. Adiknya yang bernama Raden Cakradikusumah pada waktu yang berdekatan juga diangkat menjadi Wedana Kawali dengan gelar Raden Arya Cakradikusumah. Demang Sumawijaya mempunyai tiga orang anak, yaitu: 1) <b>Raden Aldakusumah</b>, 2) Nyi Raden Asitaningsih, dan 3) Nyi Raden Sumaningsih.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><b>Demang Sumawijaya setelah wafat dimakamkan di Nusa Larang Situ Lengkong Panjalu</b>.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Raden_Demang_Aldakusumah" id="Raden_Demang_Aldakusumah"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Raden Demang Aldakusumah</span></h3><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Raden Aldakusumah menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Demang Panjalu dengan gelar Raden Demang Aldakusumah, ia mempunyai empat orang anak, yaitu: 1) <b>Raden Kertadipraja</b> (Rumalega, Panjalu), 2) Nyi Raden Wijayaningsih, 3) Nyi Raden Kasrengga (Rumalega, Panjalu), dan 4) Nyi Raden Sukarsa Karamasasmita (Rumalega, Panjalu).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Semantara itu adik sepupunya yang bernama Raden Argakusumah (putera Wedana Kawali Raden Arya Cakradikusumah) diangkat menjadi Bupati Dermayu (sekarang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indramayu" title="Indramayu" class="mw-redirect">Indramayu</a>) dengan gelar Raden Tumenggung Cakranagara IV. <b>Raden Demang Aldakusumah dan Raden Tumenggung Argakusumah (Cakranagara IV) setelah wafatnya dimakamkan di Nusa Larang Situ Lengkong Panjalu</b>.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Putera tertua Demang Aldakusumah yang bernama <b>Raden Kertadipraja</b> tidak lagi menjabat sebagai Demang Panjalu karena Panjalu kemudian menjadi salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Galuh, sementara ia sendiri tidak bersedia diangkat menjadi Kuwu (Kepala Desa ) Panjalu. Pada tahun 1915 Kabupaten Galuh berganti nama menjadi Kabupaten Ciamis.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Situ_Lengkong" id="Situ_Lengkong"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline">Situ Lengkong</span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Situ Lengkong sekarang termasuk kedalam wilayah Desa/Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Dalam Bahasa Sunda; kata <i>situ</i> artinya danau. Situ Lengkong atau dikenal juga dengan Situ Panjalu terletak di ketinggian 700 m dpl. Di tengah danau tersebut terdapat sebuah pulau yang dinamai Nusa Larang atau Nusa Gede atau ada juga yang menyebutnya sebagai Nusa Panjalu. Menurut legenda rakyat dan Babad Panjalu, Situ Lengkong adalah sebuah danau buatan, sebelumnya daerah ini adalah kawasan legok (bhs. Sunda : lembah) yang mengelilingi bukit bernama Pasir Jambu (Bhs. Sunda: <i>pasir</i> artinya bukit).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Ketika Sanghyang Borosngora pulang menuntut ilmu dari tanah suci Mekkah, ia membawa cinderamata yang salah satunya berupa air zamzam yang dibawa dalam gayung batok kelapa berlubang-lubang (<i>gayung bungbas</i>). Air zamzam itu ditumpahkan ke dalam lembah dan menjadi cikal-bakal atau induk air Situ Lengkong. Bukit yang ada di tengah lembah itu menjelma menjadi sebuah pulau dan dinamai Nusa Larang, artinya pulau terlarang atau pulau yang disucikan, sama halnya seperti kota Mekkah yang berjuluk tanah haram yaitu tanah terlarang atau tanah yang disucikan; artinya tidak sembarang orang boleh masuk dan terlarang berbuat hal yang melanggar pantangan atau hukum di kawasan itu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada masa pemerintahan Prabu Sanghyang Borosngora, pulau ini dijadikan pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu. Di Nusa Larang ini bersemayam juga jasad tokoh-tokoh Kerajaan Panjalu yaitu <b>Prabu Rahyang Kancana</b>, <b>Raden Tumenggung Cakranagara III</b>, <b>Raden Demang Sumawijaya</b>, <b>Raden Demang Aldakusumah</b>, <b>Raden Tumenggung Argakusumah (Cakranagara IV)</b> dan <b>Raden Prajasasana Kyai Sakti</b>.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Situ Lengkong memiliki luas kurang lebih 67,2 hektare, sedangkan Nusa Larang mempunyai luas sekitar 16 hektare. Pulau ini telah ditetapkan sebagai cagar alam sejak tanggal 21 Februari 1919. Nusa Larang ini pada jaman Kolonial Belanda dinamai juga Pulau Koorders sebagai bentuk penghargaan kepada Dr Koorders, seorang pendiri sekaligus ketua pertama <i>Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbescherming</i>, yaitu sebuah perkumpulan perlindungan alam Hindia Belanda yang didirikan tahun 1863.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sebagai seorang yang menaruh perhatian besar pada botani, Koorders telah memelopori pencatatan berbagai jenis pohon yang ada di Pulau Jawa. Pekerjaannya mengumpulkan <i>herbarium</i> tersebut dilakukan bersama Th Valeton, seorang ahli <i>botani</i> yang membantu melakukan penelitian ilmiah komposisi hutan tropika.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Koorders dan rekannya itu pada akhirnya berhasil memberikan sumbangan pada dunia ilmu pengetahuan. Berkat kerja kerasnya kemudian terlahir buku <i>Bijdragen tot de Kennis der Boomsoorten van Java</i>, sebuah buku yang memberi sumbangan pengetahuan tentang pohon-pohon yang tumbuh di Pulau Jawa.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sebagai cagar alam, Nusa Larang memiliki vegetasi hutan primer yang relatif masih utuh dan tumbuh secara alami. Di sana terdapat beberapa jenis flora seperti Kondang (<i>Ficus variegata</i>), Kileho (<i>Sauraula Sp</i>), dan Kihaji (<i>Dysoxylum</i>). Di bagian pulau yang lebih rendah tumbuh tanaman Rotan (<i>Calamus Sp</i>), Tepus (<i>Zingiberaceae</i>), dan Langkap (<i>Arenga</i>).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Sedangkan fauna yang hidup di pulau itu antara lain adalah Tupai (<i>Calosciurus nigrittatus</i>), Burung Hantu (<i>Otus scop</i>), dan Kelelawar (<i>Pteropus vampyrus</i>).</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Nyangku" id="Nyangku"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Nyangku</span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Nyangku adalah suatu rangkaian prosesi adat penyucian benda-benda pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora dan para Raja serta Bupati Panjalu yang tersimpan di Pasucian Bumi Alit. Benda-benda pusaka itu antara lain adalah:</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">1. Pedang, sebagai senjata yang digunakan untuk pembela diri dalam rangka menyebarluaskan agama Islam</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">2. Cis, sebagai senjata yang digunakan untuk pembela diri dalam rangka menyebarluaskan ajaran agama Islam</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">3. Keris Komando, bekas senjata yang digunakan oleh Raja Panjalu sebagai tanda kedudukan bahwa ia seorang Raja Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">4. Keris, sebagai pegangan para Bupati Panjalu</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">5. Pancaworo, digunakan sebagai senjata perang pada zaman dahulu</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">6. Bangreng, digunakan sebagai senjata perang pada zaman dahulu</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">7. Gong kecil, digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan rakyat pada zaman dahulu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">8. Kujang, senjata perang khas Sunda peninggalan seorang petapa sakti bernama Aki Garahang yang diturunkan kepada para Raja Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Upacara Nyangku ini dilaksanakan pada Hari Senin atau Kamis terakhir Bulan Maulud (Rabiul Awal), pada prosesi ini benda-benda pusaka itu dikeluarkan dari tempat penyimpanannya di Pasucian Bumi Alit lalu dikirabkan menuju Nusa Larang Situ Lengkong. Sesampainya di Nusa Larang, arak-arakan melakukan ritual pembacaan doa bagi arwah leluhur Panjalu untuk menghormati jasa-jasa mereka di hadapan pusara Prabu Rahyang Kancana.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Setelah itu, benda-benda pusaka diarak kembali ke Alun-alun Panjalu untuk disucikan lalu disimpan kembali di Pasucian Bumi Alit. Tradisi Nyangku ini mirip dengan upacara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sekaten" title="Sekaten">Sekaten</a> di Yogyakarta juga <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Panjang_Jimat&action=edit&redlink=1" class="new" title="Panjang Jimat (belum dibuat)">Panjang Jimat</a> di Cirebon, hanya saja selain untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, acara Nyangku juga dimaksudkan untuk mengenang jasa Prabu Sanghyang Borosngora yang telah menyampaikan ajaran Islam kepada rakyat dan keturunannya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Tradisi Nyangku ini konon telah dilaksanakan sejak jaman pemerintahan Prabu Sanghyang Borosngora, pada waktu itu, Sang Prabu menjadikan prosesi adat ini sebagai salah satu media Syiar Islam bagi rakyat Panjalu dan sekitarnya.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Bumi_Alit" id="Bumi_Alit"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Bumi Alit</span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pasucian Bumi Alit atau lebih populer disebut Bumi Alit saja, mulai dibangun sebagai tempat penyimpanan pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora oleh Prabu Rahyang Kancana di Buni Sakti Dayeuh Nagasari, Ciomas. Kata-kata <i>bumi alit</i> dalam Bahasa Sunda berarti "rumah kecil" .</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada awalnya Bumi Alit berupa taman berlumut yang dibatasi dengan batu-batu besar serta dilelilingi dengan pohon Waregu. Bangunan Bumi Alit berbentuk mirip lumbung padi tradisional masyarakat Sunda berupa rumah panggung dengan kaki-kaki yang tinggi, rangkanya terbuat dari bambu dan kayu berukir dengan dinding terbuat dari bilik bambu sedangkan atapnya berbentuk seperti pelana terbuat dari ijuk.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada masa pemerintahan Raden Tumenggung Wirapraja bangunan Bumi Alit dipindahkan dari Dayeuh Nagasari, Ciomas ke Dayeuh Panjalu seiring dengan perpindahan kediaman Bupati Tumenggung Wirapraja ke Dayeuh Panjalu. Dewasa ini Pasucian Bumi Alit terletak di Kebon Alas, Alun-alun Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Ketika di Jawa Barat berkecamuk pemberontakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/DI/TII" title="DI/TII" class="mw-redirect">DI/TII</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/S.M._Kartosuwiryo" title="S.M. Kartosuwiryo" class="mw-redirect">S.M. Kartosuwiryo</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=1949-1962&action=edit&redlink=1" class="new" title="1949-1962 (belum dibuat)">1949-1962</a>) yang marak dengan perampokan, pembantaian dan pembakaran rumah penduduk oleh para pemberontak, benda-benda pusaka yang tersimpan di Pasucian Bumi Alit itu diselamatkan ke kediaman sesepuh tertua keluarga Panjalu yaitu Raden Hanafi Argadipradja, cucu Raden Demang Aldakusumah di Kebon Alas, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">Pada tahun 1955, Bumi Alit dipugar oleh warga dan sesepuh Panjalu yang bernama R.H. Sewaka (M. Sewaka) mantan Gubernur Jawa Barat (1947-1948, 1950-1952). Hasil pemugaran itu menjadikan bentuk bangunan Bumi Alit yang sekarang, berupa campuran bentuk mesjid jaman dahulu dengan bentuk modern, beratap susun tiga. Di pintu masuk Museum Bumi Alit terdapat patung ular bermahkota dan di pintu gerbangnya terdapat patung kepala gajah. Hingga kini, pemeliharaan Museum Bumi Alit dilakukan oleh Pemerintah Desa Panjalu yang terhimpun dalam ‘Wargi Panjalu’ di bawah pengawasan Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Ciamis.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><a name="Daftar_Para_Batara.2C_Raja.2C_Bupati_dan_Demang_Panjalu_Beserta_Pusara.2FPetilasannya" id="Daftar_Para_Batara.2C_Raja.2C_Bupati_dan_Demang_Panjalu_Beserta_Pusara.2FPetilasannya"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><h2 style="text-align: justify;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Daftar Para Batara, Raja, Bupati dan Demang Panjalu Beserta Pusara/Petilasannya</span></h2><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">1. <b>Batara Tesnajati</b> di Karantenan Gunung Sawal.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">2. <b>Batara Layah</b> di Karantenan Gunung Sawal.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">3. <b>Batara Karimun Putih</b> di Karantenan Gunung Sawal.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">4. <b>Prabu Sanghyang Rangga Sakti</b> di Cipanjalu, Desa Maparah, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">5. <b>Prabu Sanghyang Rangga Gumilang</b> di Cipanjalu, Desa Maparah, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">6. <b>Prabu Sanghyang Lembu Sampulur I</b> di Cipanjalu, Desa Maparah, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">7. <b>Prabu Sanghyang Cakradewa</b> di Cipanjalu, Desa Maparah, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">8. <b>Prabu Sanghyang Lembu Sampulur</b> II di Cimalaka Gunung Tampomas, Sumedang.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">9. <b>Prabu Sanghyang Borosngora</b> (adik Sanghyang Lembu Sampulur II) di Jampang Manggung, Sukabumi.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">10. <b>Prabu Rahyang Kuning</b> di Cibungur, Desa Kertamandala, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">11. <b>Prabu Rahyang Kancana</b> (adik Prabu Hariang Kuning) di Nusa Larang, Situ Lengkong Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">12. <b>Prabu Rahyang Kuluk Kukunangteko</b> di Cilanglung Desa simpar, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">13. <b>Prabu Rahyang Kanjut Kadali Kancana</b> di Sareupeun, Desa Hujungtiwu, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">14. <b>Prabu Rahyang Kadacayut Martabaya</b> di Hujung Winangun, Situ Lengkong Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">15. <b>Prabu Rahyang Kunang Natabaya</b> di Ciramping, Desa Simpar, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">16. <b>Raden Arya Sumalah</b> di Buninagara, Desa Simpar, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">17. <b>Pangeran Arya Sacanata</b> (adik R. Arya Sumalah) di Nombo Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">18. <b>Raden Arya Wirabaya</b> (anak R. Arya Sumalah) di Cilamping, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">19. <b>Raden Tumenggung Wirapraja</b> (anak R. Arya Wirabaya) di Kebon Alas Warudoyong, Panumbangan Ciamis.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">20. <b>Raden Tumenggung Cakranagara I</b> (anak R. Arya Wiradipa bin Pangeran Arya Sacanata) di Cinagara, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">21. <b>Raden Tumenggung Cakranagara II</b> di Puspaligar, Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">22. <b>Raden Tumenggung Cakranagara III</b> di Nusa Larang, Situ Lengkong Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">23. <b>Raden Demang Sumawijaya</b> di Nusa Larang, Situ Lengkong Panjalu.</p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;">24. <b>Raden Demang Aldakusumah</b> di Nusa Larang, Situ Lengkong Panjalu.</p><p style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">(Untuk sebuah catatan dan pengetahuan dimana aku berasal)</span><br /></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic;">Sumber : id.wikipedia.com</span><br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-88421206617898378592009-01-27T20:33:00.006+07:002009-02-15T19:06:27.770+07:00WE WILL NOT GO DOWN (Song For GAZA)<div><div><div><div style="font-weight: bold; font-style: italic;font-family:arial;"><span style="font-size:130%;">(Composed & Performed by Michael Heart)</span></div><div><br /></div></div><div><br /></div><div>Ablinding flash of white light<br /></div><div>Lit up the sky over Gaza tonight</div><div>People running for cover</div><div>Not knowing whether they’re dead or alive</div><div><br /></div><div>They came with their tanks and their planes</div><div>With ravaging fiery flames</div><div>And nothing remains</div><div>Just a voice rising up in the smoky haze</div><div><br /></div><div>We will not go down</div><div>In the night, without a fight</div><div>You can burn up our mosques and our homes and our schools</div><div>But our spirit will never die</div><div>We will not go down</div><div>In Gaza tonight</div><div><br /></div><div>Women and children alike</div><div>Murdered and massacred night after night</div><div>While the so-called leaders of countries afar</div><div>Debated on who’s wrong or right</div><div><br /></div><div>But their powerless words were in vain</div><div>And the bombs fell down like acid rain</div><div>But through the tears and the blood and the pain</div><div>You can still hear that voice through the smoky haze</div><div><br /></div><div>We will not go down</div><div>In the night, without a fight</div><div>You can burn up our mosques and our homes and our schools</div><div>But our spirit will never die</div><div>We will not go down</div><div>In Gaza tonight</div><div><br /></div><div>We will not go down</div><div>In the night, without a fight</div><div>You can burn up our mosques and our homes and our schools</div><div>But our spirit will never die</div><div><br /></div><div>We will not go down</div><div>In the night, without a fight</div><div><br /></div><div>We will not go down</div><div>In Gaza tonight</div></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-47951757586523692802009-01-21T20:17:00.002+07:002009-02-15T21:41:35.911+07:00SAYAP-SAYAP PATAH<span class="Apple-style-span" style=";font-family:Verdana;font-size:100%;" ><p style="margin: 0px; padding: 5px 0px; text-align: justify; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; color: rgb(102, 102, 102);font-family:Verdana;font-size:12px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'lucida grande';">Hidupku dalam keadaan koma, kosong seperti hidup Adam di Surga, ketika aku melihat Selma berdiri di hadapanku seperti berkas cahaya. Perempuan itu adalah Hawa hatiku yang memenuhinya dengan rahasia dan keajaiban dan membuatku paham akan makna hidup…………….</span></p><p style="margin: 0px; padding: 5px 0px; text-align: justify; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; color: rgb(102, 102, 102);font-family:Verdana;font-size:12px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'lucida grande';">Namun, sekarangkah saatnya kehidupan akan memisahkan kita agar engkau bisa memperoleh keagungan seorang lelaki dan aku kewajiban seorang perempuan?</span></p><p style="margin: 0px; padding: 5px 0px; text-align: justify; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; color: rgb(102, 102, 102);font-family:Verdana;font-size:12px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'lucida grande';">Untuk inikah maka lembah menelan nyanyian burung bul-bul ke dalam relung-relungnya, dan angin memporakporandakan daun-daun mahkota bunga mawar, dan kaki-kaki menginjak-injak piala anggur? Sia-siakah segala malam yang kita lalui bersama dalam cahaya rembulan di bawah pohon melati, tempat dua jiwa kita menyatu?</span></p><p style="margin: 0px; padding: 5px 0px; text-align: justify; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; color: rgb(102, 102, 102);font-family:Verdana;font-size:12px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'lucida grande';">Apakah kita terbang dengan gagah perkasa menuju bintang-bintang hingga lelap sayap-sayap kita, lalu sekarang kita turun ke dalam jurang? Atau tidurkah cinta ketika ia mendatangi kita, lalu, ketika ia terbangun, menjadi marah dan memutuskan untuk menghukum kita?</span></p><p style="margin: 0px; padding: 5px 0px; text-align: justify; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; color: rgb(102, 102, 102);font-family:Verdana;font-size:12px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'lucida grande';">Ataukah jiwa-jiwa kita mengubah angin malam yang sepoi menjadi angin ribut yang mengoyak-ngoyak kita menjadi berkeping-keping dan meniup kita bagai debu ke dasar lembah? Kita tak melanggar perintah apa pun; kita pun tak mencicipi buah terlarang; lalu apa yang memaksa kita meninggalkan sorga ini?</span></p><p style="margin: 0px; padding: 5px 0px; text-align: justify; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; color: rgb(102, 102, 102);font-family:Verdana;font-size:12px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'lucida grande';">Kita tidak pernah berkomplot atau menggerakkan pemberontakan, lalu mengapa sekarang terjun ke neraka? Tidak, tidak, saat-saat yang menyatukan kita lebih agung daripada abad-abad yang berlalu, dan cahaya yang menerang jiwa-jiwa kita lebih perkasa daripada kegelapan; dan jika sang prahara memisahkan kita di lautan yang buas ini, sang bayu akan menyatukan kita di pantai yang tenang, dan jika hidup ini membantai kita, maut akan menyatukan kita lagi.</span></p><p style="margin: 0px; padding: 5px 0px; text-align: justify; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; color: rgb(102, 102, 102);font-family:Verdana;font-size:12px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:'lucida grande';">Hati nurani seorang wanita tak berubah oleh waktu dan musim; bahkan jika mati abadi, hati itu takkan hilang murca. Hati seorang wanita laksana sebuah padang yang berubah jadi medan pertempuran; seudah pohon-pohon ditumbangkan dan rerumputan terbakar dan batu-batu karang memerah oleh darah dan bumi ditanami dengan tulang-tulang dan tengkorak-tengkorak, ia akan tenang dan diam seolah tak ada sesuatu pun terjadi karena musim semi dan musim gugur datang pada waktunya dan memulai pekerjaannya…</span></p><p face="Verdana" size="12px" style="margin: 0px; padding: 5px 0px; text-align: justify; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; color: rgb(102, 102, 102);"><br /></p><p face="Verdana" size="12px" style="margin: 0px; padding: 5px 0px; text-align: justify; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; line-height: 17px; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; color: rgb(102, 102, 102);">Sayang bukunya tak kembali dipinjam teman.....</p><p face="Verdana" size="12px" style="margin: 0px; padding: 5px 0px; text-align: justify; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; line-height: 17px; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; color: rgb(102, 102, 102);">entah kemana,, :-(<br /></p><p face="Verdana" size="12px" style="margin: 0px; padding: 5px 0px; text-align: justify; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; color: rgb(102, 102, 102);"><span style="font-weight: bold;"></span><br /></p></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-24300582039382022902009-01-21T19:28:00.001+07:002009-01-21T19:47:21.569+07:00Tentang MARYAMAH KARPOV<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><img src="http://www.khatulistiwa.net/images/product/4b616840239de1ae6c44ace57b31c660.jpg" alt="Maryamah Karpov" /><br /></span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-US;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Satu lagi novel yang mungkin akan menjadi sebuah fenomenal, sebuah lanjutan seri novel yang paling laris sebelumnya “tetralogi Laskar Pelangi” yang berjudul “Maryamah Karpov” yang merupakan seri pamungkasnya.</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-US;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Seperti ketiga buku pendahulunya (Laskar Pelangi, Sang Pemimpi dan Edensor), Maryamah Karpov banyak sekali menimbulkan pro dan kontra. </span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:place st="on"><st1:city st="on"><span style="mso-ansi-language:EN-US;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ada</span></span></st1:city></st1:place><span style="mso-ansi-language:EN-US;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> yang mengatakan, kok bisa judulnya Maryamah Karpov, padahal nama Maryamah Karpov hanya disebut beberapa kali dalam novel tersebut, apakah penamaan judul tersebut terlanjur dijual dan melunasi utang yang telah digembor-gemborkan penerbit, karena di dalam cover 3 novel sebelumnya telah terpampang judul seri terakhirnya. </span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=" mso-ansi-language:EN-US;font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=" mso-ansi-language:EN-US;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kemudian pada </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">halaman 258 ketika Ikal bercerita kembalinya Laskar Pelangi ke SD Muhammadiyah Gantong dan menemukan guratan tinggi badan ketika mulai masuk hingga SMP. Tinggi badan Ikal dan beberapa temannya naik turun, kalau naik sih wajar tapi kalau turun bias membuat pembaca bingung.</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:city st="on"><st1:place st="on"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ada</span></span></st1:place></st1:city><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> juga yang kurang sepakat dengan alur yang diceritakan dalam Maryamah Karpov, </span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ketika alur cerita tiga novel sebelumnya yang cukup down to earth menjadi sebuah fiksi petualangan di dunia Lanun. Laskar Pelangi menjadi sebuah kisah penyelamatan A Ling dengan segala macam sains plus mistik. </span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sebuah tetralogi yang tadinya diharapkan cerdas dan bernilai untuk perkembangan sastra </span><st1:place st="on"><st1:country-region st="on"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Indonesia</span></st1:country-region></st1:place><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> modern, berakhir menjadi sebuah kisah yang profit oriented. Kisah cinta ikal yang setengah mati mengejar A Ling dengan mengorbankan segala hal, padahal dia acuh dengan kondosi keluarga justru mendekonstruksi cerita yang inspiratif.</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Seorang Mahar yang digambarkan terlalu berlebihan tentang pengetahuannya mistiknya, Lintang dengan kejeniusannya juga dipertanyakan, sampai-sampai cerita tentang pengangkatan perahu yang telah terpendam ratusan tahun hasil karya kejeniusan Lintang juga dipertanyakan kelogisannya.</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Terlepas dari sekian banyak kritikan yang ada, saya tetap memberikan apresiasi dan acungan jempol kepada Kang Andrea Hirata atas hasil kerja kerasnya yang telah menjadi pencerita yang baik bagi para pembacanya, ini dibuktikan dengan telah hasil yang ia dapatkan, Laskar Pelangi dengan Maryamah Karpov-nya tetap dinantikan.</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Menurut kabar, Maryamah Karpov</span><span style="mso-spacerun:yes"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">terjual 30 ribu eksemplar pada hari pertama peluncurannya, mungkin ini akan mengikuti pendahulunya, Laskar Pelangi yang telah bertitel mega-best seller yang telah terjual melebihi 1 juta eksemplar.</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Dan saya pun telah selesai membacanya, menghilangkan rasa penasaran dengan lanjutan dari seri-seri sebelumnya. Hasilnya cukup puas dengan cerita yang disajikan, mulai sedih, mengharukan, seru, kocak, bahkan ada kadang-kadang cerita yang konyol dan memalukan.</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Selanjutnya terserah kepada anda yang membacanya.</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">"Hanya seorang pemberani sejati yang berani bermimpi di saat yang paling mustahil!"</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">(sumber-sumber</span><span style="mso-spacerun:yes"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">saya dapatkan dari forum dan interaksi di millis: </span><i style="mso-bidi-font-style:normal"><u><a href="mailto:klub-sastra-bentang@yahoogroups.com"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">klub-sastra-bentang@yahoogroups.com</span></a></u></i><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">, yang saya ikuti, dan sumber-sumber)</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-US;font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-11209411549567235662009-01-21T18:58:00.004+07:002009-01-21T19:22:45.127+07:005 CM<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><img src="http://img.photobucket.com/albums/v458/jaf/5cm.jpg" /><br /></span></span></p><p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style=" mso-ansi-language:EN-US;font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sebenernya, kali ini novel yang mau saya ceritakan bukanlah novel keluaran terbaru. Tapi jujur saya katakan novel ini baru selesai bulan ini saya baca. Awalnya saya bisa baca novel ini karena ada rekomendasi dari seorang temen, dan ia pun meminjamkanya. Hehe….</span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style=" mso-ansi-language:EN-US;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style=" "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Judulnya 5 cm, sangat singkat dan simple memang kalau dilihat dari judulnya, lagi pula orang berfikir kok bisa 5 cm, seperti sebuah ukuran saja. Tapi mungkin orang akan mengerti maksud si penulis (Sdr. </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style=" "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Donny Dirgantoro) setelah kita selesai membacanya.</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Novel ini mengambil tema yang cukup sederhana, yaitu tentang persahabatan dan cita-cita. Dan seperti layaknya novel-novel persahabatan lainnya, novel ini cukup menyentuh dan cukup membuat orang yang membacanya menerawang berangan-angan.</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Masuk ke isi novel, diawali dengan prolog yang menceritakan karakter-karakter para tokoh yang akan diceritakan. Tokoh-tokoh dalam novel ini, yaitu Genta sang pemimpin, Arial Si Rambo, Zafran sang Penyair, Ian si gendut dan Riani yang paling cantik. Yang menamai diri mereka sebagai Power Ranger.</span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style=" mso-ansi-language:EN-US;font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:Georgia;"><span style=" mso-ansi-language:EN-US;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Secara umum karakter yang diceritakan dari kelima Power Ranger itu berbeda, tapi </span></span><span lang="EN-GB" style=" ;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">selebihnya digambarkan ”sama”. Sama-sama filsuf, sama-sama pemerhati negeri, sama-sama pinter lagu dan film lengkap dengan aktor-aktornya dan adegan-adegan dalam film.</span></span></span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Soalnya didalam novel ini kita banyak sekali menemukan lirik-lirik lagu lokal maupun barat, juga banyak mengutip kata-kata bijak dari para orang terkenal.</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style=" mso-ansi-language:EN-US;font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style=" mso-ansi-language:EN-US;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Cerita berlanjut ketika para Power Ranger memutuskan untuk berpisah dulu selama 3 bulan, bukan karena berantem atau ingin mengakhiri persahabatan mereka, tapi mereka berkeinginan agar mereka bias melihat “dunia luar” mereka masing-masing tanpa kehadiran anggota Power Ranger yang lain. </span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style=" mso-ansi-language:EN-US;font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Dalam masa perpisahan banyak hal-hal yang terjadi dalam diri mereka masing-masing,</span><span style="mso-spacerun:yes"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Genta yang fokus pada kerjaannya, Ian yang ngebut sama TA nya, Arial yang mulai menemukan tambatan hatinya, Zafran yang kurang kerjaan terus ngedeketin Arinda, kembarannya Arial tanpa sepengetahuan Arial dan Riani yang mulai belajar mandiri tanpa kehadiran teman-temannya.</span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style=" mso-ansi-language:EN-US;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kemudian Genta sebagai pemimpin </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">menjanjikan untuk membuat suatu pertemuan yang berkesan setelah perpisahan ini. Waktu yang dijanjikan mereka untuk bertemu lagi adalah 14 Agustus.</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Genta memutuskan untuk merayakan pertemuan mereka dengan berpetualang ke Gunung Mahameru, puncak tertinggi di tanah Jawa, lambang keagungan dan keanggunan tanah Jawa. </span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Disinilah bagian terbaik dari cerita ini, mungkin bagi yang membacanya seolah-olah diajak berpetualang bersama mereka, imajinasi kita tentang pegunungan mulai terbawa cerita, apalagi bagi orang yang belum pernah berpetualang naik gunung seperti saya ini, (kasian banget….).</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Apalagi pas upacara bendera 17 Agustusan, wah Nasionalis pisan……</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Berdiri di tanah tertinggi di Pulau Jawa, menghormat diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Seru pisan euy!</span></span></p><p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Cerita berakhir dengan pertemuan mereka 10 tahun kemudian, dengan pasangan dan para Power Ranger cilik mereka.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Siapakah pasangan mereka……?</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Wah mendingan baca sendiri denk, rugi……!</span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></p><p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Satu motto mereka yang akan saya ambil hikmahnya dalam setiap menghadapi sebuah ujian yang berat, juga dalam mengejar cita-cita mereka:</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></p><p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> “Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan…. sehabis itu yang kamu perlu.Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa…”</span></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kemudian dilanjutkan dengan kata-kata,</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang hanya punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi, keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapa pun… Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya”</span></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Oke kepada yang belum membacanya, selamat membaca ya.....</span></span></p><p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: 13px; font-style: italic;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">(thanks kanggo DINE atas pinjeman novelnya.....)</span></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span lang="EN-GB" style="font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="mso-pagination:none;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style=" mso-ansi-language:EN-US;font-family:Arial;"><o:p><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-90153517203488369192009-01-15T19:46:00.013+07:002009-01-18T20:05:10.161+07:00Rada ngagaya euy !!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgdL1fRLq2g2vF43xJPyebIMJm0ziAGwWtCCr92kv5TlFcVwa6_wztpvtwOtt2pUgYFhb-3q1BNJ_K_SfibHqwOJU3i2-adEwQznej-a7K1cHt0ceLhRES1VSQ6KLKzLRKYjKqjSA5qdZM/s1600-h/C-596.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgdL1fRLq2g2vF43xJPyebIMJm0ziAGwWtCCr92kv5TlFcVwa6_wztpvtwOtt2pUgYFhb-3q1BNJ_K_SfibHqwOJU3i2-adEwQznej-a7K1cHt0ceLhRES1VSQ6KLKzLRKYjKqjSA5qdZM/s320/C-596.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291526472989197330" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmKrBhBqM3t0kO5SwYKNRhYCJXegSqkrv5bA_CZkMw6KPrcn9E3-Jxf7YiIruHbOXbEp6pV0aKZos_2yEH580O8vJULhiECf9r3mTVXtWF3JiztASftisRCRpWG4g-n0XtPbTotQFiFbSu/s1600-h/2+speda+1+langit.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 285px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmKrBhBqM3t0kO5SwYKNRhYCJXegSqkrv5bA_CZkMw6KPrcn9E3-Jxf7YiIruHbOXbEp6pV0aKZos_2yEH580O8vJULhiECf9r3mTVXtWF3JiztASftisRCRpWG4g-n0XtPbTotQFiFbSu/s320/2+speda+1+langit.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291526096264384434" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeXxvtrlKxqKVCEYHDsd6qPzR495rBfEoA7WfPxouXihjLqThsjM0aqei9hrIc2w1my2bNUPLmOvrN-k28Q4vb3z3TeGsWKh3_rI7t4PS536Cehc-SrTtIiLVurZlGdH42nrP2xRRN2Anq/s1600-h/biker.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeXxvtrlKxqKVCEYHDsd6qPzR495rBfEoA7WfPxouXihjLqThsjM0aqei9hrIc2w1my2bNUPLmOvrN-k28Q4vb3z3TeGsWKh3_rI7t4PS536Cehc-SrTtIiLVurZlGdH42nrP2xRRN2Anq/s320/biker.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291525520994375058" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL18Bv8cEddEfpJe33bQBpsWxGyK3l60CqCxf5Xr9xMteCtzF5NC_vzOYrrrlAMbrRyIvGnt-xi3QT-3ZaggmR-nW8j68_7qc5GGoxzK1ztgRsnaEKgGC30isvIN2VBtE5oaGB2l0AhI7E/s1600-h/zya.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL18Bv8cEddEfpJe33bQBpsWxGyK3l60CqCxf5Xr9xMteCtzF5NC_vzOYrrrlAMbrRyIvGnt-xi3QT-3ZaggmR-nW8j68_7qc5GGoxzK1ztgRsnaEKgGC30isvIN2VBtE5oaGB2l0AhI7E/s320/zya.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291525153336462050" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLuEpj-ctZgjjppPaKF6bn3mIHkq3U027lWmZfAERrc8aUoQU3B8xSF_WhK4cOqP94RHhfboH5YL8Idq4ebRx6h_k9TwjIuQiVS5-x2rYFrotTF-MeiYWdIJlYQAcM2a82J4EAn3ugEQjW/s1600-h/IMG_0266.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLuEpj-ctZgjjppPaKF6bn3mIHkq3U027lWmZfAERrc8aUoQU3B8xSF_WhK4cOqP94RHhfboH5YL8Idq4ebRx6h_k9TwjIuQiVS5-x2rYFrotTF-MeiYWdIJlYQAcM2a82J4EAn3ugEQjW/s320/IMG_0266.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291524926163607186" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHwoG6lXMymwKL5LLeyvjjDX-5bkG9pZbXVsySVOmPAJfmo5PAfIDjUW5bGsC7vunSUoMZ7zhjNwZeQe5Glz1ycO0tHq0HCWmETM4JuHMnQBVjkiyBc9wajCOI6s4ho6YRc44Xc7SvHJEZ/s1600-h/IMG_0195.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHwoG6lXMymwKL5LLeyvjjDX-5bkG9pZbXVsySVOmPAJfmo5PAfIDjUW5bGsC7vunSUoMZ7zhjNwZeQe5Glz1ycO0tHq0HCWmETM4JuHMnQBVjkiyBc9wajCOI6s4ho6YRc44Xc7SvHJEZ/s320/IMG_0195.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291524040472247074" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2Ru1rjgE4idyDSINDNclsZp1pBr8OXX6fExnLNW1PV8JuLI3tF-cib2Zrr9P9pbpIViU7hDVKGhjT05G6KzOYyC8J6IbVLgn_CHtQ8exYXe7-aPVaJuobPeJHYlBopEKvS4PgvgfivPu/s1600-h/DSC00203.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2Ru1rjgE4idyDSINDNclsZp1pBr8OXX6fExnLNW1PV8JuLI3tF-cib2Zrr9P9pbpIViU7hDVKGhjT05G6KzOYyC8J6IbVLgn_CHtQ8exYXe7-aPVaJuobPeJHYlBopEKvS4PgvgfivPu/s320/DSC00203.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291522954751325826" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU2yJaVmYWeMeJ9aUDoY0szIoyPacLHyTzJ4wUN5xzIH0o0LoAHgf9SulVf-x9AxvfeSlKXRpyKqSsh-sIcsTpOk79zZE_Nm8cehJnODEUs5Ga51VV54F4b_wvFn0hhgEh_jGQ7ZCswUHr/s1600-h/SC+2.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU2yJaVmYWeMeJ9aUDoY0szIoyPacLHyTzJ4wUN5xzIH0o0LoAHgf9SulVf-x9AxvfeSlKXRpyKqSsh-sIcsTpOk79zZE_Nm8cehJnODEUs5Ga51VV54F4b_wvFn0hhgEh_jGQ7ZCswUHr/s320/SC+2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291522251746632306" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYfROkPaTxoZc04rDZJdLfEo9lGn0NPUqaKco2yzoLNGftsM3G3tE6W2pDFBoxbzPtO8fdcRFOqY9KyfyQdhrEqGS9ESLlp7JM9uUi8vZ-ApHVGrVFF0rKMuEGnwTh4ywfIvKcfDuun8_w/s1600-h/DSC00286.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYfROkPaTxoZc04rDZJdLfEo9lGn0NPUqaKco2yzoLNGftsM3G3tE6W2pDFBoxbzPtO8fdcRFOqY9KyfyQdhrEqGS9ESLlp7JM9uUi8vZ-ApHVGrVFF0rKMuEGnwTh4ywfIvKcfDuun8_w/s320/DSC00286.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291521228147629170" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyoPKh3A1n_2PZXbNxmCLo6qKWIZkiC73fXVs6HZinQjw54rr8P9bRLhnzR9d6FLbKhB2Qsin0NR5VZNJg_v9Nq5s9-g-_J2vWOzqli-qD0HUh4fBee3ngmsjamX2gJg8h935uFE0EnSO3/s1600-h/eMPe.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyoPKh3A1n_2PZXbNxmCLo6qKWIZkiC73fXVs6HZinQjw54rr8P9bRLhnzR9d6FLbKhB2Qsin0NR5VZNJg_v9Nq5s9-g-_J2vWOzqli-qD0HUh4fBee3ngmsjamX2gJg8h935uFE0EnSO3/s320/eMPe.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291520969609966658" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;"><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiha2AEue1ZFunHE32aZTHL4xwpfetK25n1XITG5WKLfbmcanlakNKhroj7Nu9hGGH8p5pRZyIFpN4bVVJF0VVPbiL08lDXui-i4d9p6XhEr33odWgkXHjiKG6HLaoEbSimuqiFvyNd4whR/s1600-h/IMG_0266.jpg" style="text-decoration: none;"></a></div><div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div><div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div></div></div></div></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-85144707548195780302009-01-03T20:38:00.004+07:002009-01-03T21:14:55.405+07:00I N T I F A D A H<p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg"><span style="font-weight: bold;">Intifadah</span>, yang berarti <span style="font-weight: bold;">“pemberontakan”</span> dalam Bahasa Arab, adalah nama untuk perjuangan yang dilakukan oleh sekelompok orang Palestina, yang bersenjatakan batu-batu, melawan salah satu musuh terbesar dunia, yaitu orang yang menjawab lemparan batu itu dengan peluru, roket, dan rudal. Memang, mereka jarang sekali ragu-ragu menjadikan orang yang tidak pernah melempar batu sebagai sasaran mereka, bahkan mampu membunuh lusinan anak-anak dengan cara tak berperikemanusiaan.</p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" align="left" bgcolor="#ffffff" border="1" bordercolor="#808080" cellpadding="2" cellspacing="0" width="61"> <tbody> <tr> <td><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/190.jpg" width="106" height="150" /></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Intifadah pertama memasuki panggung politik pada 1987, dimulai dengan pemuda Palestina yang membalas pembunuhan enam anak-anak Palestina oleh tentara-tentara Israel. Berlanjut hingga 1993, Intifadah menghadapi tanggapan yang sangat keras dari Israel, berdasar prinsip bahwa “kekerasan melahirkan kekerasan,” Timur Tengah kembali terjatuh ke dalam kekacauan. Sepanjang masa ini, perhatian dunia tertuju pada kasus anak-anak yang tempurung kepalanya pecah dan tangan-tangan mereka dipatahkan oleh para tentara Israel. Orang-orang Palestina, dari yang paling muda hingga yang paling tua, menentang kekerasan militer Israel dan penindasan dengan sambitan batu apa pun yang dapat mereka temukan. Sebagai balasannya, tentara Israel secara besar-besaran memberondongkan senjatanya: menyiksa, mematahkan tangan, dan menembaki lambung dan kepala orang-orang dengan tembakan senapan. Pada tahun 1989, sebanyak 13.000 anak-anak Palestina ditahan di penjara-penjara Israel. </p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Apa pun alasannya, memilih cara kekerasan tidak pernah memecahkan persoalan. Dan kembali, kenyataan penting harus dicamkan ketika merenungkan tanah tempat Intifadah terjadi. Pertama-tama, karena diperkuat oleh keputusan PBB, tentara Israel menggunakan kekuatan yang, sejalan dengan hukum internasional, seharusnya dijauhi. Meskipun sudah diperkuat aturan, jika Israel menuntut agar keberadaannya di tanah ini diterima, cara menunjukkannya tentu bukan dengan membunuh orang-orang tak berdosa. Karena semua orang yang waras pastilah sepakat, jika salah bagi orang-orang Palestina memilih kekerasan, maka pastilah juga salah bagi tentara-tentara Israel membunuh mereka. Setiap negara memiliki hak membela diri dan melindungi dirinya, namun apa yang telah terjadi di Palestina jauh dari sekedar membela diri.</p> <table style="color: rgb(51, 51, 51);" align="right" bgcolor="#ffffff" border="1" bordercolor="#808080" cellpadding="2" cellspacing="0" width="61"> <tbody> <tr> <td> <div align="center"><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/191.jpg" width="130" height="150" /><br /><span class="boxtext">Tentara pendudukan Israel menanggapi batu-batu dan ketapel remaja Palestina dengan senapan otomatis dan peluru tajam. Oleh karenanya setidaknya beberapa orang Palestina meninggal setiap hari.</span></div></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Selama tahun-tahun Intifadah, sebuah peristiwa terjadi di desa Kristen Beit Sahour di dekat Bethlehem. Kejadian ini, yang disaksikan oleh penduduknya Norman Finkelstein, hanyalah satu dari banyak contoh yang tidak mendukung bahwa campur tangan militer didorong oleh keinginan membela diri: </p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);"><a id="94." name="94."></a><span class="hyg">Suatu kali di kamp pengungsian Jalazoun, anak-anak membakar ban ketika sebuah mobil menepi. </span><span class="hygbold">"Pintu dibiarkan terbuka, dan empat pria (pemukim Israel maupun tentara berpakaian preman) melompat keluar, menembak membabi buta ke segala penjuru. Anak-anak di samping saya tertembak di punggungnya, peluru keluar dari pusarnya… Hari berikutnya <i>Jerussalem Post</i> melaporkan bahwa tentara itu menembak untuk membela diri."</span><a class="hyg" href="http://www.tragedipalestina.com/intifada01.html#94">94</a> </p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Intifadah rakyat Palestina, yang dilakukan dengan sambitan batu dan pentungan untuk melawan tentara paling modern di dunia, berhasil menarik perhatian internasional pada wilayah ini. Gambar-gambar yang intinya mengenai pembunuhan tentara Israel atas anak-anak berusia sekolah sekali lagi menunjukkan kebijakan teror pemerintah pendudukan. Masa ini berlanjut hingga Kesepakatan Oslo tahun 1993, ketika Israel dan PLO duduk bersama di meja perundingan. Pada pertemuan ini, Israel mengakui Yasser Arafat untuk pertama kalinya sebagai perwakilan resmi rakyat Palestina. </p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Setelah Intifadah pertama mencapai puncaknya dalam kesepakatan damai, rakyat menunggu dengan sabar perdamaian dan keamanan kembali ke wilayah Palestina. Penantian ini berlanjut hingga Sepetember 2000, ketika Ariel Sharon, yang dikenal sebagai “Penjagal dari Libanon,” melakukan kunjungan yang menghebohkan ke Mesjid al-Aqsa bersama puluhan polisi Israel. Kejadian ini memicu bangkitnya Intifadah al-Aqsa. </p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" bg="" align="center" border="1" cellpadding="2" cellspacing="0" width="480"> <tbody> <tr> <td> <div align="center"><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/192.jpg" vspace="2" width="256" height="175" hspace="2" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/192b.jpg" vspace="2" width="141" height="175" hspace="2" /><br /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/192c.jpg" vspace="1" width="107" height="150" hspace="1" /> <img src="http://www.tragedipalestina.com/images/192d.jpg" vspace="1" width="191" height="150" hspace="1" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/192a.jpg" vspace="1" width="79" height="150" hspace="1" /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);" class="boxtext">Untuk menghentikan pertumpahan darah di Palestina, kedua pihak harus menghentikan kekerasan. Dan untuk mencapai perdamaian abadi, Israel harus menyudahi pendudukannya dan sepenuhnya menarik diri dari Daerah Pendudukan. Orang-orang Palestina harus diberi hak membangun negara merdekanya di atas tanahnya sendiri.</span></div></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);"><a id="95." name="95."></a><span class="hyg">Rasa sakit dan penderitaan tak berujung orang-orang Palestina meningkat dengan adanya Intifadah al-Aqsa. Saat ini, tiap hari ada laporan yang menyebutkan anak-anak dan remaja meninggal di wilayah-wilayah Palestina. Semenjak awalnya di bulan September 2000 hingga Desember 2001, sebanyak 936 orang Palestina tewas (angka-angka ini bersumber dari Organisasi Kesehatan Palestina).<a href="http://www.tragedipalestina.com/intifada01.html#95">95</a></span> <span class="hyg">Sepanjang pertikaian, satuan-satuan tentara Israel menjadikan banyak warga sipil, termasuk anak-anak yang pulang sekolah sasaran pengeboman dengan helikopter. </span></p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" bg="" align="center" border="1" cellpadding="2" cellspacing="0" width="480"> <tbody> <tr> <td> <div align="center"><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/194.jpg" vspace="2" width="205" height="150" hspace="2" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/194a.jpg" vspace="2" width="221" height="150" hspace="2" /><br /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/194b.jpg" vspace="1" width="197" height="150" hspace="1" /> <img src="http://www.tragedipalestina.com/images/194c.jpg" vspace="1" width="213" height="150" hspace="1" /> </div></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Tentara Israel menggunakan senjata mereka bukan untuk melucuti senjata anak-anak Palestina, melainkan untuk membantai dan membunuh mereka. Suleiman Abu Karsh, wakil menteri perdagangan Palestina, menyatakan perasaan rakyatnya mengenai Intifadah ini dalam sebuah wawancara:</p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);"><a id="96." name="96."></a><span class="hyg">Intifadah ini terlahir dari kekejaman Zionis Israel dan provokasi terhadap rakyat Palestina dan hal-hal yang kami anggap suci. Karena ikatan kuat rakyat Palestina terhadap tempat-tempat suci ini, khususnya Mesjid Aqsa, yang merupakan kiblat pertama Muslimin, mesjid mereka, dan salah satu titik pusat Haram asy-Syarif, Israel menunjukkan tindak kekejaman.</span><a class="hyg" href="http://www.tragedipalestina.com/intifada01.html#96">96</a> </p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" bg="" align="center" border="1" cellpadding="2" cellspacing="0" width="480"> <tbody> <tr> <td height="263"> <div align="center"><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/197.jpg" vspace="2" width="186" height="150" hspace="2" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/197a.jpg" vspace="2" width="209" height="150" hspace="2" /><br /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/197b.jpg" vspace="1" width="212" height="150" hspace="1" /> <img src="http://www.tragedipalestina.com/images/197c.jpg" vspace="1" width="199" height="150" hspace="1" /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);" class="boxtext">Banyak anak-anak Palestina yang sedang ditahan hari ini di penjara-penjara Israel. Anak-anak yang ditahan dalam bentrokan menghadapi berbagai jenis penyiksaan, seperti digambarkan dalam laporan rinci berbagai lembaga hak azazi manusia. Akan tetapi, sebagian besar pemerintahan mengabaikan laporan ini. </span></div></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Di Palestina, di mana 70% penduduk terdiri atas kalangan muda, bahkan anak-anak pun telah mengalami perpindahan, pengusiran, penahanan, pemenjaraan, dan pembantaian semenjak pendudukan tahun 1948. Mereka diperlakukan seperti warga kelas dua di tanahnya sendiri. Mereka telah belajar bertahan hidup dalam keadaan yang paling sulit. Renungkanlah fakta-fakta berikut ini: 29% dari orang yang terbunuh selama Intifadah al-Aqsa berusia di bawah 16 tahun; 60% dari yang terluka berusia di bawah 18; dan di wilayah tempat bentrokan paling sering terjadi, paling tidak lima anak terbunuh tiap hari, dan setidaknya 10 orang terluka. </p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" bg="" align="center" border="1" cellpadding="2" cellspacing="0" width="480"> <tbody> <tr> <td> <p align="center"><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/198.jpg" vspace="2" width="211" height="150" hspace="2" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/198a.jpg" vspace="2" width="186" height="150" hspace="2" /><br /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/199c.jpg" vspace="2" width="179" height="150" hspace="2" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/198b.jpg" vspace="2" width="218" height="150" hspace="2" /><br /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/199.jpg" vspace="2" width="300" height="133" hspace="2" /><br /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/199a.jpg" vspace="2" width="160" height="150" hspace="2" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/199b.jpg" vspace="2" width="194" height="150" hspace="2" /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);" class="boxtext">Chris Hedges, yang bertindak selaku kepala biro Timur Tengah <i>The Times</i> selama bertahun-tahun, menyatakan bagaimana tentara Israel membunuh anak-anak Palestina tanpa ragu dalam sebuah wawancara:<br />Saya telah melihat anak-anak ditembak di Sarajevo. Maksud saya, penembak jitu akan menembaki anak-anak di Sarajevo. Saya telah melihat tentara kematian membunuh keluarga-keluarga di Aljazair atau El Salvador. Namun saya tak pernah melihat tentara melecehkan dan menelanjangi anak-anak seperti ini lalu membunuh mereka untuk kesenangan.” (Wawancara NPR dengan Chris Hedges)</span></p></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);"><a id="97." name="97."></a><span class="hyg">Tentara Israel, yang menjadikan warga sipil dan anak-anak sebagai sasaran, tidak ragu menembak bahkan anak-anak yang tengah bermain di tempat bermain sekolah. Karena jam malam yang diberlakukan oleh Israel, dalam tahun itu mereka lebih sering tidak pergi ke sekolah. Ketika mereka bisa bersekolah, mereka menjadi sasaran serangan Israel. Salah satu serangan itu terjadi pada 15 Maret 2001. Sewaktu murid-murid Sekolah Dasar Ibrahimi di al-Khalil tengah bermain selama jam istirahat, tentara Israel menembaki mereka. Kejadian ini, ketika enam anak-anak terluka parah, bukan contoh yang pertama maupun terakhir tentang kekejaman semacam itu.</span><a class="hyg" href="http://www.tragedipalestina.com/intifada01.html#97">97</a> </p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Dalam <i>The Palestine Chronicle</i>, wartawan-penulis Ruth Anderson menggambarkan beberapa kejadian tak berperikemanusiaan dalam Intifadah al-Aqsa: </p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);"><a id="98." name="98."></a><span class="hyg">Tak ada yang menyebutkan seorang lelaki muda yang baru menikah yang pergi berdemonstrasi hanya untuk menjadi martir, meninggalkan pengantin wanitanya menjadi janda.</span> <span class="hygbold">Tak ada yang menyebutkan pemuda Palestina yang kepalanya diremukkan oleh orang Israel dan tangannya dipatahkan sebelum ia secara brutal dijagal.</span> <span class="hyg">Tak ada yang menyebutkan seorang anak kecil berusia 8 tahun yang tertembak mati oleh tentara Israel. Tak ada yang mengatakan bagaimana para pemukim Yahudi, yang dilengkapi dengan berbagai jenis senjata dan disokong oleh pemerintah Barak, menyerang desa-desa Palestina dan mencabuti pohon-pohon zaitun dan membunuh orang-orang sipil Palestina. </span><span class="hygbold">Tak ada yang menyebutkan bayi-bayi Palestina yang meninggal ketika rumah mereka dibom dengan serangan udara atau orang yang dihujani oleh peluru Israel ketika dipindahkan ke tempat aman.</span> <span class="hyg">Setiap orang tahu bahwa bayi-bayi tidak bisa melempar batu. Setiap orang tahu kecuali orang-orang Israel dan Amerika.</span><a class="hyg" href="http://www.tragedipalestina.com/intifada01.html#98">98</a> </p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="baslik2_kucuk"> <span style="font-weight: bold;">Intifadah al-Aqsa Merupakan Hasil Kerja Ariel Sharon</span></p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Untuk memahami kekerasan yang terus berlanjut di luar kendali pada bulan April 2001 dan membawa Israel dan Palestina mandi darah, kita harus ingat bagaimana Intifadah terakhir dimulai. Orang yang ada di pusat kejadian ini adalah Ariel Sharon, yang kemudian menjadi, dan masih menjadi perdana menteri. Sharon dikenal oleh orang-orang Islam sebagai seorang politisi yang gemar menggunakan kekerasan. Seluruh dunia mengenalnya karena pembantaian yang telah ia lakukan atas orang-orang Palestina, perilakunya yang suka menghasut, dan kata-kata kasarnya. Yang terbesar dari pembantaian-pembantaian itu terjadi 20 tahun yang lalu di kamp pengungsian Sabra dan Shatilla, menyusul serangan Israel pada Juni 1982 ke Libanon. Dalam pembantaian ini, sekitar 2000 orang tak berdaya dibunuh, mengalami siksaan hebat, dan dibakar hidup-hidup. Tambahan lagi, banyak mayat yang dibakar atau dipotong-potong dan tak terungkap. Nama kedua yang akan kita temui di masa ini adalah Ehud Barak, yang saat itu komandan tentara Israel dan nantinya juga menjadi perdana menteri. </p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" align="center" bg border="1" border cellpadding="2" cellspacing="0" width="480"> <tbody> <tr> <td> <p align="center"><span style="color: rgb(51, 51, 51);" class="baslik2bordo"><u class="baslik2">PEMBANTAIAN ZIONIS JUGA MENJADIKAN ANAK-ANAK SEBAGAI SASARAN</u></span><u><br /></u><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/201.jpg" vspace="1" width="113" height="125" hspace="1" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/201a.jpg" vspace="1" width="171" height="125" hspace="1" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/201b.jpg" vspace="1" width="173" height="125" hspace="1" /><br /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/201c.jpg" vspace="1" width="176" height="125" hspace="1" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/201d.jpg" vspace="1" width="116" height="125" hspace="1" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/201e.jpg" vspace="1" width="183" height="125" hspace="1" /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 51);" class="boxtext">Tentara Israel telah membunuh dengan keji anak-anak Palestina. Di bawah adalah seorang murid Palestina yang masih kecil, masih mengenakan tas punggungnya, menjadi sasaran peluru Israel.</span></p></td></tr></tbody></table><br /> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" align="center" bg border="1" border cellpadding="2" cellspacing="0" width="480"> <tbody> <tr> <td width="492"> <div align="center"><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/palestines104.jpg" width="300" height="145" /><br /> <table cellpadding="10" cellspacing="0" width="100"> <tbody> <tr> <td><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/palestines65.jpg" width="177" height="175" /></td> <td><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/palestines95.jpg" width="147" height="175" /></td></tr></tbody></table> <table cellpadding="10" cellspacing="0" width="100"> <tbody> <tr> <td><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/palestines63.jpg" width="168" height="175" /></td> <td><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/palestines66.jpg" width="186" height="175" /></td></tr></tbody></table><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/palestines59.jpg" width="300" height="136" /><br /> <table cellspacing="0" width="75%"> <tbody> <tr> <td height="20"> <div class="hygbold"> <div align="center">Harian Turki CUMHURIYET, 23 Mei 2001<br />MEREKA MERACUNI ANAK-ANAK PALESTINA DENGAN PERMEN<br />Warga Palestina menyatakan bahwa coklat yang dibagi-bagi oleh pesawat Israel diberi racun. </div></div></td></tr></tbody></table><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/202c.jpg" width="400" height="168" /><br /> <table cellspacing="0" width="75%"> <tbody> <tr> <td height="2"> <div class="hygbold"> <div align="center">W. REPORT, APRIL - MEI 1993</div></div></td></tr></tbody></table><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/202d.jpg" width="400" height="109" /><br /> <table cellspacing="0" width="89%"> <tbody> <tr> <td width="51%" height="2"> <div class="hygbold"> <div align="center">Harian Turki MILLI GAZATE, <br />25 Juli 2001<br />ANAK-ANAK PALESTINA, SASARAN TEMBAKAN</div></div></td> <td class="hygbold" width="49%" height="2"> <div align="center">Harian Turki RADIKAL, 2 Mei 2001<br />KEJAHATAN MEREKA TAK TERGUGAT</div></td></tr></tbody></table><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/203.jpg" vspace="1" width="227" height="175" hspace="1" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/203a.jpg" vspace="1" width="230" height="175" hspace="1" /><br /> <table cellspacing="0" width="94%"> <tbody> <tr> <td width="71%" height="2"> <div class="hygbold"> <div align="center">Harian Turki CUMHURIYET, 21 Juli 2001<br />KORBAN TERAKHIR ADALAH BAYI BERUSIA TIGA BULAN</div></div></td> <td class="hygbold" width="29%" height="2"> <div align="center">W. REPORT, JAN-FEB 1999 </div></td></tr></tbody></table><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/203b.jpg" vspace="1" width="295" height="175" hspace="1" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/203d.jpg" vspace="1" width="132" height="175" hspace="1" /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 51);" class="boxtext">Menurut ideologi Zionis, tidak boleh ada unsur asing apa pun di “tanah terjanji.” Oleh karena itu tidak ada penolakan membunuh anak-anak atau bayi sekali pun dalam buaiannya. Dalam artikel Rachel Marshall “Sowing Dragonseed: Israel’s Torment of Children Under Occupation” dalam <i>Washington Report on Middle East Affairs</i> ia menggambarkan penyiksaan yang ditanggung oleh anak-anak Palestina.</span></div></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);"><span class="hyg">Dunia Islam tidak akan pernah melupakan pembantaian ini atau pembantaian lain yang dilakoni oleh militer Israel selama 50 tahun terakhir. Karena alasan ini, kunjungan menghebohkan Sharon ke Mesjid al-Qqsa jauh lebih penting dibanding yang dilakukan oleh politisi Israel lainnya. Sharon dan Partai Likud-nya meneruskan kebijakan ketat tidak mau menarik diri dari Daerah Pendudukan, memperluas pemukimannya, dan menolak melakukan perundingan tentang kedudukan tetap Yerusalem. Saat ini, dunia sepakat akan satu kenyataan:</span> <span class="hygbold">Sharon melakukan kekerasan dan tidak membuang-buang kesempatan untuk menyokong atau pun melakukannya sendiri. </span></p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" align="center" bgcolor="#ffffff" border="1" bordercolor="#808080" cellpadding="2" cellspacing="0" width="480"> <tbody> <tr> <td> <p align="center"><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/204.jpg" vspace="3" width="86" height="200" hspace="3" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/204A.jpg" vspace="3" width="259" height="200" hspace="3" /><br /><span class="boxtext"><span style="color: rgb(51, 51, 51);">Pembantaian di kamp pengungsi Sabra dan Shatilla yang dilakukan di bawah arahan Sharon bukanlah yang pertama atau yang terakhir baginya. Sharon tidak berubah selama bertahun-tahun ini, dan segera setelah ia menjadi perdana menteri ia akan membersihkan yang masih tertinggal.</span><br /></span><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/205.jpg" vspace="1" width="233" height="175" hspace="1" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/205A.jpg" vspace="1" width="150" height="175" hspace="1" /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 51);" class="boxtext">Kunjungan provokasi menghebohkan Ariel Sharon ke Mesjid Aqsa menyulut Intifadah jilid dua.<br />(Kanan) Majalah Turki - AKSIYON, 14 Oktober 2001 </span></p></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Berlanjutnya kekerasan terakhir dimulai ketika Sharon, di bawah kawalan 1200 orang polisi, memasuki Mesjid al-Aqsa, suatu tempat yang suci bagi Muslimin. Setiap orang, termasuk para pemimpin Israel dan rakyat Israel sepakat bahwa masuknya Sharon ke tempat suci ini, suatu perbuatan yang biasanya terlarang bagi non-Muslim, adalah sebuah provokasi yang dirancang untuk mempertegang keadaan yang sudah memanas dan memperbesar pertentangan. Ia jelas-jelas berhasil. Penentuan waktunya sama pentingnya dengan tempat itu, karena pada hari sebelumnya Ehud Barak telah mengumumkan bahwa Yerusalem mungkin dibagi dua dan dimungkinkan perundingan dengan orang-orang Palestina. Bagi Sharon, yang dengan keras mengkritik setiap jalan damai dan menolak berdebat untuk persoalan Yerusalem, semua ini adalah alasan yang dibutuhkannnya untuk membuat kunjungan menentukan.</p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" align="center" bgcolor="#ffffff" border="1" bordercolor="#808080" cellpadding="2" cellspacing="0" width="480"> <tbody> <tr> <td height="282"> <div align="center"><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/207b.jpg" vspace="1" width="300" height="129" hspace="1" /><br /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/206.jpg" vspace="1" width="167" height="125" hspace="1" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/207.jpg" vspace="1" width="154" height="125" hspace="1" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/207a.jpg" vspace="1" width="160" height="125" hspace="1" /><br /><span class="boxtext"><span style="color: rgb(51, 51, 51);">Menyusul kunjungan Sharon, wilayah Palestina sekali lagi tercebur ke dalam kekacauan. </span> </span></div></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Akan tetapi, kita bisa berharap bahwa Sharon, yang merupakan seorang Yahudi amat taat, akan berlaku lebih berperikemanusiaan dan damai. Kebijakan Sharon cenderung menjadi satu kasus yang sejalan dengan Zionisme Revisionis, suatu gerakan yang dirancang oleh pemimpin Zionis proto-fasis Vladimir Jabotinsky. Ideologi Jabotinsky tentu bukan ideologi yang memihak agama, melainkan Darwinis Sosial, doktrin keras yang diilhami oleh Nazisme dan fasisme Mussolini. Setelah pembentukan negara Israel, warisan Jabotinsky ditemukan tersimpan baik dalam Partai Herut sayap kanan, dan sepanjang waktu partai ini berkembang menjadi corong agama. Herut berkembang menjadi Likud di dasawarsa berikutnya dan menjadi partai politik Israel yang paling berkuasa. Akan tetapi, bumbu agama yang dipakai partai ini, seperti dalam kasus lain agenda politik sayap ultrakanan, adalah menipu. Salah satu contoh nyata tentang hal ini adalah jurang pemisah yang lebar antara kerasnya Likud dengan pesan damai Taurat. “Kalian tidak boleh membunuh,” pesan Perjanjian Lama, yang dengan demikian bertentangan dengan semangat anggota partai Likud radikal untuk mengusir orang-orang Palestina dari tanahnya. Kita berharap bahwa Ariel Sharon dan orang sepertinya akan kembali ke petunjuk Yudaisme sebenarnya dan berusaha membangun sebuah bangsa yang akan menjadi “cahaya bagi-bagi bangsa-bangsa,” seperti yang diinginkan Taurat. </p> <p style="color: rgb(255, 102, 102); font-weight: bold;" class="baslik2_kucuk">Apakah Penghancuran Mesjid al-Aqsa Merupakan Tujuan Sebenarnya?</p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" align="left" cellpadding="10" cellspacing="0" width="100"> <tbody> <tr> <td><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/208.jpg" width="308" height="175" /></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Untuk memahami pentingnya Mesjid Aqsa dan Yerusalem dan sekitarnya bagi orang-orang Israel, penting artinya meninjau wilayah ini dari kaca mata Zionis. Kepercayaan Yahudi yang telah dipolitisir secara radikal menilai bahwa masa yang dimulai dengan Zionisme akan berlanjut hingga datangnya al-Masih. Namun, untuk mencapai tujuan ini, orang Yahudi radikal percaya bahwa tiga kejadian penting harus terjadi. Pertama, sebuah negara Israel merdeka harus didirikan di Tanah Suci dan penduduk Yahudinya harus meningkat. Pindahnya orang Yahudi ke Tanah Suci secara terencana telah diwujudkan oleh para pemimpin Zionis semenjak awal abad kedua puluh. Di samping itu, Israel menjadi sebuah bangsa dengan negara merdeka di tahun 1948. Kedua, Yerusalem dicaplok pada tahun 1967 dalam Perang Enam Hari, dan pada 1980, diumumkan sebagai “ibu kota abadi” Israel. Yang ketiga, dan satu-satunya syarat yang masih harus dipenuhi, adalah pembangunan kembali Kuil Sulaiman, yang dimusnahkan 19 abad yang lalu. Yang masih tersisa darinya adalah Tembok Ratapan. </p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" align="right" cellpadding="10" cellspacing="0" width="100"> <tbody> <tr> <td><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/211.jpg" width="288" height="260" /></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Akan tetapi, hari ini ada dua tempat ibadah Islam di atas tempat ini: Mesjid Aqsa dan Qubbah as-Sakhrah. Agar orang Yahudi dapat membangun kembali kuil tersebut, kedua tempat ibadah ini harus dihancurkan. Halangan terbesar melakukannya adalah umat Islam dunia, khususnya Palestina. Sepanjang mereka masih ada, orang-orang Israel tidak dapat menghancurkan kedua tempat ini. Oleh karena itu alasan sebenarnya bentrokan yang akhir-akhir ini menjadikan jalanan berdarah lagi bisa ditemukan dalam impian Zionis ini. </p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Seperti telah kita tekankan sebelumnya, bagaimanapun Yerusalem sama pentingnya untuk Muslimin maupun umat Kristiani. Karena alasan ini, kota ini, yang suci bagi Yahudi, Kristen, maupun Islam, tidak dapat sepenuhnya diberikan ke tangan Zionis. Satu-satunya pemecahan masalah yang kelihatannya sudah macet ini adalah menemukan suatu cara agar warga Yahudi, Kristen, maupun Islam dapat hidup bersama dalam damai dan aman. Sepanjang sejarah, hanya pemerintahan Islami yang berhasil melakukannya, sehingga hanya orang Islam yang akan mampu melakukannya di masa depan. Israel, dengan sikapnya yang menghina orang Islam maupun Kristen, hanya bisa membawa teror dan ketidaktertiban pada Yerusalem dan sekitarnya. </p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Demikian pula, semua perundingan antara pejabat Israel dan Palestina tidak berhasil dilakukan dalam persoalan Yerusalem. Semenjak Israel didirikan di tahun 1948, berbagai pemecahan telah diusulkan untuk Yerusalem: Menyatakan kota Yerusalem yang netral dan bebas, kedaulatan bersama Israel dan Yordania, sebuah pemerintahan yang terdiri atas perwakilan semua agama, memberikan hak tanah pada warga Palestina dan udara serta hasil bumi untuk Israel, dan banyak usulan serupa itu. Namun, Israel menolak semuanya dan akhirnya merebut Yerusalem dengan kekuatan dan mengumumkannya sebagai “ibu kota abadi” Israel. Sepanjang Israel menolak menghapus kebijakan kekerasannya yang telah berkepanjangan, menarik dirinya dari Daerah Pendudukan, atau berunding dengan rakyat Palestina, kedudukan Yerusalem di masa depan dan semua masalah terkait lainnya tidak dapat dipecahkan. </p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" align="center" border="1" bordercolor="#808080" cellpadding="2" cellspacing="0" width="480"> <tbody> <tr> <td width="487"> <table align="center" cellpadding="5" cellspacing="0" width="100"> <tbody> <tr> <td><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/210a.jpg" width="225" height="129" /></td> <td><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/210.jpg" width="223" height="129" /></td></tr></tbody></table> <div style="color: rgb(51, 51, 51);" align="center"><span class="boxtext">Impian terbesar Zionis adalah menghancurkan Mesjid Aqsa dan membangun kembali Kuil Sulaiman, yang cuma punya satu-satunya dinding yang tersisa.<br />Gambar sebelah kanan memperlihatkan bentuk istana Sulaiman.</span><br /></div></td></tr></tbody></table><br /> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" align="center" bgcolor="#ffffff" border="1" bordercolor="#808080" cellpadding="2" cellspacing="0" width="480"> <tbody> <tr> <td width="472" height="110"> <div align="center"><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/212.jpg" vspace="1" width="109" height="150" hspace="1" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/212a.jpg" vspace="1" width="234" height="150" hspace="1" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/213.jpg" vspace="1" width="119" height="150" hspace="1" /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 51);" class="boxtext">Selama berabad-abad pemerintahan Kesultanan Ottoman, pemeluk ketiga agama hidup bersama dalam damai di Palestina. Masih dimungkinkan mencapai perdamaian seperti itu sekarang.</span></div></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102); font-weight: bold;" class="baslik2_kucuk">Serangan atas Mesjid Aqsa</p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Seperti dilaporkan di atas, tempat Mesjid Aqsa mempunyai derajat kepentingan khusus bagi semua Yahudi, tapi khususnya bagi Zionis. Karena alasan ini, para Zionis bertempur demi Yerusalem yang murni dan berusaha “memurnikannya” dari unsur Kristen dan Muslim. Menurut banyak Yahudi fanatik, Mesjid Aqsa seharusnya dihancurkan sama sekali. Meski kelihatannya semua Zionis sepakat dengan pandangan ini, beberapa di antaranya menyandarkan diri pada alasan politis, dan lainnya menggunakan alasan keagamaan. Apa pun alasannya, ada satu kenyataan yang tak terhindarkan: Zionis menganggap bahwa keberadaan Mesjid Aqsa adalah hambatan besar bagi visi masa depan mereka. </p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" align="center" bgcolor="#ffffff" border="1" bordercolor="#808080" cellpadding="2" cellspacing="0" width="480"> <tbody> <tr> <td> <div align="center"><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/215.jpg" vspace="2" width="205" height="150" hspace="2" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/215a.jpg" vspace="2" width="215" height="150" hspace="2" /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 51);" class="boxtext">Serangan yang dilakukan oleh Yahudi radikal mengakibatkan hak milik kedua belah pihak rusak dan kematian. Gambar di atas adalah upaya pemugaran yang dilakukan setelah pembakaran sebagian Mesjid Aqsa oleh Zionis pada tahun 1967.</span></div></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Dengan kenyataan ini, belum lama ini para Zionis radikal telah melakukan banyak upaya untuk menghancurkan Mesjid Aqsa. Menurut fakta yang ada, beberapa kelompok sepenuhnya sukarela menjalankan misi ini. Semenjak 1967, kelompok-kelompok ini telah menyerang Mesjid Aqsa lebih dari 100 kali, dan dalam melakukan penyerangan itu, telah membunuh banyak orang Islam selama ibadah sholat mereka. </p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Serangan pertama dilakukan oleh Rabbi Shlomo Goren, pendeta pada Angakatan Bersenjata Israel, pada bulan Agustus 1967. Goren, yang kemudian menjadi kepala rabbi Israel, memasuki tempat suci Islam itu dengan 50 pria bersenjata di bawah pengawasannya. Pada 21 Agustus 1969, Zionis melancarkan tembakan langsung ke mesjid tersebut, merusakkan sebuah mimbar yang terbuat dari kayu dan gading. PBB hanya merasa perlu mengutuk kejadian itu, sebuah serangan langsung atas tempat ibadah Islam. </p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" align="center" bgcolor="#ffffff" border="1" bordercolor="#808080" cellpadding="2" cellspacing="0" width="480"> <tbody> <tr> <td height="427"> <div align="center"> <table cellspacing="0" width="75%"> <tbody> <tr> <td height="2"> <div class="hygbold"> <div align="center">Harian Turki YENI SAFAK, 10 Juni 2001<br />MESJID AQSA AKAN ROBOH<br /> Penggalian Israel di bawah Mesjid Aqsa berlangsung cepat.</div></div></td></tr></tbody></table><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/217a.jpg" width="300" height="84" /><br /> <table cellspacing="0" width="75%"> <tbody> <tr> <td height="2"> <div class="hygbold"> <div align="center">Harian Turki MILLI GAZETE, 15 Mei 2001<br />MESJID AQSA DALAM BAHAYA </div></div></td></tr></tbody></table><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/217.jpg" vspace="2" width="300" height="75" hspace="2" /><br /> <table cellpadding="5" cellspacing="0" width="100"> <tbody> <tr> <td><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/217c.jpg" width="178" height="200" /></td> <td><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/palestines117.jpg" width="196" height="200" /></td></tr></tbody></table><span style="color: rgb(51, 51, 51);" class="boxtext">Menurut ideologi Zionis, lokasi Mesjid Aqsa mempunyai arti penting. Banyak Yahudi fanatik percaya bahwa mesjid ini harus dihancurkan sama sekali. Penggerogotan yang dilakukan di fondasinya dirancang untuk menyebabkan keruntuhan “alami” mesjid ini. </span></div></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Pada 3 Maret 1971, pengikut pemimpin radikal Gershon Solomon juga menjadikan Haram asy-Syarif sebagai sasaran. Meskipun mereka mundur setelah kontak senjata dengan tentara keamanan Palestina, mereka tidak kapok dan melancarkan lagi serangan serupa 3 hari berikutnya. Pertempuran pun pecah dan dilakukan dengan kejam oleh satuan tentara Israel. Kemudian, pada 1980, sekitar 300 anggota kelompok teroris radikal Gush Emunim menggunakan senjata berat dan menyerang mesjid. Dua tahun berikutnya, seorang Israel yang membawa paspor Amerika bergerak ke mesjid dengan senapan serbu M-16 dan menembakkannya pada orang Islam yang tengah sholat di sana. Setelah kejadian tragis ini, di mana dua orang Palestina tewas dan banyak lainnya terluka, tak seorang pun mempertanyakan bagaimana seorang lelaki bersenjata bisa menembus “barikade” yang didirikan di sekitar mesjid itu oleh para tentara Israel. Si penyerang diadili dan ditahan sebentar, ia berkoar-koar bahwa ia telah “menyelesaikan tugasnya.” Pada tahun yang sama seorang murid dari pemimpin teroris keji rabbi Meir Kahane menyerang mesjid ini dengan dinamit. </p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" align="center" bgcolor="#ffffff" border="1" bordercolor="#808080" cellpadding="2" cellspacing="0" width="480"> <tbody> <tr> <td height="466"> <div align="center"><span class="baslik2">BARIKADE ISRAEL DI DEPAN MESJID AQSA</span><br /> <table cellpadding="10" cellspacing="0" width="100"> <tbody> <tr> <td><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/palestines50.jpg" width="131" height="200" /></td> <td><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/218a.jpg" vspace="2" width="127" height="200" hspace="2" /></td></tr></tbody></table><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/218b.jpg" vspace="1" width="185" height="150" hspace="1" /><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/218c.jpg" vspace="1" width="206" height="150" hspace="1" /><br /><span style="color: rgb(51, 51, 51);" class="boxtext">(Atas) Seorang bocah laki-laki Palestina di depan barisan tentara yang mencegah orang Islam yang ingin beribadah di bawah usia 45 tahun melakukan sholat Jum’at di kompleks Mesjid Aqsa di kota tua Yerusalem Jum’at 10 November 2000. Polisi melarang pria Islam di bawah usia 45 memasuki kompleks mesjid itu untuk meredam kericuhan setelah ibadah itu.<br />Mesjid Aqsa menjadi titik pusat bentrokan yang terjadi antara Israel dan Palestina. Bentrokan baru terjadi setiap hari, karena kekuatan pengamanan Israel telah semakin memperkuat dirinya di daerah ini. </span></div></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Cerita penyerangan seperti itu tidaklah berhenti di sini. Pada 10 Maret 1983, anggota Gush Emunim memanjat dinding Haram asy-Syarif dan mencoba menaruh bahan peledak. Para teroris ini diperiksa dan dibebaskan beberapa bulan kemudian. Segera setelah serangan ini, sekelompok teroris Yahudi radikal yang dipersenjatai dengan banyak alat-alat peledak termasuk lusinan granat, dinamit, dan 12 rudal mortar, mencoba meledakkan Mesjid al-Aqsa. Kemudian pada tahun 1996, suatu rencana Zionis yang baru tentang mesjid ini dilaksanakan. Setelah gagal mencapai tujuannya dengan serangan bersenjata, para Zionis berusaha menghancurkan mesjid dari bawah, dan mulai menggali terowongan besar di bawahnya. Alasan mereka menggalinya adalah “penelitian sejarah." </p> <p style="color: rgb(255, 102, 102);" class="hyg">Kejadian yang disebutkan di atas hanyalah beberapa contoh tentang bagaimana Zionis radikal menjadikan Mesjid al-Aqsa sebagai sasaran penghancuran. Rakyat Palestina mengemban tanggung jawab melindungi tempat suci ini dan Yerusalem itu sendiri atas nama umat Islam di seluruh dunia, dan adalah mereka yang langsung menanggung serangan ini. Oleh karena itu, tanggapan mereka terhadap kunjungan Sharon yang menghebohkan itu, yang ditampilkan seolah sebuah permainan politik, sangatlah penting. Kekerasan yang dimulai oleh Sharon dengan melecehkan tanah suci umat Islam dengan kawalan 1200 tentara tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Angka-angka menunjukkan dengan lugas tingginya derajat kekerasan, yang dipelopori oleh Sharon ini, dan berlanjut di bawah kepemimpinannya. </p><p style="color: rgb(255, 102, 102);"><span class="baslik2_kucuk"></span></p> <table style="color: rgb(255, 102, 102);" align="center" cellspacing="0" width="17%"> <tbody> <tr> <td width="18%"><br /></td> <td width="74%"> <div align="center"><a href="http://www.tragedipalestina.com/intifada01.html#top"><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/yukari.jpg" border="0" width="17" height="20" /></a></div></td> <td width="8%"><a href="http://www.tragedipalestina.com/intifada02.html"><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/ileri.jpg" border="0" width="17" height="20" /></a></td></tr></tbody></table> <p style="color: rgb(255, 102, 102);"><span class="dipnot"><a name="94"></a><span style="font-size:85%;">94- Ian Gilmour, "Israel's Terrorists," The Nation, April 21, 1997, tanda penegasan ditambahkan.<a href="http://www.tragedipalestina.com/intifada01.html#94."><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/upparow.gif" border="0" width="10" height="10" /></a><br /></span></span><span class="dipnot" style="font-size:85%;"><a name="95"></a>95- Health Development and Policy Institute, http://www.hdip.org/reports/Martyrs_statistics.htm.<a href="http://www.tragedipalestina.com/intifada01.html#95."><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/upparow.gif" border="0" width="10" height="10" /></a><br /></span><span class="dipnot" style="font-size:85%;"><a name="96"></a>96- Yeni Safak Turkish Daily, 19 Desember 1999.<a href="http://www.tragedipalestina.com/intifada01.html#96."><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/upparow.gif" border="0" width="10" height="10" /></a><br /><a name="97"></a>97- Defence for Children International/ Palestine Section, www.dci-pal.org.<a href="http://www.tragedipalestina.com/intifada01.html#97."><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/upparow.gif" border="0" width="10" height="10" /></a><br /></span><span class="dipnot" style="font-size:85%;"><a name="98"></a>98- Ruth Anderson, "Intifada Al-Aqsa and American Propaganda," The Palestine Chronicle Online, www.palestinechronicle.com, tanda penegasan ditambahkan.<a href="http://www.tragedipalestina.com/intifada01.html#98."><img src="http://www.tragedipalestina.com/images/upparow.gif" border="0" width="10" height="10" /></a></span><span class="dipnot" style="font-size:85%;"> </span><span class="dipnot"><br /></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-5422673363408923972009-01-03T20:03:00.007+07:002009-01-03T20:25:24.768+07:00ANAK-ANAK PALESTINA KORBAN KEKEJAMAN ISRAEL<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCwilfFSSb8211nOQmipsvbWifx9EjJQyytJ1yA1l06Exmk8-Zr2DKq5Ux3MubKGAQRVtcofJTav97tjqe1GzomJ1R-LOwsg2AwN2PQ5lMYyPqSvYJlujgnlh0rvB8m2BbGEaBDpGL_Kbl/s1600-h/bocah.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 226px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCwilfFSSb8211nOQmipsvbWifx9EjJQyytJ1yA1l06Exmk8-Zr2DKq5Ux3MubKGAQRVtcofJTav97tjqe1GzomJ1R-LOwsg2AwN2PQ5lMYyPqSvYJlujgnlh0rvB8m2BbGEaBDpGL_Kbl/s320/bocah.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287054564243895730" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipAIXx4nUdDMiSI7IfuMRNyAwS5v8-9MgrW_bh79HJ21GiAPfQGThtNneQZDJ7f8_m63_IeYfUJUPhoF-I1_1YgagHUtrGMct-MJeFH6iYCqWSByqE4f7bW1KT3ZLkvRFhzCEgvsjVwi_2/s1600-h/Zionistbrutality.JPG"><img style="cursor: pointer; width: 220px; height: 286px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipAIXx4nUdDMiSI7IfuMRNyAwS5v8-9MgrW_bh79HJ21GiAPfQGThtNneQZDJ7f8_m63_IeYfUJUPhoF-I1_1YgagHUtrGMct-MJeFH6iYCqWSByqE4f7bW1KT3ZLkvRFhzCEgvsjVwi_2/s320/Zionistbrutality.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287054561178388914" border="0" /></a><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF9KST5mgvS_7hqYpeS8TMehY16LIL77BTbIm_TCvqR11syJ4HFZZoSPtvPlqxcW657iWezGS5Ik5qJ9mGMiigej-ajHar2f0WSC8PFGwCiv9Iw_JP8rubxy6xJwphlSJXGMBUh5wHYQ6x/s1600-h/DataFiles_Cache_TempImgs_2009_1_jenazah_anak_300_0.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 300px; height: 203px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF9KST5mgvS_7hqYpeS8TMehY16LIL77BTbIm_TCvqR11syJ4HFZZoSPtvPlqxcW657iWezGS5Ik5qJ9mGMiigej-ajHar2f0WSC8PFGwCiv9Iw_JP8rubxy6xJwphlSJXGMBUh5wHYQ6x/s320/DataFiles_Cache_TempImgs_2009_1_jenazah_anak_300_0.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287054557368619106" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijDLCVSxAqQZy1PdvEtE1-JQc21CmyC72_8g498LYvTom4iI052C7s_r2FyrvjmBrrhjvfa4EjUECbf33g5LRdbksv9Qng5n6k8NHjEIEFGvDJsJP-Md9fsIkC2GO-mqhJURUsRFSXk5Go/s1600-h/dd1572f297a2be7c.jpeg"><img style="cursor: pointer; width: 130px; height: 104px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijDLCVSxAqQZy1PdvEtE1-JQc21CmyC72_8g498LYvTom4iI052C7s_r2FyrvjmBrrhjvfa4EjUECbf33g5LRdbksv9Qng5n6k8NHjEIEFGvDJsJP-Md9fsIkC2GO-mqhJURUsRFSXk5Go/s320/dd1572f297a2be7c.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287054557315815698" border="0" /></a><br /></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy96c6ChYMBovxFjyBGAPtTZaOmUzChNV4Coo3zPxecmo5UVuemmvTPjlQDABbEn_xMVO4edTC6LbTH2fzeGOeI_z3IauVzBrALK9kE_olaL31XMV6f5y3unhQtW94qDYCvUfiNmslobKv/s1600-h/cry-palestina_o.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 274px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy96c6ChYMBovxFjyBGAPtTZaOmUzChNV4Coo3zPxecmo5UVuemmvTPjlQDABbEn_xMVO4edTC6LbTH2fzeGOeI_z3IauVzBrALK9kE_olaL31XMV6f5y3unhQtW94qDYCvUfiNmslobKv/s320/cry-palestina_o.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287053555956548450" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-SrdEZws6ciEQFVmrlCf7OOALbpH9j_MhxA2Qmnqdih7ak-miE7fqzhLVXu0DlARqD2yHO8wK8AhWhKKQlcweB1JXxgD8gEZvNLgR9NDMjYlU6QjKWKOuafSXdgUa5aWmBAquwX1hnddz/s1600-h/BAYI.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 185px; height: 126px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-SrdEZws6ciEQFVmrlCf7OOALbpH9j_MhxA2Qmnqdih7ak-miE7fqzhLVXu0DlARqD2yHO8wK8AhWhKKQlcweB1JXxgD8gEZvNLgR9NDMjYlU6QjKWKOuafSXdgUa5aWmBAquwX1hnddz/s320/BAYI.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287053552688048658" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRdtkK8qVzcjA4BcXXQYeRpTyNi9xXdjGK96sMSNpjztVlAWBaNb7JXb61uUboBl085XGlg2TwPfuBLk0Gtu_QyLLwWPN_CUTg8XCOjiaEK0nBXUCwPJEPCCb2fQSvYlTyq2pO8c3hOF0n/s1600-h/anak+palestina2%282%29.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 223px; height: 164px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRdtkK8qVzcjA4BcXXQYeRpTyNi9xXdjGK96sMSNpjztVlAWBaNb7JXb61uUboBl085XGlg2TwPfuBLk0Gtu_QyLLwWPN_CUTg8XCOjiaEK0nBXUCwPJEPCCb2fQSvYlTyq2pO8c3hOF0n/s320/anak+palestina2%282%29.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287053548663306722" border="0" /></a><br /></div><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjho4Rbkp9j3ffiiirGvDBf362vDILqQSwLrEid0KKwKYMaaIAGKjZhbyWmvwovg8VZO4k_TsN5YQXP9_Qb1SslQOLprMekBmxoMcy_iOn98lKFjtbicu36k1Z62IlQlJBYChLaDuT3LtYd/s1600-h/adultswatch_kidstones.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 216px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjho4Rbkp9j3ffiiirGvDBf362vDILqQSwLrEid0KKwKYMaaIAGKjZhbyWmvwovg8VZO4k_TsN5YQXP9_Qb1SslQOLprMekBmxoMcy_iOn98lKFjtbicu36k1Z62IlQlJBYChLaDuT3LtYd/s320/adultswatch_kidstones.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5287053546612103666" border="0" /></a><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);font-size:180%;" >TANGGUNG JAWAB SIAPAKAH MEREKA???????????</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-9029971442948192672009-01-01T00:03:00.004+07:002009-01-15T21:15:33.213+07:00Refleksi Tahun Baru 2009Tahun Berganti…<br />Setiap permulaan pasti akan ada akhirnya, rasa sedih, duka, senang, gembira, tawa, di tahun 2008 mari kita kenang dan renungkan untuk menghadapi dan menatap segala mimpi dan keinginan kita di tahun2009. Masa lalu telah menjadi sejarah yang tak dapat kita ambil, kecuali hikmahnya!<br />Masa depan masih menjadi misteri, yang di penuhi harapan dan mimpi-mimpi yang belum jadi nyata…<br />Semoga mimpi dan keinginan kita berakhir dengan hasil yang bahagia dan sesuai dengan yang kita kehendaki.<br />Amien....<br />"SELAMAT TAHUN BARU"Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-53608725245521750412008-12-31T19:12:00.001+07:002009-01-03T21:47:27.536+07:00Catatan yang (mungkin) tak terlupakan di tahun 2008Kahiji, bisa kuliah deui!<br />Alhamdulillah setelah 4 tahun bekerja akhirnya pada bulan September bisa kuliah lagi. Masuk di jurusan Kimia UNJANI kelas ekstensi, bisa nambah ilmu juga teman.<br />Cape mah biasa, nu penting mah usaha, Oke coy??<br />Kadua, hehe.. motor lunas euy.<br />My first bike akhirnya bisa menjadi utuh atas namaku, setelah 3 tahun nyicil (maklumlah pas-pasan). alhamdulillah masih di bulan September pertengahan, jadi duit gajian fokus jang kuliah. hehehe.........<br />OKE, Selamat datang 2009, bersiaplah mewujudkan mimpi-mimpiku selanjutnya, kan kusambut kau dengan suka cita.<br />Terima kasih Ya ALLAH.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-16344791211133295282008-12-31T07:32:00.004+07:002009-01-03T21:59:52.170+07:00Palestina Menangis (lagi)Untuk kesekian kalinya Israel kembali membombardil Palestina, kali ini yang jadi target utama adalah daerah Jalur Gaza, jumlah korban dari pihak sipil Palestina telah melebihi 390 orang, termasuk anak-anak dan perempuan. Belum lagi ribuan korban luka-luka.<br />Apa yang bisa dilakukan PBB selaku organisasi keamanan, kedaulatan negara-negara didunia, hanya bisa mengecam & mengutuk saja, tidak bisa bertindak dengan tegas. Begitu juga dengan negara-negara arab di timur tengah seakan-akan tidak bisa berkutik dengan kekejaman Israel sang Jewish.<br />Hal ini diperparah dengan rusaknya Rumah Sakit, Sekolah, Perantren, bahkan Masjid, padahal perusakan terhadap layanan umum dikala terjadi konflik dilarang keras oleh PBB yang tidak bisa berbuat banyak itu.<br />Selain itu jalur-jalur distribusi bantuan dari negara-negara yang peduli terhadap penderitaan rakyat Palestina tidak bisa masuk dengan lancar ke wilayah konflik tersebut.<br />Lalu bagaimana sikap kita harus menanggapinya terhadap penderitaan saudara-saudara kita itu?<br />Juga bagaimanakah sikap Pemerintah kita?Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-53905820287678044822008-12-28T10:39:00.003+07:002009-01-03T21:11:53.754+07:00THE KITE RUNNER<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnfRJscm9ufvhUMGRbicMXSL866uwyYLhliTsV5eJwWPLNQkB7hPiQZ3JofFTxOQYoOhEakmE3NPeLwAjwJPcpCfAEvA9GOifz62vZoLbBvKVCThbnW5Z6GxLirZcXpBr0mFJeUMXzI4Oe/s1600-h/kt.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 175px; height: 275px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnfRJscm9ufvhUMGRbicMXSL866uwyYLhliTsV5eJwWPLNQkB7hPiQZ3JofFTxOQYoOhEakmE3NPeLwAjwJPcpCfAEvA9GOifz62vZoLbBvKVCThbnW5Z6GxLirZcXpBr0mFJeUMXzI4Oe/s320/kt.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284683332553542226" border="0" /></a><br /><table style="font-weight: bold; margin-bottom: 5px;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody><tr><td width="70"><br /></td></tr></tbody></table><div id="item_body" class="bodytext" author="cungkrink" author_possessive="cungkrink's"><span style="font-weight: bold;">SINOPSIS</span><br /><br />Aku memiliki satu kesempatan terakhir untuk mengambil keputusan,<br />untuk menentukan apa jadinya diriku.<br />Aku bisa melangkah memasuki gang itu,<br />membela Hassan dan menerima apa pun yang mungkin menimpaku.<br />Atau aku bisa melarikan diri.<br />Akhirnya, aku melarikan diri.<br /><br />Amir telah mengkhianati Hassan, satu-satunya sahabatnya. Saudaranya. Rasa bersalah menghantuinya. Menyingkirkan Hassan dari kehidupannya adalah satu-satunya pilihan yang ada. Namun setelah Hassan pergi, tak ada lagi yang tersisa dari masa kecilnya. Seperti layang-layang putus, sebagian dari dirinya terbang bersama angin. Tetapi, masa lalu yang telah terkubur dalam-dalam pun senantiasa menyeruak kembali. Hadir membawa luka-luka lama. Dan seperti layang-layang, tak kuasa menahan badai, Amir harus menghadapi kenangannya yang mewujud kembali.<br /><br />The Kite Runner adalah sebuah kisah penuh kekuatan tentang persaudaraan, kasih sayang, pengkhianatan, dan penderitaan. Khaled Hosseini dengan brilian menghadirkan sisi-sisi lain dari Afghanistan, negeri indah yang hingga kini masih menyimpan duka. Tetapi, bahkan kepedihan selalu menyimpan kebahagiaan. Di tengah belantara puing di kota Kabul, akankah Amir menemukannya?<br /><br />----------------------------------------------------------------------------------<br /><br />Begitulah sinopsis yang saya baca di BukuKita.com.<br />Sungguh mengharukan setelah membaca buku yang sungguh menyentuh ini, membayangkan kesetiaan luar biasa yang ditunjukkan Hassan kepada Amir, dan betapa pengecutnya Amir tidak melakukan pembelaan ketika Hassan dilecehkan yang menyebabkan rasa bersalah yg begitu mendalam bahkan sampai bertahun2 meninggalkan Afghanistan. Sungguh merupakan konflik yang benar-benar kompleks, tentang sebuah persahabatan dan kesetiaan<br />Novel ini juga sudah dibuat filmnya dengan judul yang sama dengan bukunya.<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3851150780206512352.post-85008727363880175552008-12-28T10:21:00.005+07:002009-01-03T21:09:51.139+07:00Legenda Situ lengkong<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmRHOYSFQCwzFhCgxabpmyME74GhhXBGudHMC85gG77drNuT3SFUTsThVGPlx_EA7hBxGQRtBr9wn6H20o2iNM2tw-51yr-RsnvrnmWRYZ7jTEhOWxbMGehIzeb2HIDu9wq8JuHktUaKot/s1600-h/panjalu18.gif"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 250px; height: 169px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmRHOYSFQCwzFhCgxabpmyME74GhhXBGudHMC85gG77drNuT3SFUTsThVGPlx_EA7hBxGQRtBr9wn6H20o2iNM2tw-51yr-RsnvrnmWRYZ7jTEhOWxbMGehIzeb2HIDu9wq8JuHktUaKot/s320/panjalu18.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5284678998680931250" border="0" /></a><br /><span style="font-weight: bold;font-family:Verdana;" >Bermula dari Air Sumur Zam-Zam</span><br /><center><span style="font-family:Verdana;"><br /></span></center> <span style="font-family:Verdana;">Situ Lengkong, di daerah Panjalu, Ciamis, adalah danau alam yang indah dengan airnya yang bening. Namun, di balik keindahan itu, Situ Lengkong bukan danau biasa. Air yang bening itu berasal dari percikan air Sumur Zam-Zam Makkah. Pemerintah Kerajaan Panjalu pada masa lalu menetapkan larangan mengotori telaga ini. Tujuannya agar rakyat Panjalu senantiasa bersih dan suci. Roda pemerintahan Kerajaan Panjalu dikendalikan raja-raja yang arif dan bijaksana. </span> <p><span style="font-family:Verdana;">SELAIN itu, raja-raja Panjalu dikenal memiliki kesaktian yang tinggi. Riwayat Situ Lengkong sendiri terbentuk pada masa peralihan dari Sang Prabu Sanghiang Cakradewa ke Prabu Sanghiang Borosngora. Dua raja tersebut adalah paling termasyhur dalam sejarah Panjalu. Sewaktu di puncak tahta, Prabu Cakradewa dikenal pula sebagai raja yang lebih mementingkan kerohanian daripada keduniawian. Tak heran bila rakyat Panjalu hidup aman dan tenteram. </span></p> <p style="font-weight: bold;"><span style="font-family:Verdana;">Prabu Cakradewa</span></p> <p><span style="font-family:Verdana;">Dalam hal mendidik anaknya, Prabu Cakradewa lebih mementingkan pendidikan kerohanian. Raja menghendaki putra-putri dan rakyatnya hidup rukun, saling sayang menyayangi, dan jauh dari sifat iri dengki serta sombong. Prabu Borosngora untuk melanjutkan tahta Kerajaan Panjalu, Prabu Cakradewa menginginkan putra mahkota penggantinya adalah seorang yang sakti dengan ilmu kesejatian. Maka, sebelum tahta diserahkan kepada putra mahkota Prabu Borosngora, ia memerintahkan Prabu Borosngora untuk berkelana menuntut ilmu sejati. </span></p> <p><span style="font-family:Verdana;">Setelah berpamitan, berangkatlah Prabu Borosngora memenuhi perintah ayahnya. Bertahun-tahun ia mengembara mencari ilmu sejati. Selama dalam pengembaraan, ia banyak bertemu dengan tokoh-tokoh sakti. Kepada merekalah ia menuntut ilmu. Tapi sayang, Borosngora salah langkah. Ia bukan mempelajari ilmu sejati seperti amanat ayahnya, melainkan ilmu kekebalan. Setelah merasa cukup menguasai ilmu, kembalilah ia ke keraton untuk menemui ayahnya. Atas kehadiran anakya itu Prabu Cakradewa sangat gembira. Maka disambutlah ia dengan upacara kebesaran. Seluruh kerabat keraton serta para bangsawan dan rakyat diundang menghadiri acara tersebut. </span></p> <p><span style="font-family:Verdana;">Sebagai hiburan, digelar kesenian Debus dan Tayub. Beberapa kerabat keraton dan Prabu Borosngora turut menari. Di tengah keramaian itu, Prabu Cakradewa terkejut ketika melihat kain yang dikenakan Prabu Borosngora tersingkap. Di balik kain itu tampak jelas di betis kaki kirinya terdapat tanda hitam berupa cap Ujung Kulon. Itu menandakan bahwa orang tersebut telah mempelajari ilmu hitam dan kedugalan. Padahal Prabu Cakradewa mengharap Borosngora untuk mempelajari ilmu sejati. Yakni ilmu kerahayuan dan keselamatan lahir batin dunia dan akhirat. Melihat hal tersebut, Prabu Sanghiang Cakradewa memerintahkan seorang patih untuk memanggilnya ke keraton. </span></p> <p style="font-weight: bold;"><span style="font-family:Verdana;">Orang Berjubah Putih</span></p> <p><span style="font-family:Verdana;">Sanghiang Cakradewa memberi petuah. Diungkap bahwa Sang Prabu punya firasat buruk. Suatu saat akan lahir suatu ilmu baru yang akan menguasai berbagai ilmu di belahan dunia. Lalu Sanghiang Prabu Cakradewa menyarankan Borosngora untuk mempelajari ilmu sejati demi kepentingan kerajaan. Dalam pencarian ilmu sejati inilah, Prabu Borosngora berkelana sampai ke Makkah. Di sana ia bertemu seorang tua berjubah putih. Dialah Sayyidina Ali ra. </span></p> <p><span style="font-family:Verdana;">Dalam pertemuan itu, Prabu Borosngora dan Sayyidina Ali sempat menjajal kedigdayaan. Namun Prabu Borosngora takluk di hadapan Sayyidina Ali. Sejak itu, ia memeluk Islam dan berguru ilmu sejati kepada Sayyidina Ali. Setelah cukup, ia kembali ke tanah airnya dengan membawa segayung air Sumur Zam-Zam. Air inilah yang menjadi cikal bakal terjadinya Situ Lengkong. Telaga keramat ketika Prabu Borosngora naik tahta, pamor Kerajaan Panjalu semakin terhormat. </span></p> <p><span style="font-family:Verdana;">Prabu Borosngora adalah raja yang tangguh, gagah, dan terampil mengelola pemerintahan. Selain ilmu kedigdayaan, ia pun menguasai ilmu sejati. Ia begitu dicintai rakyat. Dan selama mengayomi rakyatnya, tak pernah terdengar adanya perbuatan menyimpang. Selama menjadi raja, ia telah membangun telaga indah yang disebut Situ Lengkong, yang airnya berasal dari Sumur Zam-Zam. Di tengahnya ada sebuah pulau mungil bernama Nusa Gede. Di sanalah keraton Kerajaan Panjalu berdiri. </span></p> <p><span style="font-family:Verdana;">Pemandangan yang indah itu mengesankan kenyamanan bagi siapa pun yang tinggal di Panjalu. Sejalan perkembangan zaman, Kerajaan Panjalu mengalami kemunduran. Hingga lama kelamaan Panjalu hanya menjadi daerah kecamatan di sebelah utara Ciamis. Namun kemasyhuran tinggalan masa lampau masih tertanam. Pulau Nusa Gede yang dulunya keraton, kini adalah tempat dimakamkannya beberapa raja Panjalu. Sebagai tokoh yang dihormati, tak heran bila banyak yang menziarahi. </span></p> <p style="font-weight: bold;"><span style="font-family:Verdana;">Tokoh-Tokoh Besar</span></p> <p><span style="font-family:Verdana;">Tokoh-tokoh besar seperti Gus Dur dan Megawati, konon pernah berziarah ke makam tersebut. Bahkan Gus Dur sendiri menyebut tokoh yang dimakamkan di Pulau Nusa Gede itu Kiai Panjalu, yakni Sayyit Ali bin Muhammad bin Umar. Beliau Mbah buyut ke-19 Almaghfurlah KH Mustaqim bin Husein, pendiri Pondok Pesantren PETA Tulungagung, Jatim. </span></p> <p><span style="font-family:Verdana;">Cantolan sejarah yang berkait dengan Situ Lengkong hingga kini masih ada di Panjalu. Selain makam keramat di Pulau Nusa Gede, terdapat juga Bumi Alit (museum) tempat menyimpan benda-benda pusaka Kerajaan Panjalu, serta Masjid Agung Panjalu. Menurut masyarakat setempat, berziarah ke makam keramat di tengah Situ Lengkong itu tidak boleh sembarangan. </span></p> <p><span style="font-family:Verdana;">Pernah suatu ketika, Pakubuwono VIII masuk ke Pulau Nusa Gede. Namun tiba-tiba terjadi angin puting beliung. Air danau yang tenang jadi bergelombang. Karena cuaca buruk, akhirnya niat Pakubuwono diurungkan. Setelah reda dicoba lagi. Tapi kembali cuaca mendadak menjadi buruk. Konon, Pakubuwono VIII tak pernah bisa mencapai Pulau Nusa Gede.</span></p><span style="font-size:78%;">Sumber : http://www.geocities.com/bumialit/legenda</span>Unknownnoreply@blogger.com0