Satu lagi novel yang mungkin akan menjadi sebuah fenomenal, sebuah lanjutan seri novel yang paling laris sebelumnya “tetralogi Laskar Pelangi” yang berjudul “Maryamah Karpov” yang merupakan seri pamungkasnya.
Seperti ketiga buku pendahulunya (Laskar Pelangi, Sang Pemimpi dan Edensor), Maryamah Karpov banyak sekali menimbulkan pro dan kontra.
Kemudian pada halaman 258 ketika Ikal bercerita kembalinya Laskar Pelangi ke SD Muhammadiyah Gantong dan menemukan guratan tinggi badan ketika mulai masuk hingga SMP. Tinggi badan Ikal dan beberapa temannya naik turun, kalau naik sih wajar tapi kalau turun bias membuat pembaca bingung.
Ketika alur cerita tiga novel sebelumnya yang cukup down to earth menjadi sebuah fiksi petualangan di dunia Lanun. Laskar Pelangi menjadi sebuah kisah penyelamatan A Ling dengan segala macam sains plus mistik.
Sebuah tetralogi yang tadinya diharapkan cerdas dan bernilai untuk perkembangan sastra
Seorang Mahar yang digambarkan terlalu berlebihan tentang pengetahuannya mistiknya, Lintang dengan kejeniusannya juga dipertanyakan, sampai-sampai cerita tentang pengangkatan perahu yang telah terpendam ratusan tahun hasil karya kejeniusan Lintang juga dipertanyakan kelogisannya.
Terlepas dari sekian banyak kritikan yang ada, saya tetap memberikan apresiasi dan acungan jempol kepada Kang Andrea Hirata atas hasil kerja kerasnya yang telah menjadi pencerita yang baik bagi para pembacanya, ini dibuktikan dengan telah hasil yang ia dapatkan, Laskar Pelangi dengan Maryamah Karpov-nya tetap dinantikan.
Menurut kabar, Maryamah Karpov terjual 30 ribu eksemplar pada hari pertama peluncurannya, mungkin ini akan mengikuti pendahulunya, Laskar Pelangi yang telah bertitel mega-best seller yang telah terjual melebihi 1 juta eksemplar.
Dan saya pun telah selesai membacanya, menghilangkan rasa penasaran dengan lanjutan dari seri-seri sebelumnya. Hasilnya cukup puas dengan cerita yang disajikan, mulai sedih, mengharukan, seru, kocak, bahkan ada kadang-kadang cerita yang konyol dan memalukan.
Selanjutnya terserah kepada anda yang membacanya.
"Hanya seorang pemberani sejati yang berani bermimpi di saat yang paling mustahil!"
(sumber-sumber saya dapatkan dari forum dan interaksi di millis: klub-sastra-bentang@yahoogroups.com, yang saya ikuti, dan sumber-sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar